Cetian - Roves

223 35 2
                                    

Chapter 12
Roves

"Axiamor," lirih Hejian.

Sengatan tersebut masih menghasilkan panas di pipi Naira. Dia menelan salivanya dengan sesak sekali lagi.

"Ax- Ax apa?"

"Axiamor Naira," ulang Hejian, "ungkapan terima kasih dalam bahasa Veorovia."

"Ahh." Naira bergumam mengerti. Maka Hejian pun menarik tangannya kembali.

Sekarang mereka terduduk dengan saling menatap satu sama lain. Naira mencoba menarik napas dalam-dalam. Lalu menghembuskannya dengan perlahan-lahan.

"Gue boleh panggil lo Hejian kan?" tanya Naira. Hejian mengganguk pelan.

"Saya lebih suka jika kamu memanggil nama saya secara langsung."

Naira tersenyum simpul.

"Sekarang ... apa yang harus gue lakukan? Benda aneh ini tidak melukai lo. Apa ini artinya sesuatu yang baik?"

Hejian mengganguk pelan.

"Saya pikir Roves bertindak sebagai pelindungmu. Rasa simpati yang kamu tunjukkan pada saya. Membuatnya percaya bahwa saya bukan acamanmu Naira."

"Roves?"

"Kami menyebut mawar di Veorovia dengan sebutan Roves."

Naira tersenyum.

"Nama yang cantik."

"Seperti kamu."

"Ehh??" wajah Naira bersemu merah

"Kamu cantik Naira," ulang Hejian. Rona merah muda semakin tercipta di wajah Naira.

"Jian, hentikan!" pinta Naira

"Kenapa?"


"Saya berkata jujur Naira. Kamu sangat cantik dan manis. Apa saya harus menjabarkan mahakarya Tuhan di wajahmu itu satu persatu?"

Naira semakin tersipu malu. Naira memang menggangumi Hejian. Namun, jika Hejian terus mengoceh sesuatu yang terus mengarah pada sebuah pujian. Sungguh, Naira mungkin akan mati kebaperan tak lama kemudian.

"Apa yang harus gue lakukan pada Tynides?" Naira mencoba mengalihkan perhatian

"Lakukan hal yang sama pada yang kamu lakukan pada saya."

"Membuat benda ini percaya? Ah, maksudku Roves?"

Hejian mengganguk pelan.

"Kamu tunggu di sini. Saya akan mengambil Tynides di atas."

Hejian beranjak dari atas kursi. Naira memperhatikan tiap gerakan Hejian hingga punggungnya semakin menjauh ke dalam deretan rak buku.

Drrtttt

Sesuatu terdengar bergetar. Dan Naira tahu dari mana suara itu berasal. Ditariknya ransel pink dari balik punggung.

Veorovia (S1 END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang