«●»
"Ya! Darimana saja?!" seru Seunghoon dan Seungri hampir bersamaan ketika Lisa dan Jiyong melangkahkan kakinnya masuk ke dalam kantor mereka di lantai 3.
"Apa kau lupa kalau kita harus meeting?! Kau bahkan tidak menjawab panggilanku!" omel Seungri yang terpaksa menyelesaikan semua draft mereka sendirian karena Lisa tidak bisa dihubungi.
"Hyung! Darimana saja?! Aku sangat butuh tanda tanganmu untuk album solo Jennie!" ucap Seunghoon bersamaan dengan suara Seungri. "Kau bilang kau akan ada disini! Aku sudah mencarimu kemana-mana!"
"Donghyuk menyukai Jennie," seru Lisa yang kemudian berjongkok di sebelah Jiyong, menangis dengan memeluk lututnya dan menenggelamkan wajahnya diantara kedua lututnya.
Seunghoon menghampiri Lisa, berlari kecil sementara Seungri dan Jiyong terlihat bingung melihat gadis itu.
"Astaga, kenapa kau menangis disini Lisa-ya," bisik Seunghoon yang kemudian merangkul dan mencoba menenangkan gadis itu. "Tenanglah, jangan menangis begini,"
Didalam pentri, Lisa, Seunghoon, Seungri dan Jiyong duduk bersebelahan di sebuah meja bundar. Seakan tengah mengadakan konferensi rahasia mereka mengunci pentri itu dari dalam dan mengobrol dengan empat cangkir kopi didepan masing-masing orang.
"Jadi, biar kusimpulkan," ucap Seungri di menit ke 30 mereka berada di ruangan 3x3 meter itu. "Lisa menghilang karena baru saja di tolak Donghyuk, dan Jiyong hyung baru saja di campakan tanpa alasan oleh Irene?"
"Donghyuk tidak menolakku, dia tidak tahu kalau aku ingin kembali bersamanya dan Irene eonni juga tidak mencampakan Jiyong oppa tanpa alasan," ucap Lisa meralat kesimpulan Seungri.
"Tapi Donghyuk bilang dia menyukai Jennie, dan memintamu membantu hubungan mereka karena dia tahu Jennie tidak akan menyukainya karenamu," ucap Seunghoon mengingatkan. "Apa Jennie tahu kalau kau memakai YGX ini sebagai alasan untuk mendekati Donghyuk lagi?"
"Belum, aku ingin memberitahu mereka malam ini saat menginap bersama di rumah Jisoo eonni, tapi Seungri oppa justru menyuruhku meeting," ucap Lisa dengan nada merengeknya yang kemudian menaruh kepalanya diatas meja bundar itu. Gadis itu sedih dan kesal sekaligus, walaupun sudah tidak separah sebelum ia menangis tadi.
"Apa alasan Irene?" tanya Jiyong dengan suasaba serius yang ia sebarkan. Membuat yang ditanya kemudian duduk tegak usai mengusap wajahnya dengan selembar tissue.
"Hati adalah hal yang paling sulit di atasi," ucap Lisa menjawab pertanyaan Jiyong. "Bahkan tanpa perlu ada orang ketiga, hati bisa saja berubah. Aku memutuskan Donghyuk karena alasan yang sama dengan Irene eonni. Aku mencintainya, bahkan walaupun Yang Sajjangnim memarahi kami. Aku mencintainya dan tidak ingin hubungan kami berakhir dengan sangat mudah saat itu. Tapi Donghyuk kemudian menjadi terkenal dan disukai banyak gadis. Ada banyak gadis yang menulis komentar ingin menjadi kekasihnya, ingin menikah dengannya dan ingin memilikinya. Tapi saat itu aku belum debut. Dia menjadi semakin terkenal tapi aku sama sekali tidak bergerak. Semakin lama rasanya ia semakin sulit untuk kuraih. Aku mencintainya dan takut kehilangannya, tapi lama-kelamaan aku menjadi sakit karenanya. Seharusnya aku berusaha agar berada ditingkat yang sama dengannya. Seharusnya aku senang dan mendukungnya. Tapi aku terus menerus merasa khawatir dan ketakutan. Aku khawatir tidak menjadi baik untuknya, aku takut ia bertemu seseirang yang setingkat dengannya kemudian meninggalkanku,"
"Seharusnya saat itu kau memberitahunya dan kalian bisa mencari solusi bersama," ucap Seungri mengomentari cerita Lisa.
