Thamus Hendra Pratama
Aku menyukai permainan bola basket, karna bagiku rata-rata perempuan itu suka sama cowok yang main basket, bukan main hati.
Oh ya, sebelum mengenalku lebih dekat, aku ingin memberitahukan namaku dulu.
Namaku adalah Thamus Hendra Pratama, siswa dari SMA Pelita 6 yang terkenal cukup pendiam di kelas dan belum pernah menjalin hubungan dengan siapapun.
Ada seorang perempuan yang mampu menarik perhatianku. Dia cukup manis dikalangan remaja zaman sekarang. Senyumnya dapat mengalihkan dunia dan dompetku.
Dia sangat senang menyendiri sambil mendengarkan musik lewat earphone dan kakinya bergerak maju mundur seakan mengikuti alunan musik di handphone nya.
Ini baru pertama kalinya aku menyukai seorang perempuan. Aku tidak berani berkenalan secara langsung, sampai aku meminta bantuan Johnson yaitu adik kelasku yang cukup dekat dengan semua perempuan di sekolah untuk mendapatkan nomor handphone perempuan itu.
"Boy, bisa gak kau kenalkan aku dengan perempuan yang lagi duduk disitu." Aku menunjuk ke arah dimana perempuan itu duduk sekarang.
"Yang lagi dengerin musik itu?" Tanya Johnson untuk meyakinkan, karna tidak lucu kalau dia salah orang.
"Iya, bisakan?"
"Oke. Gampang itu. Santai aja boy. Serahkan semua samaku." Johnson menepuk dadanya seolah dia akan berhasil mengenalkanku pada perempuan itu.
Saat sedang beristirahat karna kelelahan bermain basket, aku melihat Johnson memulai aksinya dengan mendekati perempuan itu.
Aku tidak tau bagaimana cara Johnson bisa semudah itu mendekati perempuan.
Tidak berapa lama mereka ngobrol, ternyata perempuan itu langsung pergi dan firasatku mengatakan bahwa Johnson tidak berhasil melakukan permintaanku.
Johnson langsung menghampiriku dan mengatakan "Boy, sorry ya, itu cewek cuek kali, jadi butuh proses."
"Oke santai boy, setidaknya sudah mencoba. Tapi kalau boleh tau namanya siapa?"
"Oh, namanya Hanabi Claudie Wijaya, biasa dipanggil Clau. Dia seumuran denganku."
"Berarti adik kelasku?" Aku tidak kaget sih, tapi selama menjadi siswa di SMA Pelita 6, belum pernah aku melihatnya.
Mungkin karna aku yang terlalu pendiam dan jarang bergabung dengan teman-teman yang lainnya jadi aku tidak pernah melihatnya.
Sudah berapa lama Engkau menyembunyikan ciptaanmu yang indah ini Tuhan? Kataku dalam hati mengagumi ciptaanNya.
"Boy, aku main dulu ya, nanti aku usahakan lagi dapat kontak dia dari teman-temannya." Johnson mengagetkanku yang sedang melamun.
"Oke boy." Aku pun meninggalkan lapangan bola basket untuk menuju perpustakaan.
Aku memang suka ke perpustakaan karna mampu memberiku kenyamanan selain melihat senyum indah dari perempuan yang bernama Hanabi Claudie Wijaya.
Aku suka membaca novel yang bergenre tentang percintaan. Aku hanya sebatas penikmat novel tanpa melakukannya dalam kehidupanku, dan karna itulah aku jomblo sampai sekarang.
Setelah beberapa menit aku membaca, akhirnya bel berbunyi tanda pelajaran akan dimulai, dan aku pun mengembalikan novel tersebut ke posisinya yang semula.
Saat aku menyusun bukunya, jantungku seperti sedang tersengat listrik.
Tuhan, kuatkan aku, jangan sampai aku pingsan. Aku terdiam sesaat ketika melihat Clau ternyata mengembalikan buku juga.
Yang membuatku jantungan adalah ketika dia menatap mataku dan tidak sengaja aku pun menyentuh tangannya.
Sampai bertemu di part berikutnya 😘😍
Jangan lupa vote dan commentnya 😉😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Story About Mantan (Selesai)
RomanceKamu tak menyakiti, aku pun tak melukai. Kita dipaksa menyerah oleh keadaan. Dimana tak ada lagi jalan untuk saling membahagiakan, dan aku lelah untuk terus berpura-pura seakan semuanya baik-baik saja. Kita membangun komitmen diawal hubungan, dan be...