Earta - Duri Mawar

560 64 9
                                    

Chapter 2
Duri Mawar

Sulit bagi Hejian untuk menjelaskan apa yang dilihatnya barusan pada pergelangan tangan Naira. Rambatan tanaman tersebut seolah tidak disadari oleh Naira sendiri.

"Maaf. Gue tiba-tiba merasa kesetrum."

Naira kembali mengambil plastik belanjaannya. Dengan gerakan kikuk Hejian memberikannya. Gadis itu berbalik membelakangi Hejian.

Hejian ingin mencegah Naira untuk pergi. Tapi terlambat, punggung Naira segera menjauh. Lalu hilang di balik pintu toko. Bunyi bel dibalik pintu telah mengidentifikasikan bahwa seseorang baru saja keluar.


Hejian masih tersentak kaget. Ia jatuh terduduk pada kursi putarnya. Ingatan 5000 tahun lalu kembali tergiang diingatannya. Seolah-olah semuanya baru saja terjadi hari kemarin.

Gadis itu, pikir Hejian. Dia harus menemukannya kembali.

Pukul 6 sore, Veorovia Book and Cafe telah ditutup. Tirai-tirai jendela telah diturunkan. Papan tulisan open telah berganti menjadi close.

Veorovia Cafe and Book. Merupakan bangunan bata berlantai tiga. Dimana lantai satu dan dua dijadikan Hejian sebagai ladang bisnis. Sedangkan lantai tiga dijadikan tempat tinggal.

Malam itu, di loteng kamar. Hejian terduduk sembari memandang liontin berbentuk batu oval berwarna putih pucat. Pikirannya menerawang jauh tentang ramalan yang dilihatnya 5000 tahun yang lalu di tanah Veorovia.

Sementara itu di tempat berbeda. Naira sedang asyik membaca novel yang baru saja dibelinya. Hujan telah reda beberapa saat yang lalu. Meninggalkan genangan air dan suhu udara yang semakin dingin.

Fokus Naira saat membaca tengah melanangbuana. Lalu buyar tatkala pikirannya mengingat rupa Hejian di toko buku Veorovia.

"Aneh." Buku novel yang dibaca Naira ditutup.

"Kenapa sih, gue jadi kepikiran tentang cowok itu. Seolah-olah dia itu datang dari negri antah-berantah." Membalikkan tubuh. Seraya mengambil ponsel di samping kepala.

Veorovia Book and Cafe. Kalimat itu diketik Naira pada kolom pencarian mbah google.

Tautan yang anda masukkan tidak dapat ditelusuri.

Alis Naira bertaut bingung. Biasanya mbah google selalu tahu apa yang ada di dunia ini.

Anehnya, toko buku unik itu tidak muncul di kolom pencarian. Keistimewaannya menjual harga buku setengah harga bisa menarik pembeli dalam jumlah banyak.

Tapi bagi Naira. Menemukan hal-hal menarik jauh lebih baik disimpan untuk diri sendiri. Ketimbang dibagikan pada oleh orang lain.

Gadis itu tidak lagi membaca. Bunyi notifikasi ponsel dari seseorang membuat suasana hati Naira berubah muram. Saat membaca siapa yang mengirim dan isinya.

Tolong besok bimbingannya di majukan jam 8 pagi. Saya ada kegiatan jam 10 pagi.

"AkHhhh!!!" Mengacak-ngacak rambut frustasi. "Revisi gue belum di kerjakan!!" ratap Naira.

Veorovia (S1 END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang