Chayo - Wingsa

220 35 8
                                    

Chapter 13
Wingsa

Naira lebih memilih duduk sembari memandang keluar jendela. Hejian sendiri tengah fokus menyetir.  Matahari sedang bersinar terik. Debu dan polusi udara mulai mendominasi.

Naira gelisah. Tapi dia mencoba untuk menahannya sendirian. Seseorang ingin membunuhnya. Hanya karena dia secara kebetulan dipilih sebagai seorang penyelamat.

Netra Hejian melirik ke arah jari-jemari Naira. Sedari tadi Naira sibuk memainkan mereka.

Lalu manik Hejian berpindah pada wajah Naira yang tampak berpaling ke sisi jendela.

Maaf Naira. Hejian membatin. Fokusnya kembali ke arah rententan kendaraan roda empat di depannya.

Cukup memakan waktu untuk tiba di kediaman Naira. Hingga akhirnya mereka tiba di sebuah perumahan. Salah satu bangunan bertuliskan KOST WANITA. LAKI-LAKI DI LARANG BERTAMU.

"Jian. Lo tunggu disini. Gue beres-beres sebentar."

Hejian mengganguk pelan. Naira pun buru-buru melepaskan sealbelt-nya. Lalu beranjak keluar mobil.

15 menit kemudian. Naira tiba dengan sebuah koper. Melihat hal tersebut. Hejian refleks keluar dari mobil. Berjalan menghampiri Naira.

Tangannya bergerak pada koper yang dibawa Naira. Mengambil alih lalu memasukkannya ke dalam bagasi mobil.

"Terima kasih," ucap Naira malu-malu.

"Terima kasih kembali, Nai," balas Hejian. Lalu keduanya bergegas masuk kedalam mobil.

Tanpa disadari oleh Naira dan Hejian. Seorang pria yang sedang duduk di atas motor menatap kepergian mereka dengan binar kecemburuan.

.
.
.

Mulut Naira terbuka lebar. Kamar yang disiapkan Geisha sungguh membuat Naira ingin meringis. Wallpaper dan dekorasi kamarnya lebih cocok untuk kamar seorang putri kerajaan daripada kamar seorang gadis biasa.

Geisha memang terniat untuk melakukan segalanya dengan sempurna. Namun, bagi Naira ini kelewatan sempurna. Bahkan ada renda-renda ala seorang princess yang menutup seluruh tempat tidur.

"Bagaimana dia melakukannya?" Naira berbalik menatap Hejian

"Dia mahir dalam hal seperti ini. Jangan khawatir. Geisha melakukannya dengan uang halal."

Hahah

Naira tergelak tawa mendengar ungkapan Hejian. Bukan itu maksudnya. Tapi Naira memilih untuk tidak melanjutkannya.

"Kamu istirahat disini. Saya ke atas sebentar."

"Tunggu!!" Naira menahan lengan Hejian. Yang di tahan menatap tak percaya.

 Yang di tahan menatap tak percaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Veorovia (S1 END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang