LS.26

12.8K 745 71
                                    

John berlari cepat menuju tempat Lussy berada. Dia mengedarkan pandangan mencari dimana wanita itu.

"Aku disini bodoh!"

Dia langsung melihat kebawah. Ternyata Lussy ada di bawah kakinya. Dan dia malah mencari kearah lain!

"Bagaimana keadaanmu?" tanya dia.

Lussy memutar bola matanya jengah! Itu pertanyaan yang konyol!

"Menurutmu?!"

John cengengesan lalu mengeluarkan jarum suntik dari saku jaketnya. Melihat itu Lussy menjadi pucat!

"Kau kenapa? Takut di suntik? Haha! Itu lucu!" ledek John.

"Aku tidak takut! Hanya ngeri." elak wanita itu.

John hanya geleng-geleng. Jadi, selama ini Ketuanya takut disuntik!? Itu sangat bertentangan dengan pekerjaannya selama ini.

Dia berjongkok dan menyuntikkan penawar racun ke urat nadi Lussy. Awalnya wanita itu tidak merasakan apapun karena tubuhnya mati rasa. Tapi, setelah obat itu bekerja, dia mulai ngilu saat jarum itu ditarik keluar.

"Aku memang tidak akan bisa menggunakan narkoba. Jarum suntik saja aku takut!" gumamnya pelan.

Lussy bangkit dan membersihkan tubuhnya dari debu.

"Bagaimana kau bisa terkena racun?" tanya John.

"Sebenarnya, racun itu bukan untukku. Tapi Putriku. Dan, karena aku bertarung dengan mereka, tadi aku yang terkena." Jelas Lussy.

Dia mengedarkan pandangannya. "Suruh anggota mu untuk membersihkan gudang ini. Aku tidak ingin gudang ini kotor karena bangkai mereka." Katanya.

"Ya sudah. Kau istirahat saja dulu. Biar aku yang mengurus semuanya." Ujar John.

Lussy hanya bergumam sebagai jawaban. Dia menggerakkan tangan kanannya yang sedari tadi kaku. Sepertinya, dia tau siapa orang yang membuat racun itu.

"Aku akan membuat kau merasakan racunmu sendiri Fino!" desisnya.

☆★☆

"Ra, gue pinjem baju lo ya." Teriak Zee karena Aurora sedang di kamar mandi.

"Ambil aja. Terserah yang mana." Balas Aurora berteriak.

Sekarang, mereka ada dikamar gadis itu. Rencananya mereka ingin hangout hari ini. Karena rumah Aurora tidak ada orang, jadi mereka memutuskan untuk berkumpul disini.

Dan Zee tidak membawa baju ganti sebelumnya. Jadi, dia ingin meminjam baju Aurora.

Sebenarnya Dania juga tidak membawa baju ganti. Tapi dia tidak perlu cemas. Sebab bajunya ada sebagian tinggal disini.

Zee membuka lemari pakaian Aurora. Dia membulatkan matanya kaget! "OH MY GOD!!! Ini semua baju lo Ra!? Gila!!!!" teriaknya heboh.

Dania dan Aurora langsung menghampirinya karena penasaran.

"Kenapa sih? Heboh banget?!" tanya Aurora kesal.

"Ini! Semua koleksi gaun dari Desainer terbaik ada di dalam lemari lo!!" kata Zee lagi.

"Ooh. Kirain apa." Sahut Aurora cuek.

Zee melotot padanya. "Lo cuma bilang 'oh'!" Aurora mengangguk. "Gila lo!"

Dania hanya menggeleng maklum. Dia sama sekali tidak peduli dengan itu. Bukannya tidak tertarik. Hanya saja dia tidak ingin berangan memiliki gaun sebagus dan semahal itu. Tidak pantas untuknya.

Lussy Smith [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang