«●»
Sesi latihan Blackpink pagi ini diisi dengan cerita-cerita Lisa mengenai apa saja yang pernah terjadi diantara dirinya dan Jiyong. Alih-alih memutar lagu dan melatih dance mereka, mereka hanya duduk di tengah ruang latihan dan mendengarkan cerita Lisa.
Namun tepat di pukul 10, Lisa harus meeting dan meninggalkan ruang latihan. Gadis itu bergegas naik ke lantai empat, dan bergabung dalam meeting kesekian YGX. Meeting kali ini akan di hadiri seluruh tim utama di YG, mulai dari marketing, produksi sampai tim personalia. Tentu saja meetingnya berjalan lancar dan berisi perdebatan antar direktur disana. Bahkan Jiyong dan Seungri yang sesama direktur pun berdebat demi keberhasilan project mereka.
Dua jam berlalu dan meeting di hentikan. Satu persatu dari mereka keluar untuk makan ke kantin agensi namun Lisa masih harus mengurus beberapa berkas notulensinya. Gadis itu masih sibuk dengan kertas-kertasnya ketika semua orang sudah keluar dari ruang meeting.
"Lisa, aku harus pergi pemotretan, aku duluan ya?" pamit Seunghoon yang langsung Lisa iyakan. Gadis itu melihat ke belekang Seunghoon dan matanya menangkap sosok Jiyong yang sudah keluar bersama Seungri dan direktur lainnya. Sedikit kecewa memang, tapi mau bagaimana lagi? Lisa tidak punya pilihan.
"Hhh... kau tidak boleh-"
"Tidak boleh apa?" potong suara Jiyong membuat Lisa langsung mengangkat kepalanya. Jiyong ada didepannya, menatapnya dengan tatapan jahil khasnya. "Kau marah karena aku tidak bicara padamu?"
"Anniyo, kenapa oppa kembali?"
"Jangan terlalu percaya diri, aku tidak kembali kesini untukmu, aku kembali kesini untuk mengambil itu," jawab Jiyong sembari menunjuk dengan dagunya sebuah handphone yang sengaja ia tinggalkan diatas meja.
Jiyong tahu kalau ia tidak akan punya banyak kesempatan untuk bicara dengan Lisa ditengah meeting, dan saat meeting selesai, pasti akan ada banyak orang yang mengajaknya mengobrol. Berpura-pura mengambil sebuah handphone yang tertinggal tentu saja menjadi alasan yang bagus untuk menghindari semua ocehan rekan-rekan bisnis lainnya.
"Ah handphonemu tertinggal? Hm... baiklah," jawab Lisa yang langsung mengambil seluruh berkasnya, hendak berjalan keluar. Melihat Jiyong membuatnya yakin kalau pria itu tidak ingin hubungan mereka diketahui orang-orang.
"Dan kekasihku tidak terlihat bersemangat seperti biasanya, apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Jiyong sembari mengulurkan tangannya untuk menyelipkan beberapa helai rambut Lisa ke belakang telinganya.
"Anniyo," jawab Lisa seperti gadis-gadis pada umumnya, jawaban gadis itu membuat Jiyong menghela nafasnya, bersiap untuk membeli kesabaran ekstra. "Oppa berharap aku akan mengatakan itu? Tentu saja ada sesuatu yang terjadi pagi ini dan membuat moodku rusak,"
"Haha arraseo, jadi apa yang terjadi pagi ini? Padahal aku baru mengantarmu pulang beberapa jam yang lalu... kenapa kau sudah membuat masalah dengan moodmu hm?"
"Tadi pagi aku terdesak, benar-benar di posisi tidak bisa melarikan diri dan harus mengaku. Kurasa gosip kau aku menolak Bobby oppa sudah tersebar di agensi. Mereka menanyakan itu, kenapa aku menolak Bobby oppa, jadi aku memberitahu eonni-eonniku kalau aku berkencan denganmu,"
"Lalu?"
"Sudah, eonni-eonniku sudah tahu kalau semalam kita mulai berkencan,"
"Lalu dimana masalahnya? Aku juga berniat memberitahu Seungri dan Seunghoon tadi. Cukup memberitahu Seungri dan Seunghoon lalu semua orang akan tahu,"
"Oppa tidak marah? Ku pikir kita harus menyembunyikan hubungan-"
"Hhh... kau tahu? Ku pikir kau marah karena aku tidak bicara denganmu selama meeting tadi. Aku sempat memikirkan beberapa alasan kalau sampai kau marah karena itu. Tapi kalau hanya eonni-eonnimu yang mengetahui hubungan kita, itu bukan masalah Lisa... bahkan kalau kau mau menelpon Hyunsuk hyung dan memberitahunya, aku tidak keberatan," potong Jiyong membuat jantung Lisa bergedup sangat cepat seperti pagi tadi. "Saat aku bilang aku mau mencobanya denganmu, aku sudah memikirkan masalah ini. Memang akan ada sedikit masalah kalau sampai reporter dan fans tahu, tapi jangan khawatir, aku tidak akan meninggalkan koleksiku hanya karena masalah kecil seperti itu,"