Prolog

1.4K 103 25
                                    

Padang rumput itu penuh dengan sisa-sisa peperangan. Anak panah tertancap di sembarang tempat, mayat - mayat berzirah bersimbah darah tergeletak di mana-mana.

Hejian. Satu-satunya pria yang berada di tengah medan pertempuran. Kibaran bendera warna-warni bersimbol Naga. Berkobar-kobar tertiup angin.

Dia berdiri, seorang diri. Menatap seekor merpati putih yang tertancap sebuah anak panah. Tepat di bawah kakinya.

Hejian membungkuk. Lalu berlutut dengan satu kaki sebagai tempat penumpu. Tangannya terulur mencabut anak panah tersebut.

Setitik darah Merpati jatuh dan merembes ke dalam tanah. Hejian masih menatap bangkai Merpati tersebut.

Sedetik. Mungkin untuk beberapa detik. Hingga akhirnya, ia menyadari. Sekuntum Mawar putih mekar di tempat Merpati itu tewas.

Hejian berbalik. Memandang ke balik punggungnya. Lalu, segurat garis membentuk ukiran senyum terhias pada wajahnya.

Ini belum berakhir.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Veorovia (S1 END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang