4

5.7K 592 5
                                    

«●»

Matahari sudah lama terbenam, dan pesta sudah lama di mulai. Malam ini, Bobby, Donghyuk, June dan Jinhwan- para penghuni dorm bawah- memutuskan untuk bersenang-senang di sebuah night club.

Tidak ada acara apapun di sana, mereka hanya ingin bermain dan melepas penat. Sayangnya, rasa-rasanya Bobby justru membuat Donghyuk semakin penat.

"Kau tidak menghubungi Lisa sejak kemarin?" tanya Bobby begitu mereka masuk ke night club itu dan duduk di salah satu set sofa setengah lingkaran dekat meja bar.

"Aku mengatakan padanya untuk memikirkannya selama 2 hari, besok aku akan menghubunginya," jawab Donghyuk yang sebenarnya sudah sejak kemarin ingin menghubungi Lisa.

"Kau akan menolaknya atau menerimanya?" tanya Jinhwan yang kali ini baru saja kembali setelah menyelesaikan urusannya di toilet. "Ada Seungri hyung di toilet tadi,"

"Aku ingin mengajaknya berbelanja besok, makan siang bersama lalu mengatakan kalau aku akan ikut project itu,"

"Kenapa menunggu besok?" tanya June yang sebenarnya tidak terlalu tertarik. "Ingin terlihat benar-benar memikirkannya? Walaupun sebenarnya sudah punya jawaban sejak kemarin?"

"Memang begitu caranya agar terlihat serius," celetuk Bobby. "Serius mengulang kembali hubungan lama," ledeknya yang kemudian tertawa dan beranjak menghampiri sofa lain.

Di sofa lain, di sebrang mereka, ada para senior yang juga tengah menikmati malam panjang mereka. Di sofa lain itu, ada Jiyong, kekasihnya— Irene, seorang model lainnya— Soojoo, seorang penyanyi Rock— Joonyoung, seorang gadis yang baru kembali dari LA— Chaerin, manager Big Bang— Soonho, seorang tamu dari Jepang— Kiko dan seorang yang masih di toilet— Seungri. Diawali dengan Bobby yang menghampiri mereka untuk memberi salam, ketiga temannya yang lain pun ikut berjalan dan memberi salam.

"Hanya kalian berempat?" tanya Jiyong setelah bertukar salam dan sedikit berbasa-basi.

"Ya, Winner hyung baru saja pindah dorm dan katanya mereka masih sibuk memindahkan barang-barang," jawab Bobby. "Aku ingin mengajak Blackpink tapi belum siap di gantung Yang Sajjangnim,"

"Kenapa begitu?" tanya Irene, sementara seluruh keluarga YG disana mengerti maksud Bobby.

"Blackpink tidak boleh ke club," jawab Chaerin. "Masih dalam pengawasan ketat karena mereka anak-anak perempuan Yang Sajjangnim,"

"Eoh? Lalu kenapa kau ada disini? Kau juga tidak boleh kesini," komentar Irene membuat Jiyong dan teman sesama prianya terkekeh.

"Siapa yang bisa melarangnya? Dia bisa pergi kemana pun," ucap Jiyong yang kemudian menuangkan segelas beer untuk Chaerin yang ingin memprotesnya.

"Aku juga," pinta Kiko yang ikut mengulurkan gelasnya, membuat Irene memutar bola matanya, membuat Irene memasang wajah tidak sukanya. Kiko dan Jiyong pernah sangat dekat, sebelum mereka berkencan dan baginya sekarang Kiko terlihat tengah menggoda kekasihnya.

Bobby dan rombongannya kembali ketempat mereka, mereka bersenang-senang dengan teman-teman sepantaran di set sofa mereka, begitupun dengan Jiyong dan teman-temannya. Yang penting sudah menyapa, pikir Bobby yang tahu kalau teman-temannya akan canggung dan tidak dapat bersenang-senang bersama senior mereka.

Waktu terus berjalan dan tepat di pukul 2 pagi, Donghyuk keluar dari night club itu untuk menjawab sebuah panggilan yang masuk ke handphonenya. Dari Lisa dan membuat pria itu sedikit terkejut.

"Dong~," suara gadis itu langsung terdengar begitu Donghyuk menjawab panggilannya. "Aku sedang di agensi mengerjakan konsep untuk YGX, tidak bisakah kau memberiku jawaban sekarang?"

"Kau masih di agensi? Sekarang?"

"Ya... aku ingin menyelesaikan proposalnya sekarang karena besok libur," jawab Lisa. "Besok Jisoo eonni mengajakku menginap dirumahnya, bersama Rose dan Jennie eonni juga. Sudahkah kau membuat keputusan?"

"Ng... baiklah,"

"Baiklah? Kau mau berpartisipasi?"

"Ya, aku mau,"

"Aku ingin merekamnya, ulang ya? Untuk ku kirim pada Seungri hyung," pinta Lisa disusul kekehan Donghyuk. "Donghyuk-ssii, apa kau mau bergabung dalam project YGX?"

"Ya, aku bersedia," jawab Donghyuk dengan suaranya yang lembut. Tanpa sadar, bibirnya kemudian menyunggingkan sebuag senyum lembut di bawah sinar remang dari lampu tempel di belakang night club.

"Good. Kalau begitu aku tutup ya? Aku ingin menyeselesaikan ini secepatnya,"

"Hm... pulanglah sebelum pagi, dengan siapa kau di agensi?"

"Ada Hanbin di studio lantai 4 tadi,"

"Mintalah Hanbin mengantarmu pulang nanti, kemarin ada beberapa ahjussi mabuk ditaman dekat gedung apartement,"

"Ne... aku akan meminta Hanbin mengantar sampai depan apartement," jawab Lisa. "Oh iya, sekarang Winner pindah ke apartement C juga, mereka tinggal di atas dormku..." ceritanya seakan lupa kalau ia punya pekerjaan yang harus segera diselesaikannya.

"Ya, aku tahu," jawab Donghyuk. "Kurasa kau tidak perlu menyebrang jalan dan menemui Chanwoo lagi untuk bermain game, sudah ada Seunghoon hyung,"

"Ng... begitukah? Bermain bertiga akan lebih menyenangkan, aku baru mendownload game baru di handphoneku, tapi aku kekurangan diamond, apa menurutmu Chanwoo mau mengirimiku diamond?"

"Kurasa dia akan menyuruhmu membelinya? Minta pada Seungyoon hyung saja? Dia sangat dermawan akhir-akhir ini,"

"Kau tidak mau membelikanku diamond?"

"Ah... jadi itu maksudmu? Maaf aku kurang pengertian," jawab Donghyuk yang langsung terkekeh usai menyadari seluruh maksud dari cerita Lisa. "Kalau kau besok libur, bagaimana kalau kita makan siang bersama besok? Dengan Bobby hyung, June, Jinhwan hyung dan Yunhyeong hyung juga? Yunhyeong hyung sedang suka memanggang kue sekarang,"

"Di dormku?"

"Hm... kalau kau menyiapkan camilan, kenapa tidak?"

"Baiklah, besok makan siang di dormku ya... astaga aku melupakan sesuatu, aku membuat ramyun di microwave kantor, aku tutup ya... bye!" seru Lisa yang kemudian disusul suara kesakitan gadis itu karena kakinya menabrak kaki meja. Panggilan berakhir tepat sebelum Donghyuk sempat menanyakan apakah Lisa baik-baik saja atau tidak.

Sementara Donghyuk yang kembali masuk kedalam night club, pria itu berpapasan dengan Jiyong dan kekasihnya di pintu belakang night club.

"Aku tidak menggoda Kiko, sayang-" ucap Jiyong yang kemudian menutup mulutnya ketika Donghyuk tiba-tiba menyapanya.

Jiyong sedikit berbasa-basi dengan Donghyuk sampai Irene mencubit pinggang Jiyong dan membuat Jiyong mengakhiri basa-basinya dengan Donghyuk. Donghyuk kembali berkumpul bersama teman-temannya, sementara Jiyong pergi dengan Irene yang terlihat kesal.

«●»

403Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang