Nathan berkutat dengan laptopnya. Dia sedang mencari kabar apa John selamat atau tidak. Beberapa cctv yang ia retas tidak menunjukkan apapun.
"Shit!"
Jarinya kembali menari diatas keybord. Matanya menyipit saat melihat seorang pria sedang di papah oleh orang lain. Entahlah. Dia tidak tau apa orang itu pria atau wanita.
Dia kembali memperhatikan pria itu. Itu John! Tanpa sadar dia menghela napas lega. "Setidaknya Aurora tidak akan merasa bersalah," ujarnya.
Setelah melihat itu, dia menyimpan laptopnya dan naik ke atas kasur untuk tidur.
Besok pagi dia masih harus bangun pagi untuk bekerja. Dan jangan lupakan memasak sarapan.
Sebenarnya dia juga merasa kerepotan jika setiap hari harus bangun pagi dan memasak. Tapi dia tidak ingin terjadi sesuatu pada putrinya. Sebab sekarang Lussy tidak ada di sampingnya. Dan jika ada yang berbuat macam-macam dia tidak tau harus bagaimana.
Dia tidak terlalu peka dengan sekitar. Dulu saja dia bahkan tidak tau jika Lussy menyukainya. Jika saja dulu Brian tidak menodongkan pistol ke kepalanya, mungkin dia tidak akan tau sampai sekarang.
"Mungkin aku harus mulai peka dengan sekitar," ucapnya.
☆★☆
Pagi-pagi buta Nathan sudah berkencan dengan panci dan kompor. Apalagi jika bukan memasak.
Dia bukannya tidak mau menyewa koki. Tapi dulu, saat Lussy baru melahirkan, dia pernah menyewa pembantu. Karena dia malas memasak. Padahal Lussy sudah bilang jangan lakukan itu.
Akibatnya makanan yang dihidangkan untuknya beracun. Tapi karena tingkat kepekaan Lussy tinggi, dia tau jika makanan itu beracun.
Saat itu Lussy menyuruh pembantu tersebut untuk memakan masakannya. Mau tidak mau pembantu itu memakannya.
Tentu saja dia keracunan. Tubuhnya kejang-kejang dan wajahnya membiru. Karena racun itu menghambat aliran darah menuju otak. Saat orang itu hampir mati, baru Lussy memberikan penawarnya.
"Jika putriku keracunan karena kecerobohan mu! Maka aku akan melubangi jantungmu itu!" itulah yang dikatakan Lussy padanya dulu.
Nathan bergidik ngeri mengingat itu. Walaupun Lussy sudah tidak ada. Tapi bisa saja arwahnya turun dan membunuhnya karena ceroboh. Itu mengerikan!
"Aku tidak bisa membayangkan jika Lussy jadi hantu," kata dia.
Lalu dia menggeleng. Lebih baik dia kembali melanjutkan pekerjaannya dari pada membayangkan yang tidak-tidak.
☆★☆
Aurora berjalan menuju kelasnya dengan wajah datar seperti biasa. Tadi pagi Nathan sudah mengatakan jika John selamat. Itu membuatnya lega.
Dia bersumpah jika bertemu dengan pria itu nanti, dia pasti akan menjambak rambutnya! Pasti!
Di tempat duduknya sudah ada Dylan. Cowok itu tersenyum lembut padanya dan dibalas senyuman tipis olehnya.
Beberapa murid yang melihatnya tersenyum langsung heboh. Pasalnya Aurora jarang tersenyum pada orang lain.
"Hay. Udah lama?" tanya Aurora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lussy Smith [Segera Terbit]
Action[TAMAT] Saat semua orang sedang ketakutan. Seorang wanita berjalan memasuki lapangan. Semua melihat ke arahnya kaget. "Ternyata kau masih hidup sayang? Aku kira kau sudah membusuk di neraka," ujar Brian. Lussy tersenyum sinis. "Tidak semudah itu mel...