"Jadi, Ceritanya gimana.? "Tanya Talia. Cecilia meletakkan smartphone nya dinakas. Ia menarik nafas dalam. "Ceritanya panjang. "Ucap Cecilia untuk ke-2 kalinya
"Ceritain aja napa? Dari tadi bilangin ceritanya panjang mulu.."Ucap Talia sambil melahap Nabatinya. Cecila memutar bola matanya.
"Ya udah de--"Ucapan Cecilia terputus karna terdengar teriakan melengking dari bawah. Siapa lagi kalau bukan teriakan dari Hana, Ibunya.
"CECEILIA!!! KENAPA KAMU TIDAK MEMATIKAN API KOMPOR GAS?!!! "Teriak Hana. Cecila dan Talia meneutup kedua kupingnya dengan guling.
"Kenapa kau tidak mematikan api kompor gas.? "Tanya Talia. Cecila mengaruk tengguknya. "Lupa. "Ucap Cecilia enteng. Talia mengelengkan kepalanya. Gadis remaja itu memang sedikit ceroboh bagaimana jika rumahnya terbakar??
"Seha--"Ucapan Talia terputus. Cecilia segera menyelanya agar gadis itu tidak berceramah.
"Mau tau ngak kenapa aku bisa basah kuyup tadi.? "Ucap Cecilia. Talia memutar bola matanya. "Pasti akalnya supaya ngak diceramahin. "pikir Talia. Talia melirik Cecilia. Cecila tersenyum manis membuat Talia bergidik.
"Ya udah deh cerita aja." Ucap Talia pasrah. Cecila tersenyum menang. Ia segera mengambil posisi dan mulai menceritakan kejadian yang ia alami tadi.
Flashback On
"Lah mana motor Cecilia? "Gumam Cecila. Cecila memperhatikan sekelilingnya. Ia menemukan seseorang sedang mengendarai motornya keluar dari arena kompi."Woiii itu motor Cecila.!!! "Teriak Cecila. Namun seseorang yang mengendarai motor tersebut tak menghiraukan Cecila. Tak mau kalah Cecila segera mengejarnya karna kebetulan motornya hanya dikendarai pelan oleh si pengemudi.
"Ha mau lari kemana? Curanmor!! "Ucap Cecila menghadang si pengemudi motor. Pengemudi motor yang baru saja hendak menyebrang jalan tak begitu menangapi Cecilia.
"Ehhh diam aja. Balikin.!!"Ucap Cecilia sambil mencabut kunci motornya. "Hhaaaaa sekarang kau tidak bisa mencuri motor ku lagi sang pencuri motor. !!"Ucap Cecila sambil tertawa. Sang pengemudi tersebut mengangkat satu alisnya. Binggung dengan tindakan Cecilia yang sedang tersenyum senang seperti berhasil menangkap seorang penjahat
"Ya udah nih.!! "Ucapnya gampang. Kini giliran Cecila yang binggung. "Tapi cuci nih motor. "Ucapnya yang membuat Cecilia tambah binggung. Bukankah motor ini punya Cecilia? Suka suka dia dong kapan mau membersihkan nya
"Enak banget ngatur2 ini motor punya Cecilia jadi suka2 Cecilia lah. "Ucap Cecilia tak terima. "Aku tidak mengatakan ini bukan milikmu. Tapi maksudku mengendarai motor mu tadi adalah untuk membersihkannya sebagai hukuman dari senior. "Ucapnya. Apalagi ini hukuman? Cecilia semakin binggung
"Bodo. Aku tak peduli. "Ucap Cecilia ia hendak melajukan motornya namun seseorang menghalanginya.
"Ge, Kenapa kau tidak mencuci motornya.? "Tanya seseorang dengan setelan TNI-AD. "Maaf,Tapi orangnya mau cuci sendiri. Ya udah aku biarkan. "Ucapnya enteng. Senior Geraldi memperhatikan Cecila sekilas.
"Ya sudah. Tapi kau harus menemaninya. "Ucap senior tersebut sambil lekas pergi. Cecilia binggung. Apa yang harus dia lakukan sekarang??
"Kau dengar bukan apa yang kami bicarakan tadi.?!"Tanyanya.
"Ya dengar lah orang punya kuping kok. "Ucap Cecilia.
"Ya udah lakuin.! "Ucapnya. Tanpa basa-basi ia segera menarik kunci motor Cecilia. "Minggir. Biar aku yang bawa motor nya. !!"Ucapnya. Dengan bodohnya Cecilia menurut. Mereka pun segera meninggalkan arena kompi dan menuju ke kali yang terletak tak begitu jauh dari Kompi.
"Jadi, kita ngapain kesini? "Tanya Cecilia. Ia bangkit dari motornya. Dan melirik aneh sang pencuri motor.
"Kita? Kau saja. Aku hanya memperhatikan disini. Sedangkan kau harus mencuci motornya. "Ucapnya enteng.
"Enak aja. Engak. Buat apa. Ini motor Cecilia masih agak bersih kok. "Ucap Cecila tak mau kalah. Geraldi menghembuskan nafas perlahan.
"Jika kau tidak mencuci motor ini kau akan dihukum keliling arena kompi 7 putaran. Itu hukuman ku sebenarnya tapi karna kau yang memaksa ya kau harus tanggung jawab. Ini sudah konsekuensinya. "Ucapnya. Apa apa an ini..?? Cecilia hanya korban disini. Korban. Ia tak tau apa2 alias masih polos :^
"Baiklah aku akan menghubungi senior. "Ucapnya. Cecilia berpikir cepat akhirnya ia pasrah dan mengikuti kemauan sang pencuri motor nya itu.
"Ya udah deh iya. "Ucap Cecilia. "Ya sudah sabun dan ember kecil sudah kugantung dimotor mu itu. "Ucapnya. Dengan kesal Cecilia segera meraih sabun dan ember kecil itu.
"Jangan kesal gitu mukanya. Kau sudah jelek. Begitu jelek. "Ucapnya bersedekap dada memperhatikan Cecilia yang sedang mencuci motor. Cecilia tak peduli. "Bodo.!! "Ucap Cecilia. Ia mengulum senyum dan meraih ponselnya menfoto Cecilia yang sedang mencuci motor dengan ekspresi kesal.
Cecilia merasa jika ia difoto oleh seseorang. Siapa lagi kalau bukan sang pencuri motor. "Ngapain foto2 Cecilia.? Ngefans iya kan? "Ucap Cecilia.
"Buat Dokumentasi. "Ucapnya cuek. Ia segera duduk dibatu tepi kali.
"Ngaku aja. Ngefans kan?? Hhaaaa ngak nyangka ternyata ada juga TNI yang ngefans sama Cecilia. "Ucap Cecilia sambil tertawa. Ia tak begitu memperdulikan Cecilia cukup dipantau.
Setelah puas tertawa Cecilia segera ke kali untuk mengambil air. Namun secara tak sengaja ia terpeleset dan membuatnya telungkup ditanah
"Hhaaaa kena karma. Mangkanya jangan sembarangan nuduh orang. "Kini giliran Geraldi yang tertawa lepas. Cecilia hendak bangkit namun ia rasa kakinya terkilir. Geraldi merasa jika Cecilia sulit untuk bangkit ia pun menghampiri nya.
"Kenapa Nona kecil? Ada yang salah? "Ucap Geraldi berdiri didepan Cecilia yang terduduk. Cecilia membuang muka.
"Kalau kaki terkilir ngaku aja. Jangan sok sok an mau jadi strong women.!! "Ucap Geraldi lantas berjongkok didepan Cecilia. Ia meraih kaki kanan Cecilia dan memperbaiki posisi tulang yang sempat tergeser tadi.
"Aw, sakit Nji*ng... "Ucap Cecilia frontal. "Apa Anj*ng? ? "Ucap Geraldi menatap lurus Cecilia. Cecilia mengulum senyum.
"Hhaaaa ngaku ya? Mangkanya nyaut. "Ucap Cecilia sambil tertawa. Geraldi tak memperdulikan nya. Ia segera bangkit dan meraih ember kecil yang tadi dibawa Cecilia. Cecilia memperhatikan Geraldi yang kini sedang mengantikan posisinya untuk mencuci motor.
"Panggil aku Ge. Atau jika kau ingin sedikit sopan panggil aku Bang Ge. "Ucap Geraldi. Cecila hanya diam. Ia hanya memperhatikan Geraldi yang fokus mencuci motornya.
Setelah beberapa menit...
"Udah sini. Biar Cecilia lagi. Bang Ge duduk aja sana. "Ucap Cecilia. Geraldi memperhatikan Cecilia sekilas kemudian ia segera memberikan ember kecil pada Cecilia.
Cecilia tersenyum. Ia segera ke kali dan mengambil air namun secara tak sengaja embernya terlepas dari tangan sehingga hanyut terbawa arus kali.
"Eh embernya. "Ucap Cecilia. Ia segera mengejar ember tersebut tak peduli dengan seragamnya yang basah. Namun percuma. Embernya sudah terlanjur hanyut.
"Udah balik aja. Jangan dipikirin. Cuma 8 ribu aja kok. "Ucap Geraldi dari tepi kali. Cecilia kira Geraldi akan marah. Ia pun segera kembali ketepi sungai.
"oke. Udah kan? Cecilia mau pulang. "Ucap Cecilia. Ia segera menduduki motornya. "Gih. Pergi sana. "Ucap Geraldi. Tanp pikir panjang Cecilia segera pergi meninggalkan Geraldi sendiri ditepi kali.
Flashback Off"Hhaaaa jadi gitu ceritanya. Cieee yang udah deket sama someone. "Goda Talia. Cecilia melempar bonekanya tepat mengenai tubuh gadis itu.
"Aw, kenapa kau melempar ku? "Tanya Talia dengan muka tak berdosanya. "Bodo.! "Ucap Cecilia sambil beranjak dari kamar. Talia tertawa melihat ekspresi kesal di wajah Cecilia.
-To Be Continue-
-
-
Terima kasih sudah membaca 😍😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Romance [PROSES REVISI]
Teen Fiction"Yakin ingin kabur?" bisiknya yang spontan membuat bulu kuduk gadis di hadapannya merinding.wajah mereka yang hanya terpaut lima cm saja membuat gadis tersebut dapat merasakan deru hangat nafas lelaki di hadapannya. "Iya.kenapa? "ucap gadis itu sera...