"Akankah ada solusi?" tanya Lisa. "Tidak akan ada yang berubah selama aku tetap menjadi trainee dan dia tetap naik menjadi seorang bintang. Aku akan tetap khawatir dan dia akan tetap menganggap kekhawatiranku hanya sebuah masalah sepele. Sama sepertiku, Irene eonni juga merasa begitu. Ia merasa kalau ia akan terus khawatir dan oppa tidak akan pernah mengerti. Karena itu ia memilih untuk mengakhiri hubungan mereka,"
"Tapi tetap ada solusi," ucap Seunghoon. "Maksudku, untuk kasus Jiyong hyung. Kau bisa meyakinkannya kalau dia tidak perlu lagi khawatir-"
"Yaish... berengsek," umpat Seungri memotong ucapan Seunghoon. "Hyung! Kau tidak sedih karena di campakan kan?! Kau justru marah karena Irene noona mencampakanmu! Iya kan?" tebak Seungri setelah memperhatikan ekspresi Jiyong saat mendengarkan cerita Lisa. "Berani sekali dia mencampakanku setelah semua waktu yang ku habiskan untuknya, itu kan yang ada di kepalamu sekarang?! Augh... berengsek,"
"Bagaimana kau tahu?" tanya Jiyong membuat Lisa dan Seunghoon mengerutkan dahi mereka.
"Kau tidak tertarik pada cerita Lisa, bukan salahmu kalau Irene noona merasa kurang percaya diri menjadi kekasihmu,"
"Kalau dia tidak percaya diri, seharusnya dia berusaha memperbaiki dirinya, bukan menyalahkan oranglain. Aku sudah melakukan semua bagianku, dibanding menghabiskan waktunya untuk merasa khawatir dan mengomel, seharusnya dia memantaskan dirinya sendiri," jawab Jiyong membuat Lisa, Seungri dan Seunghoon justru merasa lelah.
"Kau benar-benar G Dragon hyung," ucap Seungri. "Lisa-ya, walaupun Donghyuk menyukai Jennie sekarang, kau masih bisa mendapatkan pria lain. Masih ada banyak sekali pria baik selain Donghyuk, dan selama kekasihmu bukan G Dragon, kurasa kau akan menjadi gadis paling bahagia di dunia, jadi jangan sedih lagi ya?"
"Lisa-ya... bahkan tanpa pria sekalipun, kau satu-satunya adikku yang paling mudah merasa senang. Wanita tidak seharusnya menggantungkan kebahagiaannya pada pria, jangan sedih lagi ya, bahkan tanpa Donghyuk sekalipun," tambah Seunghoon. "Jennie akan menjadi seorang gadis beruntung kalau mendapatkan seorang selembut Donghyuk, tapi kau akan tetap menjadi gadis paling beruntung bahkan tanpa Donghyuk sekalipun,"
"Ya aku tahu, Jennie eonni mungkin akan lebih membutuhkan seorang seperti Donghyuk dibandingkan denganku," jawab Lisa. "Tapi aku tetap butuh di hibur sekarang... ayo hibur aku, tidak perlu menghibur Jiyong oppa," lanjut Lisa sembari bangkit dari duduknya dan mengulurkan tangannya untuk meraih lengan Seungri dan Seunghoon.
Lisa mengajak Seungri dan Seunghoon untuk bersenang-senang sembari menunjukan wajah sebalnya pada Jiyong. Lisa pikir tadi ia mencari angin dan makan bersama seorang pria yang sedang sama sedih dan terlukanya dengannya. Ternyata ada banyak hal yang tidak bisa ia lihat dan tidak semua orang punya cara berfikir yang sama dengannya. Ternyata ia baru saja salah menilai.
«●»
