#25

6 2 0
                                        

Aku tidak peduli jika aku dibilang egois, karena tidak mendengarkan penjelasan Harley terlebih dahulu. Aku hanya percaya dengan yang aku lihat, bukan dengan yang aku dengar.

Seharian aku tidak memperdulikan Harley yang terus mencoba untuk menghubungiku.

Setelah beberapa hari berlalu, Harley datang menemuiku ke rumah, dan aku tidak bisa menolak karena ibuku yang memanggilku untuk menemuinya.

"Han, aku minta maaf, aku bisa jelasin semuanya, dan aku sudah memutuskan hubunganku dengannya. Kita balikan lagi ya. Aku mohon." Harley memegang kedua tanganku sambil berlutut di hadapanku.

Aku tidak tega melihat sikapnya yang berlutut di hadapanku, dan segera aku menyuruhnya untuk berdiri.

"Aku udah maafin kamu kok. Tapi maaf, kita tidak bisa kembali seperti dulu lagi."

"Han, pliss, kita balikan ya, aku janji gak akan ngelakuin hal seperti ini lagi." Harley terus meyakinkanku bahwa kejadian ini tidak akan terulang lagi.

Hatiku sedikit miris melihat wajah Harley yang penuh dengan rasa bersalah dan ingin meminta maaf kepadaku.

"Oke. Aku kasih kamu kesempatan sekali lagi, tapi jika kamu melakukan hal yang sama, aku tidak akan pernah memaafkanmu lagi."

Wajah Harley pun berubah menjadi lebih segar ketika aku memaafkannya, dan dia langsung mengacak-acak rambutku.

"Makasih ya." Setelah aku memaafkannya, aku menyuruhnya untuk segera pulang karena aku mau melanjutkan tugasku di rumah, dan dia pun segera pulang.

Semenjak kejadian itu, Harley semakin dewasa, dia semakin peduli dengan perasaanku, dan tidak pernah lagi chattingan dengan perempuan manapun kecuali untuk urusan tugas sekolah.

Dua bulan, tiga bulan, empat bulan, sampai enam bulan sudah berlalu, hubungan kami masih baik-baik saja dan berjalan seperti biasanya.

Kami sering beribadah bersama, dan Harley juga semakin sering mengajakku bermain ke rumahnya untuk bertemu dengan saudara-saudaranya.

Sampai pada suatu ketika, Harley menghilang entah kemana, dia tidak seperti biasanya. Untuk hari ini saja dia tidak ada mengirimkan satu pesan pun kepadaku, dan tidak ada menghubungiku.

Aku mengecek sosial media nya dan ternyata dia sering aktif, tetapi tidak membaca bahkan membalas pesanku.

Aku mencoba menghubunginya berkali-kali tetapi tidak ada respon. Mungkin seminggu lebih aku sudah mencarinya tetapi tidak pernah bertemu, sampai aku mendatangi rumahnya pun dia tidak pernah ada di rumah.

Terakhir pernah sekali dia mengangkat telponku, dan jujur aku sangat senang, setidaknya penantianku selama ini tidak sia-sia.

"Har, kamu kemana aja sih? Kenapa aku telpon gak pernah diangkat, aku sms gak pernah di balas, aku chat juga gak dibaca." Aku langsung menyerbunya dengan segudang pertanyaan yang tersimpan sejak lama di dalam benakku.

"Sorry aku lagi sibuk, jadi jangan hubungi aku lagi." Dengan santainya Harley mengatakan hal itu kepadaku, dan tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Hai 🙌 semoga suka dengan ceritanya ya 😊

Sampai bertemu di part berikutnya 😆😆

Story About Mantan (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang