LS.6

17.6K 900 8
                                    

Pagi ini ada yang beda. Aurora bangun pagi sendiri tanpa perlu di gertak. Nathan sendiri bahkan sampai heran.

Saat di kelas, dia juga tidak tidur. Dia malah membaca buku sampai guru masuk. Wajahnya juga tidak jutek-jutek amat.

Dania tidak perlu membangunkan dia untuk pergi ke kantin. Karena dia tidak tidur.

"Kantin yuk." Ajak Dania.

Aurora langsung mengangguk. Dylan yang mengekor pun tidak di tegur olehnya.

"Pesenin gue kayak biasa." Kata dia datar.

"Oke." Balas Dania.

Beberapa menit menunggu akhirnya pesanannya tiba. Dia makan dengan lahap.

"Dan, pulang nanti ke Cafe yuk. Sekalian gue mau bantu Ibu. Kasian dia harus ngurus kafe sendirian. Apalagi Cafenya sekarang udah berkembang." Kata Aurora di sela makannya.

Dania tersenyum senang. "Mau dong. Gue juga pengen ketemu Ibu gue di sana. Sekalian nongkrong gratis."

"Ya udah. Lo mau ikut gak?" Tanya Aurora pada Dylan.

Dylan yang di tanya Bingung. Tumben Aurora baik padanya. "Boleh. Kapan?"

"Pulang sekolah." Jawabnya.

☆★☆

Seperti rencana awal. Sekarang mereka sudah ada di Cafe milik Aurora. Cafenya ramai anak remaja dan dewasa.

"Ni Cafe, punya lo Ra?"tanya Dylan takjub.

"Iya. Tapi yang ngurus, Ibunya Dania. Gue cuma minta duit sama makan aja." Jawab Aurora asal.

"Cafe lo gede juga ya. Trus rame lagi. Jadi pengen investasi disini. Biar banyak duit juga." Kata Dylan memuji.

"Boleh juga tuh. Sekalian gue juga mau buka cabang." Balas Aurora senang.

"Masih kecil udah mikirin kerjaan." Sela Dania.

"Biar." Jawab Dylan dan Aurora kompak.

Dania kesal mendengarnya. Mereka berdua tampak kompak. Kompak menjahilinya.

Kemudian mereka sampai di ruangan kerja Aurora. Di ruangan itu ada Rina yang sedang sibuk dengan berkas kerjanya.

"Hai Bu! Dania kangen deh!" Teriak Dania keras.

Mereka sampai menutup kuping mendengarnya.

"Jangan teriak dong sayang. Ini Cafe bukan hutan." Larang Rina. Dania hanya cengengesan.

"Iya deh, Bu. Liat deh, Aurora dateng bawa temen. Jarang-jarang kan Buk." Kata Dania jahil.

Rina juga ikut meneliti Dylan. "Ganteng. Cocok sama Aurora." Timpalnya.

Aurora melotot mendengar itu. Sedangkan Dylan, jadi salah tingkah.

Rina dan Dania tertawa lucu. "Mereka jadi malu-malu tai kucing deh Bu. Udah ya. Dania ke bawah dulu. Kasian Ibu kalo di gangguin." Kata Dania akhirnya.

"Yaudah. Ibu juga masih banyak kerjaan. Kalian makan aja. Gratis kok. Iya kan, Ra." Kata Rina, melirik Aurora.

Aurora tersenyum. Rina pasti ingin menggodanya. Lalu dia menggandeng Dylan keluar ruangan.

Lussy Smith [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang