Setelah melalui sedikit perdebatan, akhirnya aku pun menyetujui tawaran Sun, dan sekarang hubungan kami sudah genap sebulan.
Sesuai perjanjian, kalau hubungan kami bisa bertahan sebulan, aku akan mendapatkan uang sepuluh juta dari Sun.
"Eh boy, kau udah jadi putus dari Clau? Kan udah sebulan ini." Roger membuka obrolan kami yang sekarang duduk di lapangan basket.
"Santai ger, rencana pulang sekolah aku ngajak dia ketemuan, dan disitulah aku bilang putus sama dia."
"Okelah boy."
"Oh ya boy, nanti uangnya aku transfer aja ya, ribet bawa uang ke sekolah boy." Sun akan memberikan jumlah uang sesuai perjanjian.
Setelah selesai bercanda tawa dan beristirahat, aku pun akhirnya menelfon Clau untuk mengajaknya bertemu.
Tut...tut...tut...
Terdengar suara dari seberang telepon kalau Clau memutuskan sambungan telponku.
Beberapa kali aku telpon, hasilnya tetap sama, dia tidak mengangkat dan memutuskan begitu saja.
Aku pun memutuskan untuk ke parkiran bersama teman-temanku, dan ternyata aku melihat Clau sedang berdiri di dekat motorku.
Dari raut wajahnya kelihatan bahwa dia sedang marah, ya mungkin saja dia marah karena selama sebulan kami jarang bertemu bahkan chattingan pun bisa dengan hitungan jari.
"Eh adek udah disini ternyata, abang telfon gak diangkat soalnya. Pulang bareng yok." Aku pun menyapa dan memegang tangan Clau, tetapi langsung saja ditepisnya.
"Kita Putus!!! Selamat ya udah dapat uang sepuluh juta dari temanmu. Terima kasih udah jadi mantan pertamaku, dan terima kasih untuk semuanya." Clau pergi dengan tangisan yang jujur aku sendiri masih terkejut, darimana dia tau masalah ini.
"Clau, tunggu dulu." Aku mencoba menahan kepergiannya untuk mendapatkan penjelasan darinya.
"Apalagi ha? Belum puas kau? Oh atau kau mau tau darimana aku bisa dapat informasi ini iya? Oke, aku kasih tau ya, aku dengar sendiri percakapan kalian di lapangan basket. Gilak ya, seolah gak ada rasa bersalah dari hati kalian gitu." Clau kembali menangis dan aku yakin kalau hatinya saat ini sangat sakit menerima kenyataan bahwa dia adalah barang yang menjadi taruhan kami.
Kenapa semuanya jadi gini sih? Bukan akhir seperti ini yang aku mau. Aku mau hubungan kami berakhir dengan cara baik-baik, bukan seperti ini. Clau maafkan aku. Aku hanya bisa menunduk dan menatap matanya dengan tatapan kosong. Aku bingung harus mengatakan apa kepadanya.
Disatu sisi aku senang karena aku sudah menerima uang dari Sun, tetapi kenapa hatiku terasa sakit ketika melihat Clau menangis di depanku dan teman-temanku.
Maaf ya lama publishnya 🙏 soalnya baru punya waktu luang 😆
Besok-besok pasti akan cepat dipublish kok 😊
Terima kasih buat yang sudah membaca 😉
Ditunggu part berikutnya ya 😍😍
![](https://img.wattpad.com/cover/165376562-288-k315530.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Story About Mantan (Selesai)
RomanceKamu tak menyakiti, aku pun tak melukai. Kita dipaksa menyerah oleh keadaan. Dimana tak ada lagi jalan untuk saling membahagiakan, dan aku lelah untuk terus berpura-pura seakan semuanya baik-baik saja. Kita membangun komitmen diawal hubungan, dan be...