Cecilia mengetuk pintu kamar Talia. Ia rasa Talia sudah pulang karna itu lah yang diucapkan tante Sarah, Ibu Talia :^
"Masuk aja, Cil. "Ucap Talia dari dalam kamar. Cecilia segera menarik knop pintu. Gadis itu terkejut melihat Talia yang sedang menangis sambil memeluk boneka pandanya.
"Eh Lia, kau kenapa? "Ucap Cecilia. Gadis itu segera mendekati Talia dan duduk ditepi ranjang.
"Lia? Woii lia?!! "Ucap Cecilia sambil menguncang-uncang bahu Talia. Talia sesegukan ia tak menjawab pertanyaan Cecilia.
"Lia?? Jawab! Tentara gila itu menyakiti mu? Katakan!! "Ucap Cecilia yang semakin penasaran. Talia mengeleng. Talia semakin erat memeluk boneka pandanya.
"Aku.. to...lak per...nyata...an cin...ta bang ...Ricky. "Ucap Talia susah payah. Cecilia mencuramkan alisnya. "Aku tidak mengerti. Kau menolak pernyataan cintanya dan sekarang kau menangis. Hey aku tak mengerti??!! "Ucap Cecilia binggung. Ia bangkit berdiri berjalan mondar mandir memikirkan perkataan Talia yang membinggungkan.
"Jangan mondar-mandir seperti itu! Aku pusing melihat mu. "Ucap Talia. Cecilia kembali duduk. Ia menatap Talia. Memulai mengintrogasi gadis itu.
"Kau mencintai bang Ricky? "Tanya Cecilia. Talia mengangguk. Cecilia mencuramkan alis. "Jadi, kenapa kau menolaknya? Kenapa tidak kau terima saja? "Ucap Cecilia frustasi. Talia mengeleng. "Aku binggung. "Ucapnya.
"Setelah aku menolaknya, Bang Ricky menjadi dingin pada ku. Aku tidak suka dia seperti itu aku ingin dia yang dulu. Dan sekarang dia tidak sama lagi. "Ucap Talia. Cecilia semakin tak mengerti. Kenapa gadis itu tidak meminta waktu saja untuk menjawabnya? Kenapa gadis itu langsung menolaknya?
"Aku binggung dengan jalan pikiran mu, Lia. kau mencintai Bang Ricky kenapa kau menolaknya? "Tanya Cecilia. Gadis itu mengambil jeda sesaat.
"Wajar saja bang Ricky dingin padamu. Dia kecewa, Lia. Begitu kecewa padamu. "Jelas Cecilia. Talia mencuramkan alisnya.
"Kecewa? "Tanya Talia. Remaja itu serius menanti jawaban Cecilia. "gerak gerik mu saat bersama bang Ricky begitu menunjukan jika kau mencintainya. Tapi saat dia menyatakan perasaan nya kau malah menolaknya. "Jelas Cecilia. Cecilia menepuk bahu kanan Talia. "Hati-hati dengan perkataan mu. Aku pulang. "Ucap Cecilia. Gadis itu segera mengayunkan kakinya meninggalkan kamar Talia.
Talia memikirkan perkataan Cecilia. Gadis itu beranjak dari ranjang dan mengambil ponselnya yang terletak dinakas.
"Benar. Aku harus menghubunginya. "Ucap Talia. Remaja itu segera membuka aplikasi Wanya. Ia mengirim pesan pada Ricky.
"Bang Ricky Sibuk? Aku mau bicara. "
Talia menanti balasan Ricky. Mungkin sebentar lagi karna kebetulan Wa Ricky sedang Online.
Lelah berdiri. Talia pun duduk ditepi ranjang. Ia masih menanti balasan Ricky. Perut gadis itu berbunyi pertanda jika ia sedang lapar. Gadis itu mengabaikannya. Ia tetap menunggu balasan Ricky.
"Akhirnya Bang Ricky read. "Ucap Talia senang. Itu artinya Ricky akan segera membalas pesan Talia. Gadis itu menanti Ricky membalasnya namun tidak ada tulisan "Mengetik..." hingga wa Ricky tidak aktif.
Talia berpikir positif mungkin saja Ricky sedang sibuk dan ia akan menjawab nanti. Talia meletakkan ponselnya dinakas kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Romance [PROSES REVISI]
Roman pour Adolescents"Yakin ingin kabur?" bisiknya yang spontan membuat bulu kuduk gadis di hadapannya merinding.wajah mereka yang hanya terpaut lima cm saja membuat gadis tersebut dapat merasakan deru hangat nafas lelaki di hadapannya. "Iya.kenapa? "ucap gadis itu sera...