"Apakah aku masih bisa melihat bunga sakura mekar di musim semi nanti ?"
"Aku ingin berjalan dibawah langit merah muda bersama Minhyun hyung, menggandeng tangannya dan tertawa bersama"
"Hanya itu Tuhan, aku hanya minta itu"
Jaehwan tersenyum.
Ia menggandeng tangan Minhyun dan berjalan dibawah hujan kelopak merah muda yang berjatuhan dari atas.
Semua itu harapannya yang diwujudkan Tuhan saat ia pikir semuanya mungkin tidak akan terjadi.
Malam itu, di gudang tua itu, dengan tubuh penuh luka ia memohon dan menerbangkan harapannya keatas sana.
Dan Tuhan menjawab.
...
"Dingin ?"
Jaehwan mengangguk kecil, dan detik berikutnya Minhyun merapatkan rangkulan.
"Masih dingin ?"
Jaehwan menggeleng kali ini.
"Ada hyung yang memelukku, jadi sudah tidak dingin lagi"Minhyun terkekeh, dan Jaehwan bersyukur karena masih bisa melihat tawa itu.
"Kita mau kemana hyung ?
"Cafe"
"Makan es krim ?"
Mata Jaehwan membulat manja, tapi merengut cepat saat Minhyun menggeleng dan berseru, "tidak ada es krim"
"Hyuung", rengeknya.
"Dingin Jaehwan~ah, kau bisa sakit"
"Tapi aku ingin es krim", ucapnya merengut manja.
"Ada cafe yang baru dibuka, tempatnya bagus dan suasananya enak .. Kudengar kuenya enak dan lucu-lucu, ayo kita kesana"
"Aku ini laki-laki, tapi hyung membujukku seperti aku ini wanita saja", protes Jaehwan.
"Salahmu kenapa lucu dan manis, aku kan jadi gemas"
"Tapi tetap saja, aku ini laki-laki"
"Ya sudah kalau tidak mau"
"Siapa yang bilang tidak mau ??"
"Tadi kau bilang aku memperlakukanmu seperti wanita, kau tidak suka", gerutu Minhyun.
"Aku kan tidak bilang kalau tidak suka dan tidak mau", balas Jaehwan tak mau kalah.
Hiss~~
Minhyun mendesis sebal."Jadi mau atau tidak ??"
"Mau .. hehehe"
"Menyebalkan"
Seru Minhyun lalu menyentil kening Jaehwan yang langsung merengut kesakitan."Sakit ?"
"Sudah tau malah tanya"
"Maaf"
Satu kecupan di pipi bulat itu membuat Jaehwan kembali tersenyum dengan pipi merona.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO, MR. HWANG ~ [MINHWAN] -END-
FanficKim Jaehwan-seorang asisten rumah tangga yang berisik tapi manis, bekerja pada Hwang Minhyun-seorang eksekutif muda yang ketus dan pemarah.