HELLO, MR. HWANG ~ PART 22

2.4K 362 43
                                    


"Dasar bodoh", seru Woojin.

"Dia terlalu polos", balas Minhyun.

"Apa menariknya Yunhee ??", tanya Woojin kesal.

"Tidak ada", jawab Minhyun.

"Dia memang cantik, tapi apa gunanya kalau hatinya tidak secantik wajahnya ???", wajah Woojin mendesah semakin kesal.

Haaahh~~
Minhyun ikut mendesah panjang dengan wajah malas.

Cklek.

Suara pintu terbuka, dan keduanya saling berpandangan.

"Siapa hyung ?", tanya Woojin waspada.

"Jaehwan ?", tebak Minhyun.

Woojin menggeleng.
"Tapi kan dia baru pergi 15 menit yang lalu"

Minhyun mengangkat bahu.

Lalu---

"Aku pulang", seru Jaehwan lesu.

Wajahnya seperti cucian kusut yang belum digosok.

"Apa yang terjadi hyung ?"

"Kenapa kau sudah pulang ?"

"Apa kalian hanya minum sebotol jus didepan gang, lalu pulang lagi ?"

Minhyun menyenggol lengan Woojin agar pria berginsul itu berhenti bercanda.

"Kau kenapa ? Apa tidak jadi makan malam dengan Yunhee ?"

Minhyun mendekat, memperhatikannya lebih lekat.

"Hyung"

"Ya ?"

"Yunhee tidak ada di rumah .. Bibi bilang kalau Yunhee pergi merayakan ulang tahun bersama teman-temannya", seru Jaehwan pelan.

Minhyun menarik Jaehwan dan memeluknya lembut.

Dan Jaehwan hanya diam menerima.

Pelukan Minhyun selalu bisa membuatnya tenang dan nyaman.

"Apa kau kecewa ?"

Jaehwan mengangguk di dadanya.

Woojin diam memperhatikan, tapi satu sudut bibirnya naik saat tangan Minhyun terangkat membelai kepala Jaehwan.

...
...

Jaehwan kecewa karena Yunhee mengingkari janjinya.

Ia terus memandang layar ponsel, berharap kekasihnya itu akan menghubunginya dan minta maaf.

Namun nyatanya ..

"Tidak perlu ditunggu, dia tidak akan menghubungimu", seru Woojin.

"Yunhee sudah berjanji untuk makan malam denganku, Woojin~ah .. Aku bahkan membeli baju baru agar terlihat tampan di hari ulang tahunnya"

Ia sedih.

Ingin menangis.

Tapi anehnya--- tak satupun airmata jatuh.

"Bagaimana kalau kita makan ayam goreng dan minum bir saja malam ini ?", tawar Minhyun.

"Ide bagus", seru Woojin bersemangat.

"Aku sepertinya memang butuh bir agar merasa lebih baik", timpal Jaehwan.

"Janji hanya dua kaleng, tidak boleh lebih .. Aku tidak ingin mencium bau alkohol sepanjang malam"

Dan Jaehwan mengangguk patuh pada perintah itu.

"Kalian--tidur di ranjang berdua ?", seru Woojin kaget.

HELLO, MR. HWANG ~ [MINHWAN] -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang