Setibanya di sekolah, Aurora hanya duduk di kursinya. Membuat Dylan penasaran.
"Kenapa lo?" tanya Dylan bingung.
"Gak papa." Jawab Aurora singkat.
Lalu Dania datang dengan suara khasnya yang ribut. "Ra, kantin ayo. Gue laper." Ajaknya.
Aurora hanya mengangguk lesu. "Lo kenapa?" tanya Dania heran.
"Gak papa kok." Jawab Aurora acuh."Lagi sakit pinggang, abis jatoh dari tangga semalam." Sambung Dylan. "Sok-sokan mau jadi pahlawan. Kucing nyangkut di tolongin. Yang ada dia kan yang jatoh." Ledeknya.
Aurora langsung menjitak kepala cowok itu kuat. "Iya, emang pinggang gue sakit. Tapi, bukan itu penyebab utamanya." Bantahnya.
"Trus?" tanya Dania dan Dylan barengan.
"Semalam, gue latihan sama Papa gue. Dan dengan sadis nya, dia banting gue ke lantai. Kan sakit dong. Apalagi gue baru dapet pms. Ya nambah sakit perut." Jelas Aurora.
Dania mengusap kepala Aurora. "Uluh sayang. Kantin yuk. Biar sakitnya ilang." Ujarnya.
"Itu kan emang maunya elo." Sahut Aurora ketus.
"Tau aja." Kata Dania sambil nyengir.
"Yaudah deh ayok. Gue juga laper." Balas Aurora.
Lalu mereka bertiga berjalan menuju kantin. Seperti biasa. Banyak yang menatap mereka. Mereka heran, kenapa di tatap seperti itu.
"Dan, cabenya jangan banyak-banyak ya. Lagi gak mood makan cabe." Kata Aurora saat sudah duduk di kantin.
Dania mengangguk lalu berjalan untuk memesan.
Setelah mendapat apa yang dia inginkan, ia kembali ke tempat Aurora.
"Dan, temenin gue belanja ya nanti. Cemilan gue udah mau abis. Sekalian kita nongkrong di Mall." Ajak Aurora.
"Yaudah. Pulang sekolah langsung?" tanya dia.
Aurora mengangguk. "Gue yakin lo pasti gak mau ikut kan, Lan." Kata dia melihat Dylan.
"Kalo cewek nongkrong sih biasanya ngomongin cowok. Gue gak mau ikut deh." Tolak Dylan langsung.
"Tuh, kan. Padahal, kalo nongkrong sama Aurora gak pernah bahas cowok. Paling Ayahnya yang dia jelekin." Sahut Dania asal.
"Gue gak pernah jelekin bokap sendiri kali." Bela Aurora.
Mereka berdua tertawa melihat Aurora kesal.
☆★☆
"Gue tinggal bentar ya. Lo duduk di sini aja dulu. Sambil minum kopi." Kata Aurora pada Dania.
Dania hanya mengangguk mengerti. Lalu duduk di kursi Cafe itu.
Dia tidak menyadari jika ada beberapa cowok yang sedang memperhatikan nya. Lalu mereka menghampirinya.
Dania yang tidak tau harus apa, hanya diam di tempat.
"Hey cantik. Boleh kenalan gak? Nama gue Dimas. Kalo lo?" tanya salah satu cowok itu sambil mengulurkan tangan.
Dania tidak membalas uluran tangannya.
Dua orang teman cowok itu, berdiri di belakang kursi Dania. Merasa ada sesuatu yang tidak beres, dia hendak pergi. Tapi dua orang itu menahan pundaknya.
"Minggir. Gue mau pergi!" berontaknya.
"Jangan dong. Bentar doang kok." Larang cowok tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lussy Smith [Segera Terbit]
Action[TAMAT] Saat semua orang sedang ketakutan. Seorang wanita berjalan memasuki lapangan. Semua melihat ke arahnya kaget. "Ternyata kau masih hidup sayang? Aku kira kau sudah membusuk di neraka," ujar Brian. Lussy tersenyum sinis. "Tidak semudah itu mel...