Hanabi Claudie Wijaya
Setelah Johnson memanggil Thamus ke arah meja kami, aku hanya pasrah dengan apa yang akan terjadi, intinya harus bersikap cuek karna dia sudah menjadi milik orang lain.
Wajah sok polos yang terlihat jelas pada raut wajah Thamus sudah membuat selera makanku berkurang.
Tidak heran jika Johnson memanggilnya karna mereka cukup dekat sebagai abang dan adik kelas.
Aku hanya menatap datar laki-laki itu dengan teman di sebelahnya yang katanya bernama Roger.
Sempat terjadi perkenalan yang sangat membosankan, yang dimulai dari Johnson.
"Clau, ini dia abang yang mau aku kenalin samamu kemarin." Johnson mencoba memasang wajah senang seolah dia akan berhasil membuatku tertarik dengan laki-laki itu.
"Hai. Nama abang Thamus Hendra Pratama. Salam kenal." Dia coba mengulurkan tangannya agar bisa berkenalan denganku. Tentu saja itu cara yang salah agar bisa menyentuh tanganku ini.
"Udah tau. Dah ya, aku duluan ke kelas. Bye." Aku beranjak pergi dari meja yang membuatku muak.
Baru berapa langkah aku beranjak dari meja itu, ternyata aku mendengar keluhan dari Thamus tentang diriku.
"Cuek banget sih, emang salah ya jomblo seperti aku ini mengenal perempuan?" Begitu mendengar ucapannya, hatiku cukup panas, karna bagaimana dengan teman di kelasku yang sudah menganggapnya sebagai pacar.
"Zaman sekarang laki-laki mah gitu, berasa jomblo padahal udah punya pacar." Tanpa pikir panjang, aku pun menghampiri mereka dan memberitahukan sesuatu agar mereka, terutama Thamus itu biar bisa sadar.
Setelah menyampaikan itu, aku langsung benar-benar pergi ke kelas meninggalkan wajah kaget dari mereka bertiga.
Aku buru-buru karna mau latihan sebentar sebelum ibadah dimulai nanti. Aku dan Lesley yang menjadi MC disaat ibadah nanti.
Lesley adalah perempuan yang sudah digosipkan menjadi pacar Thamus.
Aku tidak peduli siapapun temanku saat menjadi MC yang penting tujuanku adalah untuk melayani.
Beberapa menit setelah selesai latihan, kami pun bersiap agar ibadah dapat dimulai, begitu juga dengan semua siswa yang sudah berhamburan keluar kelas untuk berkumpul di aula mengikuti ibadah bagi yang beragama Kristiani.
Baru mau memulai ibadah, ternyata makhluk sok jomblo itu ada tepat dibarisan paling depan.
Entah apa maksud dan tujuannya, yang jelas aku tidak mau mencampuri urusannya, mungkin saja dia ingin menyemangati Lesley alias pacar lewat chat.
Hai 🙌 semoga senang ya dengan ceritanya 😆 Terima kasih sudah membaca 😊
Sampai ketemu di part berikutnya 😍😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Story About Mantan (Selesai)
RomanceKamu tak menyakiti, aku pun tak melukai. Kita dipaksa menyerah oleh keadaan. Dimana tak ada lagi jalan untuk saling membahagiakan, dan aku lelah untuk terus berpura-pura seakan semuanya baik-baik saja. Kita membangun komitmen diawal hubungan, dan be...