«●»
Lisa baru saja menyelesaikan ramyunnya, gadis itu seharusnya berdiet, namun terlalu banyak berfikir membuat berat badannya turun serta meningkatkan nafsu makannya. Baru saja ia membuang cup ramyunnya di tempat sampah pantri, namun tubuhnya seakan membeku ketika melihat dua orang staff yang tiba-tiba masuk sembari berciuman.
Dua orang itu adalah manager marketing yang duduk disebelahnya— manager Lee Taeyong dan seorang lainnya ada sekretaris direktur produksi, sekretaris yang bekerja untuk Kwon Jiyong— sekretaris Jung Eunji. Lisa yang masih berdiri di pantri, menggenggam secangkir kopi instan yang baru saja di buatnya, tanpa sadar langsung bersembunyi ketika melihat adegan panas disana. Tubuhnya sangat gugup ketika melihat manager Lee dan sekretaris Jung saling menyentuh dengan bibir bertautan. Ditambah malam yang sepi itu membuat suara tautan bibir mereka dapat terdengar sangat jelas oleh Lisa.
Dengan kebingungan, akhirnya gadis itu menaruh kembali gelas kopinya di atas meja pantri, di sebelah sekotak kopi instan. Dan tetap dengan rasa bingung yang luar biasa, gadis itu kemudian berangkak kembali kemejanya. Untung saja kedua orang itu bercumbu di atas kursi kerja sekretaris Jung.
Masih dalam posisi merangkak, Lisa meraih laptopnya, menutupnya dengan hati-hati dan memasukannya ke dalam ranselnya.
Lisa berhasil merangkak keluar dari ruangannya. Gadis itu kemudian duduk bersandar pada dinding dan bisa kembali menghela nafas lega. Ia tidak ketahuan, pikirnya.
"Kenapa aku yang harus takut ketahuan? Padahal mereka yang- astaga-" seru Lisa tertahan oleh tangannya sendiri. Gadis itu menutup mulutnya karena takut suara terkejutnya akan terdengar oleh pasangan didalam.
Baru saja beberapa detik ia menghela nafas lega, namun seorang pria yang berjongkok di sebelahnya secara tiba-tiba justru mengagetkannya.
"Apa yang oppa lakukan disini??" tanya Lisa dengan suara berbisiknya.
"Aku yang harusnya bertanya," jawab pria itu yang tanpa sadar ikut berbisik. "Kenapa kau mengendap-endap dan duduk disini? Ada apa didalam? Kau mencuri sesuatu?"
"Anniyo!" seru Lisa yang kemudian langsung menutup mulutnya lagi. Ia tidak bisa terus berada disana. Ia bisa ketahuan kalau terus berada disana. Melalui lift yang kehilangan pelanggannya saat malam, Lisa mengajak pria itu turun ke lobby utama.
"Apa yang oppa lakukan disini?" tanya Lisa sekali lagi, dengan suara pelan khas orang berbisik— lagi. Suasana melarikan diri dan tidak ingin ketahuan masih melekat pada diri Lisa.
"Kenapa kau berbisik?" tanya si pria yang juga ikut berbisik, hanya ingin meledek sebenarnya. Ah, tentu saja, pria itu adalah G Dragon— yang pergi ke agensi karena suntuk usai mendengar keluhan-keluhan kekasihnya.
Jiyong tertawa terbahak-bahak, suara tawanya memenuhi lobby di lantai dua usai mendengar cerita Lisa mengenai sekretarisnya.
Tentu saja bukan perbuatan sekretaris Jung dan manager Lee yang membuatnya tertawa, melainkan reaksi Lisa yang mengendap-endap karena canggung atas adegan panas yang baru saja di lihatnya. Seperti yang di ketahui semua orang, Lisa dan member Blackpink lainnya masih di kategorikan dalam kategori anak-anak di agensi, Blackpink di perlakukan sama seperti mereka memperlakukan Kim Suhyun, Kal Sowon, Lee Hayi dan Ella yang baru bergabung di The Black Label.
Seorang gadis kecil yang panik dan kebingungan karena melihat orang dewasa melampiaskan hasratnya, bagi Jiyong, Lisa dan reaksinya benar-benar sangat menghibur malam itu.
"Oppa! Jangan menertawakanku!" protes Lisa yang kemudian mengacak sendiri rambutnya. "Oppa pasti akan panik juga kalau ada di posisiku! Augh... perutku... kurasa ramyun yang tadi ku makan ingin keluar lagi,"
