#24

5 3 0
                                    

Hanabi Claudie Wijaya

Setelah aku dan Harley resmi berpacaran, kami sering beribadah bersama dan jalan bersama.

Tetapi meskipun kami sering bersama, entah mengapa aku merasa ada yang mengganjal di hatiku.

Hatiku seakan memberikan tanda bahwa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Harley.

Untuk memastikannya, aku langsung mengirimkan pesan kepada Harley untuk meminta akun media sosialnya.

Untungnya Harley dengan senang hati memberikan email dan password akun facebooknya kepadaku.

Setelah aku mendapatkan akunnya, langsung saja ku keluarkan akunku, dan memasukkan akun Harley.

Tempat yang pertama kali aku buka, bukanlah beranda tetapi messenger. Ya, tempat setiap orang mengirimkan pesan kepadanya.

Harley mungkin bisa dikategorikan dalam laki-laki yang berwajah cukup tampan, sama seperti Thamus, hanya bedanya, Thamus sudah menjadi mantanku karena dia sanggup membuatku sebagai bahan taruhan, dan aku harap Harley tidak seperti dirinya.

Hampir rata-rata yang ngechat Harley itu perempuan, tetapi setelah aku buka isinya hanya sekedar chat biasa dan aku tidak menghiraukannya.

Sampai pada akhirnya aku melihat isi sebuah chat Harley dengan seorang perempuan bernama Vexana.

Perlahan-lahan aku membaca isi percakapan mereka, sampai aku melihat bahwa ternyata Vexana masih menjalin hubungan dengan Harley.

Mereka masih memanggil dengan sebutan 'sayang'. Mereka pacaran sebelum aku dan Harley berpacaran.

Kalau mereka masih pacaran, terus aku dianggap apa? Pelampiasan? Atau cuma sekedar mainan?

Tanpa berpikir panjang, langsung ku screenshoot isi percakapan mereka yang menandakan bahwa mereka masih memiliki hubungan sampai saat ini, dan langsung saja aku mengirimkannya pada Harley menggunakan fbku.

Aku yakin dia kaget karena tiba-tiba saja aku mengirimkan foto itu dan mengatakan kepadanya bahwa hubungan kami berakhir sampai disini.

Lebih baik berakhir daripada harus berjalan tetapi hanya menjadi pelampiasan.

Harley mencoba menghubungiku dan mengirimkan beberapa pesan kepadaku, tetapi aku tetap tidak memperdulikannya.

Bagaimana aku bisa peduli kepada orang yang sama sekali tidak mempedulikan perasaanku?

Ini untuk yang kedua kalinya aku gagal dalam menjalani suatu hubungan, yang pertama aku dijadikan bahan taruhan, dan yang kedua aku dijadikan bahan pelampiasan. Sungguh menggelikan, tetapi sangat menakjubkan.

Di tahun yang berbeda, dengan orang yang berbeda, dan cara menyakiti yang berbeda pula. Apakah semua laki-laki memiliki caranya sendiri untuk menyakiti hati seorang perempuan? Semudah itukah bagi mereka untuk mempermainkan perasaan perempuan?

Aku tidak ingin melanjutkan permainan Harley sehingga setelah dia menelpon berkali-kali, aku mengirimkannya pesan agar dia tidak lagi menemui dan menghubungiku.

Aku tidak ingin menjadi perusak di dalam hubungan orang lain, karena aku juga tidak ingin hubunganku nantinya dirusak oleh orang lain.

Tunggu terus kelanjutan ceritanya ya 😁 😍

Sampai bertemu di part berikutnya ya 😊

Story About Mantan (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang