LS.2

22.6K 1.1K 21
                                    

Pagi ini sudah ramai. Aurora memarkirkan motornya di parkiran kosong. Lalu berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya.

Dia melangkah dengan santai. Tidak perduli dengan tatapan orang di sekitarnya.

Setelah tiba di dalam kelas, ia langsung duduk di kursinya. Paling pojok kanan. Itu tempat yang paling enak untuk tidur.

Warga kelasnya sudah ada setengah orang. Karena ini tidak terlalu pagi atau terlalu siang.

Dia meletakkan tasnya diatas meja. Lalu kembali melanjutkan mimpi indahnya tadi.

15 menit kemudian suasana sudah ramai. Menit berikutnya guru mata pelajaran pertama masuk. Semua duduk dengan tertib.

"Pagi, anak-anak." Sapa guru itu.

"Pagi, Pak." Sahut seluruh murid kompak.

"Kita kedatangan siswa baru." Kata guru itu. Lalu masuk seorang siswa. Semua menatap kearahnya takjub. "Perkenalkan diri kamu." Pintanya.

"Perkenalkan. Nama saya Dylan Davis. Dipanggil Dylan." Katanya memperkenalkan diri. Singkat. Gak perlu banyak-banyak.

"Baik. Silahkan kamu duduk di samping Aurora." Guru itu melihat kearah pojok. Aurora masih betah dengan mimpinya.

"Aurora!! Bangun!!" Teriak guru itu tegas.

Refleks Aurora bangun dari posisi duduknya menjadi berdiri. "Iya, Papa. Aurora udah bangun kok." Sahutnya ngawur.

Merasa aneh. Dia memperhatikan sekeliling. Semua orang tertawa melihatnya. Dia menatap mereka tajam. Mereka sontak berhenti tertawa.

"Kenapa kamu tidur?!" Tanya Pak guru kesal.

"Ngantuk pak." Jawabnya asal.

"Kamu kira ini rumah, bisa tidur seenaknya." Omel Pak guru. Bikin kuping panas. Untung saja Ayahnya sudah berpesan untuk tidak melawan guru tadi pagi. Jika tidak maka terjadilah perang dunia ke-4.

"Ini, kan, rumah ke dua saya pak." Sahutnya santai.

"Kamu keluar. Cuci muka. Trus balik lagi. Jangan lari." Kata Pak guru itu mengintrupsi.

Aurora berjalan dengan malas menuju pintu keluar. Saat melewati Gurunya, dia melirik sekilas siswa yang ada di samping Guru itu.

Siapa ni? Murid baru? Batinnya bertanya.

Setelah Aurora keluar, semua bernapas lega dan kembali melanjutkan kegiatan awal. Yaitu menatap Dylan.

"Kamu silahkan duduk di bangku siswi tadi." Kata pak guru.

Dylan hanya menuruti perintah Guru itu. Dia sebenarnya risih ditatap oleh siswi-siswi ini. Sepertinya, dia juga harus cuci muka. Siapa tau mukanya ada kotoran.

☆★☆

10 menit sebelum pelajaran selesai Aurora kembali tidur. Dia tidur setelah selesai menulis catatannya.

Dylan yang duduk di sebelah nya sebenarnya ingin membangunkannya. Tapi siswa yang duduk di depannya melarang.

Kata siswa itu. "Lo mau bangunin singa tidur?"

Jadi dia hanya diam saja menyaksikan gadis itu tidur.

Bel istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Dan dia hanya diam menunggu gadis itu bangun.

"Aurora!!! Kantin yuk!!" Teriak seorang siswi yang baru masuk.

Siswi itu duduk di depan Aurora. Sambil menggoyangkan lengan Aurora, dia berkata. "Ra. Ayo ke kantin." Ajaknya.

Lussy Smith [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang