"Hmm, setelah aku mendapatkan berkas-berkasnya, segera akan ku kirimkan padamu"Minhyun terlihat mengangguk, lalu tersenyum kecil.
"Aku mengerti hyung .. Terima kasih atas bantuanmu, aku sangat menghargainya"
Satu tangan masuk ke saku celana, dan desahan pendek terdengar.
"Aku tidak akan mengecewakanmu, hyung bisa mempercayaiku"
Pip.
Panggilan itu berakhir, dan Minhyun mendesah lega.
Mungkin ini jalan yang terbaik untuk masa depannya, pikirnya.
Minhyun berbalik dan terdiam saat melihat Jaehwan berdiri didekat pintu kamar menunggunya.
"Sejak kapan kau berdiri disitu ?"
"Sejak hyung bicara di telepon"
"Kau mendengarkan semuanya ?"
Jaehwan mengangguk, lalu tersenyum.
"Aku bukan bermaksud tidak sopan hyung, tapi aku tidak sengaja mendengarnya", jelasnya.
Minhyun diam memandang Jaehwan.
"Hyung tidak marah kan ?"
Minhyun tersenyum, lalu mendekat dan berseru rendah, "boleh aku memelukmu ?"
Mata Jaehwan membulat kaget.
Permintaan Minhyun terlalu tiba-tiba dan sedikit aneh, tapi Jaehwan mengangguk setuju.
Minhyun menarik Jaehwan kedalam pelukannya, dan dekapan itu berubah erat dengan kedua mata Minhyun yang terpejam.
Ada rasa tenang saat tubuh Jaehwan yang lebih pendek bersandar padanya.
Andai saja bisa, ia ingin memeluk Jaehwan setiap saat.
"Hyung kenapa ? Ada masalah ? Sedang sedih ? Atau banyak pikiran ? Butuh teman untuk cerita ? Aku bisa jadi pendengar yang baik"
Jaehwan begitu cerewet dan berisik.
"Aku lapar", bisik Minhyun, membuat Jaehwan tertawa lucu.
Tawanya ..
Rasanya nyaman di telinga.
Minhyun semakin tak ingin melepas pelukan itu.
...
...Minhyun melahap makan malamnya bersemangat.
"Masakanmu malam ini enak sekali", pujinya.
HEHEHEHE~~
Jaehwan terkekeh dengan senyum lebar yang manis."Aku akan bekerja di New York"
Senyum Jaehwan meredup.
"Yang kau dengar tadi adalah panggilan dari temanku di New York, dia menawariku pekerjaan di perusahaannya"
"Hyung menerimanya ?"
"Hngg~~ Aku akan mengirim berkas-berkas pribadiku padanya segera setelah Jonghyun mendapatkannya"
Jaehwan mencoba mengunyah makan malam yang tiba-tiba hambar.
"Apa hyung tidak bisa mencari pekerjaan di Seoul ?"
Minhyun menggeleng.
"Ayahku memblokir semua jalan untukku mendapatkan pekerjaan di Korea .. Tidak akan ada satu perusahaan pun yang akan menerimaku, karena Ayahku mengancam mereka""Sekejam itu ?"
Minhyun tersenyum miring.
"Terkadang aku ragu apakah dia memang benar Ayahku"
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO, MR. HWANG ~ [MINHWAN] -END-
Fiksi PenggemarKim Jaehwan-seorang asisten rumah tangga yang berisik tapi manis, bekerja pada Hwang Minhyun-seorang eksekutif muda yang ketus dan pemarah.