HELLO, MR. HWANG ~ PART 32

2.3K 312 10
                                    


Lorong padat itu berisik, tapi alunan senandung kecil Minhyun masih terdengar.

Merdu.

Ia berjalan hati-hati dengan segelas jus melon di tangannya.

"Hyung, aku ingin minum jus melon .. Boleh kan ?"

Minhyun tersenyum membayangkan saat Jaehwan memelas lucu meminta ijinnya untuk mencicipi jus.

Ah, kenapa Jaehwan semakin menggemaskan uh ??

Ia masuk perlahan.

Tanpa suara.

Minhyun ingin memberi kejutan karena jus melon pesanan Jaehwan diberi ekstra buah segar diatasnya.

Tapi langkahnya berhenti, kemudian terdiam bersandar pada dinding saat mendengar semua pengakuan Jaehwan.

Ia marah.

Sangat marah.

Jus yang digenggamnya hampir tumpah karena ia meremasnya sedikit kuat.

Jaehwan diculik ???

Minhyun segera berlari keluar dan membuang jus ditempat sampah.

Berjalan cepat dengan wajah merah padam dan emosi yang memuncak, bahkan sapaan Woojin yang baru saja datang tak digubrisnya.

Ia hanya ingin pergi dan menemui seseorang---

AYAHNYA !

...
...
...

"LEPASKAN AKU !!"

Minhyun berteriak marah dihadapan Ayahnya hingga asisten sang Komisaris terpaksa menahan tubuhnya mendekat.

"BRENGSEK ! LEPASKAN AKU !!"

Dagu si asisten beberapa kali terkena sikutan karena Minhyun terus meronta kasar untuk menyakiti Ayahnya.

"Lepaskan dia"

"Tapi Tuan--"

Sang komisaris meyakinkan kalau semua akan baik-baik saja, dan si asisten menurut.

Minhyun sudah akan mendekat lagi, tapi tangan si asisten menahan dengan pandangan waspada.

"Tenanglah Minhyun-nim", pintanya yang sudah memasang badan untuk melindungi atasannya.

"Dengarkan aku baik-baik Tuan Besar, jangan coba-coba menyentuh pacarku lagi atau kau akan menyesal !"

Bentakan Minhyun membuat kening sang Komisaris berkerut bingung.

"Apa maksudmu ?"
Ia masih berusaha tenang meskipun penasaran.

"Jangan pura-pura tidak tau apapun ! Kau yang merencanakan penculikan itu kan ??? KALAU KAU BENCI PADAKU, JANGAN LIBATKAN PACARKU !"

"Kau ingin aku mati kan ??? Baiklah, bunuh saja aku sekarang ! Tidak perlu menyewa orang untuk menculik dan membunuhku tanpa jejak !"

BRAKK!

Meja besar itu digebrak kasar, wajah Ayahnya sudah merah padam karena tuduhan putranya.

"Aku tidak pernah melakukan semua itu ! Tuduhan yang tidak beralasan !!"

Minhyun tertawa miring dengan mata memerah.

Marah.

Kecewa.

Dan semua perasaan itu muncul karena Ayah kandungnya sendiri.

"Kau sudah merebut satu-satunya orang yang kucintai, menyiksa batinnya dan membuatnya pergi dengan hati yang penuh luka .. Kau membunuh Eomma perlahan-lahan dengan kelakuanmu yang menjijikkan, dan sekarang kau mengulanginya lagi"

HELLO, MR. HWANG ~ [MINHWAN] -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang