#28

12 3 0
                                    

Hanabi Claudie Wijaya

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, sejak terakhir aku putus dengan Harley.

Aku masih tidak percaya bahwa sampai saat ini aku belum bisa menemukan seseorang yang mampu membuatku senyaman saat aku bersama Harley dulu.

Sekarang, aku sudah memasuki masa perkuliahan, dan aku ingin memulai hidup baruku dengan sesuatu yang lebih bermanfaat dari sekedar mencari seseorang untuk mengisi kekosongan hidupku.

Aku berharap masa laluku tidak mengganggu kehidupanku diperkuliahan ini.

Begitulah harapanku yang sebenarnya, tetapi namanya juga manusia, hanya bisa berharap dan Tuhan yang menentukan semuanya.

Diawal semester sampai semester 2, aku cukup nyaman dengan dunia baruku, tetapi pada semester 3, aku sedikit terganggu dengan kehadiran Harley yang tiba-tiba saja datang ke rumahku.

Aku tidak tahu apa yang mengantarkannya sampai kerumahku, tapi yang pasti aku sangat kaget dan merasa tidak nyaman.

"Hanabi. Hanabi." Begitulah cara dia memanggilku dari balik gerbang diluar rumahku.

Dengan polosnya aku menemui asal suara itu dan kaget setelah aku tau yang datang itu adalah Harley.

Jantungku hampir copot ketika melihatnya berdiri tepat di depanku. Aku sama sekali tidak menduga bahwa yang aku lihat sekarang adalah salah satu orang yang sudah sangat menyakitiku dimasa lalu.

"Mau apa kamu datang kesini?" Perlahan aku membuka gerbang untuk menanyakan tujuannya datang ke rumahku.

Karena tidak sopan jika berbicara dengan seseorang dari balik gerbang.

"Aku mau minta tolong nih."

"Ya udah masuk aja dulu, biar kita bicara, gak enak dilihat orang."

Aku pun mempersilahkan dia masuk dan menutup gerbangnya.

Ketika sudah di dalam rumah, aku menyediakan air putih untuknya, setidaknya aku harus menghargainya sebagai tamu 

"Diminum dulu airnya."

"Iya. Makasih ya. Oh ya, aku mau minta tolong kamu bantu aku buat mengurus berkas di kampusmu."

Aku kaget ketika tahu bahwa dia ingin satu kampus denganku.

"Ngapain kamu daftar di tempatku?" Wajar saja sih sebenarnya aku bertanya begitu karena memang aku benar-benar sangat kaget.

"Yang pertama karena dekat dengan rumahku, dan yang kedua itu karena ada kamu."

Ini anak datang tak diundang, udah kayak jelangkung, trus tiba-tiba kuliah ditempatku, dan terakhir alasannya kuliah disitu karena aku. Sakit keknya ini anak lah. Tapi ya sudahlah, inikan kehidupan dia, biarkan dia yang memutuskan. Batinku dalam hati.

"Hoi. Kok ngelamun?" Dia menepuk lenganku dengan cukup kuat sampai menghentikan lamunanku.

"Oke lah, aku bisa bantu, tapi maaf ya, meskipun aku adalah alasanmu kuliah di kampus itu, sama sekali aku tidak memiliki perasaan apapun padamu."

"Kenapa?"

"Karena ketika kamu meninggalkanku dulu dan mencari penggantiku, kamu sama sekali tidak memikirkan perasaanku."

Terima kasih buat teman" yang sampai saat ini masih mengikuti cerita ini 😘

Semoga suka dengan ceritanya ya, tunggu cerita berikutnya  😍

Story About Mantan (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang