«●»
Makan siang bersama di dorm Blackpink hari ini di meriahkan oleh Kim Donghyuk, Kim Bobby, Jung Chanwoo, Kim Hanbin, Kim Jisoo, Kim Jennie, Song Mino dan Lalisa Manoban. Hanya mereka yang bisa ikut makan siang bersama karena yang lainnya punya agenda lain.
Dan karena hanya mereka— tanpa Yunhyeong— pada akhirnya mereka memesan berbagai makanan untuk menu makan siangnya. Bersyukur, karena sekarang, memesan makanan semudah membuka lemari es.
"Waahh... Dongie yang mentraktir semuanya? Dalam rangka apa?" tanya Jennie setelah untuk ketiga kalinya ia berjalan ke pintu dan mengambil pesanan yang datang— pesanan yang sudah Donghyuk bayar melalui aplikasi M-Banking dalam handphonenya.
"Tentu saja untuk mendapatkan restu dari eonni-eonninya," celetuk Hanbin yang saat itu membantu Jennie dan Donghyuk di meja makan.
Bagaimana dengan yang lainnya? Bobby dan Mino sedang melihat-lihat piringan hitam milik Rose, sementara Lisa, Jisoo dan Chanwoo sedang menonton sebuah video tentang game di kamar Lisa.
Selesai dengan mengisi meja makan disana, Jennie menghampiri Bobby dan Mino, menyuruh mereka untuk segera ke meja makan— diruang tamu— kemudian masuk ke kamar Lisa dan menyuruh semua penggemar game itu untuk bergabung bersama mereka. Padahal Lisa yang membuat rencana dengan Donghyuk, namun justru Jennie yang sibuk menyiapkan meja.
Sementara para remaja itu bersenang-senang dengan makan siang bersama mereka, di tempat lain, tepatnya di rumah Irene, Jiyong kehilangan kendalinya.
Dirumah Irene, lagi-lagi Irene marah. Lagi-lagi gadis itu kesal karena kesibukan Jiyong. Lagi-lagi gadis itu merasa Jiyong tidak lagi mencintainya. Lagi-lagi Irene melampiaskan seluruh rasa tidak percaya dirinya dengan menyalahkan Jiyong.
Siang ini Irene marah, karena semalam Jiyong hanya mengantarnya pulang lalu pergi begitu saja. Siang ini Irene marah, karena Jiyong datang kerumah Irene dengan makanan yang Kiko berikan untuknya. Untuk beberapa saat, Irene berfikir kalau semalam Jiyong pergi menemui Kiko usai mengantarnya pulang. Irene pikir, Jiyong muak dengannya lalu mendekati Kiko.
"Kau suka Takoyaki, kebetulan kemarin Kiko memberiku Takoyaki beku dan pagi tadi aku menghangatkannya untukmu-"
"Kau menemui Kiko?! Aku menyukai Takoyaki tapi apa kau pikir aku bisa memakan itu?! Kenapa kau memberiku sesuatu yang diberikan gadis lain untukmu?! Kau ingin memamerkannya padaku?! Kau ingin bilang kalau ada banyak gadis yang menyukaimu?! Aku tahu! Aku tahu kau terkenal! Aku tahu ada banyak gadis yang menyukaimu! Haruskah kau memperjelasnya dengan memberiku hadiah dari gadis lain?!" potong Irene membuat Jiyong yang sebelumnya berusaha bersabar, kini kesulitan menahan dirinya.
"Hentikan!" bentak Jiyong membuat Irene justru semakin larut dalam kemarahannya.
"Kenapa kau membentakku?!"
"Aku memang mendapatkannya daru gadis lain, tapi memikirkanmu saat menghangatkan dan mengemasnya dengan hati-hati agar tidak rusak karena kau menyukainya!" balas Jiyong sembari menunjuk sekotak takoyaki yang tadi ia panaskan dan ia susun didalam kotak bekal di atas meja.
"Lalu?! Haruskah aku berterimakasih dan memakannya?!"
"Ya! Kau seharusnya berterimakasih!" bentak Jiyong yang sudah beberapa hari ini merasa sangat suntuk karena omelan-omelan Irene. Ia sempat berfikir kalau saat ini mungkin Irene sedang mengalami masa pubertasnya yang kedua, ia berusaha mengerti dan bersabar, namun hari ini ia benar-benar sudah sampai pada batasnya.
"Kau tidak pernah tahu apapun!" balas Irene. "Kau tidak tahu apapun kalau aku tidak memberitahumu! Kau tidak pernah tahu kenapa aku sedih, kenapa aku terluka atau kenapa aku marah! Kau tidak pernah tahu apapun!" jerit Irene yang sudah tidak tahu lagi bagaimana ia bisa memberitahu Jiyong kalau ia takut ditinggalkan, kalau ia sebenarnya takut Kiko punya maksud lain ketika memberikan takoyaki itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/166296321-288-k233377.jpg)