15

5.2K 605 4
                                    

«●»

Satu malam penuh tawa dan kesenangan, membuat Jiyong dan Lisa memiliki hari yang ceria hari ini. Memang sempat ada sedikit kesalah pahaman antara Jiyong dengan kakaknya. Namun itu bukan masalah besar yang dapat mengurangi keceriaan hari Jiyong. Memang sempat ada beberapa masalah di kantor, namun itu juga bukan masalah yang dapat mengurangi keceriaan hari Lisa.

Lisa tidak sengaja meninggalkan pakaiannya kemarin di kamar mandi rumah Jiyong dan membuat Dami hampir salah paham, namun kini masalahnya sudah beres.

Ada sedikit masalah dengan album solo Jennie karena komentar beberapa fans, namun Lisa dapat menyelesaikan masalah itu setelah berdiskusi dengan Seungri dan beberapa staff lainnya, jadi masalahnya pun sudah beres.

Malam ini, Lisa akan pergi makan malam dengan teman-temannya dan beberapa member iKon— tentu saja Donghyuk termasuk didalamnya. Namun seperti sebuah sihir, Lisa sama sekali tidak peduli dan tetap merasa senang. Ia bahkan bisa bercanda dan menyuruh Donghyuk untuk segera menyatakan perasaannya pada Jennie.

Seperti sihir, air mancur semalam dapat melunturkan seluruh perasaan sedih Lisa. Membuat Lisa benar-benar merasa senang tanpa alasan hari ini.

Bahkan setelah selesai makan, Lisa bisa berjalan disebelah Jennie, menggandeng lengan Jennie sembari mendengarkan Jennie dan Donghyuk yang tengah menertawakan peran Mino di salah satu acara ragam.

Hanya karena satu malam penuh kesenangan, Lisa merasa seperti baru saja di lahirkan kembali. Di lahirkan tanpa perasaan iri dan terluka dalam dadanya.

Jiyong tidak sempat datang ke agensi seharian itu, Lisa juga tidak menunggunya walaupun ia sempat menanyakan Jiyong pada Seungri sore tadi. Sampai pada keesokan harinya, Lisa baru saja menyelesaikan latihan dance untuk YGX-nya, ketika ia membuka hamdphonenya dan mendapatkan sebuah pesan dari Jiyong.

Aku free malam ini, apa rencanamu malam ini? Mau bermain bersamaku lagi?

Begitu pesan yang Lisa terima dan tentu saja Lisa menerima ajakan Jiyong. Gadis itu meminta Jiyong untuk menunggunya di agensi pada pukul 10 malam, karena Lisa harus menemani Jisoo berbelanja lebih dulu.

Lagi-lagi di ruang meeting, Lisa dan Jiyong bertemu. Lisa datang lebih dulu dan menunggu Jiyong sembari bermain dengan laptopnya. Gadis itu sudah ada di ruang meeting sejak pukul 7 malam tadi.

"Kau sudah lama menunggu?" tanya Jiyong yang kemudian duduk di atas meja, di sebelah laptop Lisa, pria itu terlambat sekitar 10 menit dari jam yang mereka tentukan.

"Tidak tahu, jam berapa sekarang?" tanya Lisa yang masih fokus pada layar laptopnya, menembak beberapa musuh dengan mouse-nya. "Aku sudah disini sejak selesai meeting dadakan tadi, Seungri oppa baru saja pergi,"

"Aku terlambat 10 menit," jawab Jiyong. Tanpa sadar, Jiyong mulai mengingat Irene— gadis yang bisa mengabaikannya semalaman hanya karena ia terlambat beberapa menit.

"Ah... tidak terasa, aku- aku- yes! Aku menang!" serunya sembari melombat bangun dari kursinya. "Aku tidak bisa menyelesaikan level ini sejak beberapa hari terakhir, lalu tadi aku bertemu Joonyoung oppa di mall dan dia memberitahuku caranya untuk menang, dia  benar-benar pemain profesional," cerita Lisa tidak peduli Jiyong tertarik atau tidak.

"Jadi, tadi kau pergi berbelanja dengan Jisoo atau menemui Joonyoung?"

"Keduanya... aku dan Jisoo berbelanja, ah... aku punya sesuatu untuk oppa," ucap Lisa yang kemudian meraih tasnya dan mengeluarkan sebuah bungkusan plastik. "Tadi aku melihatnya dan tiba-tiba mengingatmu, oppa harus mengupas buahmu sendiri," ucapnya ketika Jiyong menerima bungkusan itu dan mengeluarkan sebuah alat untuk mrngupas buah. "Cara memakainya seperti alat cukur, dia bisa mengupas apel, wortel, timun, dan... kurasa bisa mengupas semuanya kecuali semangka dan melon?"

"Haha kenapa kau tiba-tiba memberiku alat ini?"

"Agar oppa mengupas buahmu sendiri, dan Dami eonni bisa mengupaskan buah untuk putranya hehe,"

"Haha baiklah, aku juga punya sesuatu untukmu. Karena kau tidak bertanya kenapa aku terlambat, aku yang akan memberitahumu," ucap Jiyong sembari mengulurkan sebuah paper bag pada Lisa. "Aku terlambat untuk mengambil ini dulu," lanjutnya setelah Lisa menerima paper bagnya.

"Apa ini? Oppa memberiku hadiah?" tanyanya sembari mengeluarkan isi paper bagnya. "Aahh! Ku pikir hadiah... ternyata pakaianku~ tapi tunggu... darimana- astaga... aku meninggalkan ini dirumahmu ya? Aku lupa..."

"Hm... dan Dami noona yang menemukannya," jawab Jiyong. "Sudah ku cuci- anniyo, Dami noona yang mencucinya dan ahjumma yang menstrikanya,"

"Hehe... gomawo oppa... Bagaimana dengan bajumu? Besok aku akan mengembalikannya... besok oppa ke kantor lagi kan?"

"Ng... besok sore aku akan pergi ke Jepang, simpan saja dulu, aku akan mengambilnya kapan-kapan,"

Lisa mengangguk-angguk, gadis itu kemudian kembali duduk di kursinya dan memasukan paper bag pemberian Jiyong kedalam ranselnya. Ransel itu tidak begitu besar, namun sepertinya bisa menyimpan apapun disana.

"Apa yang akan kita lakukan malam ini oppa?"

"Hm... apa yang ingin kau lakukan? Aku ingin menonton film,"

"Menonton film disini? Kalau begitu aku akan melanjutkan gameku? Ah tapi tidak menyenangkan kalau hanya menonton film... bagaimana kalau kita pergi ke bioskop? Menonton film tengah malam,"

"Menonton film di bisokop mobil?"

"Anniyo... aku sudah sering kesana dengan eonni-eonniku... ada banyak idol disana, menonton film di bioskop biasa," jawab Lisa. "Dengan pop corn dan cola? Dara eonni bilang bioskop dan film tengah malam selalu sepi,"

"Film apa yang akan kita tonton?"

"Ng... tunggu, aku lihat dulu," jawab Lisa yang kemudian memakai laptopnya untuk membuka website bioskopnya. Jiyong memperhatikan gadis itu, masih sembari duduk diatas meja. "Ada The Nun, Crazy Rich Asian dan Winnie The Pooh,"

"Apa yang ingin kau tonton? The Nun?"

"Aku sudah nenontonnya... Crazy Rich Asian? Mau ya? Aku melihat banyak komentar tentang filmnya, katanya filmnya memakai banyak barang-barang mewah, aku ingin melihatnya?"

"Ng... tidak ada pilihan film lainnya? Film action atau thriller? Yasudah kalau begitu, film itu saja," jawab Jiyong kemudian. Toh tidak ada pilihan film lainnya.

"Kalau begitu aku akan memesan tiketnya. Masih jam 12.30 nanti filmnya, oppa sudah makan?" tanya Lisa sembari memesan dan membayar tiket bioskop mereka dengan uangnya. "Aku yang mentraktir tiketnya ya... jadi oppa yang membelikan-"

"Hei, biar aku saja yang membayarnya," potong Jiyong yang kemudian mengeluarkan handphonenya, ia ingin mengirim uang untuk membayar tiket itu.

"Orang biasa biasanya berbagi oppa," jawab Lisa yang baru saja menyelesaikan pembayarannya. "Karena aku yang membayar tiket, oppa hanya perlu membelikan pop corn dan cola nanti,"

"Aku bisa membayar semua-"

"Aku juga bisa membayar tiketnya, haruskah kita berdebat sekarang? Masih ada beberapa jam sebelum filmnya dimulai, apa yang akan oppa lakukan?"

"Hhh... baiklah, kau yang bayar tiketnya dan aku akan membelikanmu pop corn nanti,"

"Colanya juga kan?"

"Hhh... iya, aku akan membelikanmu pop corn dan cola,"

"Oppa sudah makan malam?"

"Sudah, kau belum?"

"Sudah, dengan Jisoo eonni dan Joonyoung oppa di foodcourt mall tadi... kalau begitu... boleh aku bermain game sembari menunggu filmnya?"

"Tentu, bangunkan aku kalau kita sudah harus berangkat ya?" pinta Jiyong dan Lisa mengangguk— ia sudah sibuk dengan gamenya bahkan sebelum Jiyong menyetujui permintaannya.

«●»

403Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang