Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Minhyun memandang aneh pada sekeliling ruangan yang hampir seluruhnya berwarna merah muda.
Keningnya berkerut saat melirik Jaehwan yang membolak balik buku menu lalu mulai memesan tiga potong kue berbentuk kepala hello kitty dan dua gelas besar strawberry smoothies, serta satu cangkir cappucino hangat untuk seseorang yang akan datang.
"Apa kau tidak salah memilih cafe ?", bisik Minhyun.
Jaehwan menoleh, lalu tersenyum sangat manis seraya menggeleng.
"Aku sudah lama ingin ke cafe ini, lucu kan ??", seru Jaehwan yang terlihat bahagia.
"Yakin temanmu laki-laki ??"
"Yakin, kenapa hyung bertanya begitu ?"
"Tidak apa-apa, hanya saja---"
Minhyun kembali melirik sekeliling dengan tatapan aneh, lalu berseru, "mana temanmu ? Kenapa dia belum datang ?"
"Mungkin sebentar lagi, katanya tadi akan datang sedikit terlambat karena ada urusan penting yang harus diurus"
Wajah Jaehwan terlihat berbinar saat kue dan smoothies pesanannya datang, lalu dengan cepat menarik piring dan gelas bagiannya.
Ia terlihat begitu menikmati makanan dengan sesekali berdecak puas dan mengangguk kecil.
"Ini enak, hehehe"
Seruan kepuasan yang terdengar lucu membuat Minhyun tersenyum dan mengangkat tangan untuk mengelus belakang kepala Jaehwan yang bulat.
Gemas.
Mengapa kekasihnya manis sekali ???
Tidak pernah terbayang kalau ia akan berkencan dengan seorang pria dan mencintainya begitu dalam.
Minhyun menemukan cinta sejatinya pada diri seorang pria sederhana yang polos dan ceria.
"Apa aku pernah bilang terima kasih padamu Jaehwan~ah ?"
Jaehwan melirik dengan garpu kecil yang sedang digigit, lalu menyengir lucu dengan deretan gigi putih yang membuatnya terlihat semakin manis.
"Untuk apa ? Memangnya aku melakukan apa ?"
Minhyun tersenyum. "Banyak .. Kau sudah melakukan banyak hal untuk hidupku, karena itu, terima kasih banyak"
"Hyung ini bicara apa ?"
"Aku sangat menyayangimu, berjanjilah kau akan selalu bersamaku, jangan pergi walaupun nanti kau merasa lelah dan bosan denganku dan hubungan kita"
Jaehwan duduk merapat, meraih satu tangan Minhyun dan menggenggamnya lembut.
"Kenapa tiba-tiba jadi melankolis uh ? Kita akan selalu bersama, hyung tidak perlu takut aku pergi karena aku sudah tidak bisa kemana-mana lagi"
Minhyun memandang bingung, wajah bodohnya membuat Jaehwan tertawa kecil.