Empat hari semenjak kejadian di jalan sepi itu, tidak ada lagi yang mengganggu Aurora. Hari ini, pun, Lara sudah kembali. Dia jadi bersemangat untuk sekolah.
Hubungan pertemanannya dengan Zee juga baik. Gadis itu mudah bergaul. Dia juga tidak memandang rendah status orang. Itu yang membuat Aurora suka berteman dengannya.
Cewek yang menolongnya kemarin, sekarang bekerja di Cafe miliknya. Karena dia butuh uang untuk kebutuhan sehari-hari.
Dia menelungkupkan kepalanya diatas meja, dengan tangan sebagai bantalan, lalu memejamkan matanya dan tidur. Baru saja dia akan pergi kealam mimpi, suara cempreng milik Zee membangunkannya.
"Aurora!! Temenin gue ke kantin yuk!!"
Aurora menutup telinganya. Suara gadis itu benar-benar menusuk! Dulu, hanya Dania yang mengusiknya. Sekarang di tambah dengan gadis itu!
"Berisik banget sih, lo! Gue mau tidur Zee!" katanya kesal.
"Lo, mah! Masa jam segini tidur! Mau diabetes lo!" cerocos Zee.
Aurora berdecak kesal. Jika tidak di turuti, pasti cewek itu akan berisik. "Yaudah, ayok! Berisik amat lo!" ucapnya pasrah.
Zee melompat kecil. "Lo yang terbaik deh! Ayok!" kata dia semangat.
Mereka jalan bersisihan. Di sepanjang koridor, Zee melemparkan senyum khasnya pada siswa-siswi yang lewat. Sedangkan Aurora, dia hanya menunjukkan wajah datarnya.
"WOY PISAHIN ITU!!"
"KALO AURORA LIAT, BAHAYA!!"
Suara teriakan itu membuat Aurora dan Zee penasaran. Apa maksudnya?!
Dengan langkah cepat, mereka berjalan menuju lapangan basket. Disitu sudah banyak orang yang menonton. Mereka menyingkir saat melihat Aurora datang.
Bugh!
Kedua tangannya terkepal saat melihat Dylan di pukul seorang siswa. Dylan membalas pukulan cowok itu. Tapi temannya yang lain kembali memukul Dylan.
"Main keroyok, ya. Gak punya nyali." Gumam Aurora. Lima melawan satu! Tidak imbang!
"Waah!! Bebeb gue di keroyok! Belum pernah di bogem bidadari kayaknya tuh orang!" kata Zee geram.
Aurora masuk ke tengah pertempuran. Penonton makin heboh. Lalu dia menarik kerah baju bagian belakang siswa yang hendak memukul Dylan.
Bugh!
Siswa itu terjungkal kebelakang karena pukulan Aurora. Aurora menghampiri Dylan. Dia mengulurkan tangannya dan disambut cowok itu.
"Kenapa berantem?" tanya Aurora dingin.
"Mereka ngatain lo murahan!!" Jawab Dylan marah. Napasnya naik turun karena emosi.
Aurora mangut-mangut. "Ooh." Responnya. Dia berbalik dan menatap mereka. Dahinya berkerut. Mereka bukan anak sekolah ini. Lalu siapa mereka.
"Lo semua anak mana?! Kenapa ada di sekolah ini?!" tanya Aurora lantang.
Untuk sejenak mereka terpaku. Tapi menit berikutnya mereka maju menyerang Aurora.
"Shit!" umpatnya.
Zee tidak tinggal diam. Dia juga membantu Aurora.
Empat orang sudah tumbang, tinggal satu lagi. Saat mereka lengah, salah satu dari mereka ingin menyerang Aurora.
Bruk!
Pria itu sudah jatuh duluan, sebelum menyentuh Aurora. Dan pelakunya adalah, Dania.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lussy Smith [Segera Terbit]
Action[TAMAT] Saat semua orang sedang ketakutan. Seorang wanita berjalan memasuki lapangan. Semua melihat ke arahnya kaget. "Ternyata kau masih hidup sayang? Aku kira kau sudah membusuk di neraka," ujar Brian. Lussy tersenyum sinis. "Tidak semudah itu mel...