Ricky duduk tak nyaman dikursinya. Ia masih kepikiran dengan Talia, gadis yang pernah ia cintai di masa lalu dan parahnya ia bertemu dengan Talia lagi.
Rasa bersalah itu muncul lagi. Rasa bersalah yang begitu menghantui Ricky selama sepuluh tahun terakhir ini.
"Apa yang harus ku laku kan?? "Ucap Ricky. Ia mengosok-gosok kedua telapak tanggannya.Binggung dengan langkah selanjutnya yang harus ia ambil.
"papa kenapa? "Tanya Marsya. Gadis kecil itu memperhatikan Ricky dengan seksama ia memiringkan kepalanya untuk melihat dengan jelas ekspresi ayahnya.
"Tidak. Papa baik-baik saja. "Ucap Ricky. Marsya ber oh ria. Gadis kecil itu melangkah perlahan ke ranjang Natasya. Begitu ia tepat disamping Natasya yang sedang beristirahat usai persalinan gadis kecil itu tersenyum pada Natasya.
"Makasih ma, udah lahirin adek Marsya. Marsya sayang mama. "Ucap Marsya sambil mencium pipi Natasya.
"Sya, papa keluar bentar. Marsya tetap disini ya jagain mama. "Ucap Ricky. Marsya menganguk mengerti. Ricky tersenyum pada putri kecil nya kemudian segera keluar dari ruang rawat Istrinya.***
Ricky berjalan santai dikoridor rumah sakit. Ia mengedarkan pandangannya barang kali ia dapat bertemu Talia dan segera minta maaf pada gadis itu.
Akhirnya, sepasang mata Ricky berhasil menemukan Talia. Gadis itu sedang berjalan santai bersama Geraldi. Tanpa pikir panjang lagi Ricky segera menghampiri Talia.
"Lia, aku mau bicara." Ucap Ricky. Talia mengeleng. "Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi. "Ucap Talia. Ia hendak pergi namun tanggannya segera di tahan Ricky.
"sebentar saja, Lia. "Ucap Ricky. "Jika begitu bicara disini saja. "Ucap Talia. Ricky mengeleng ia minta agar Talia bicara berdua saja dengannya awalnya Talia menolak tapi karena Geraldi meminta Talia untuk menyetujui permintaan Ricky akhirnya Talia setuju.
Kini, Ricky dan Talia sedang duduk berdua di taman rumah sakit.
"Katakan! Apa yang ingin bang Ricky katakan.! "Ucap Talia. Gadis itu jadi sedikit dingin dengan Ricky. Mungkin karna luka yang diberikan laki-laki itu.
"Aku minta maaf. "Ucap Ricky. "Aku maaf kan. Sudahkan? Aku pergi! "Ucap Talia. Ricky hendak menjelaskan alasan kenapa ia menikahi Natasya namun ia rasa itu tak penting lagi nasi sudah menjadi bubur.
Baru saja setengah jalan. Talia berbalik. Ia membalik kan punggungnya menghadap Ricky yang masih duduk dikursi.
"Aku akan segera menikah. "Ucap Talia. Ia tersenyum. Ricky membalas senyuman itu. "Semoga kau bahagia dengan keluarga mu kelak. "Ucap Ricky. Talia mengangguk kemudian segera pergi meninggalkan Ricky sendirian.
Ricky menghembuskan nafasnya setidaknya ia sudah meminta maaf pada Talia dan Talia akan bahagia dengan keluarga baru nya.
Dan...
Ricky dan Talia akan bahagia dengan keluarga mereka masing-masing. Garis takdir memang tak menginginkan mereka bersatu.
***
"Eh kamprett lu kemana aja? "Ucap Cecilia sambil mengigit apelnya. Kini ia sedang bersama Kris dikamar nya.
"Orang kuliah lah terus kerja. "Jelas Kris. Cecilia melempar apelnya ke kepala Kris. "Ooh gitu. Jadi Cecilia di lupa in!! Gitu??!! "Murka Cecilia. Gadis itu menatap kesal Kris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Romance [PROSES REVISI]
Teen Fiction"Yakin ingin kabur?" bisiknya yang spontan membuat bulu kuduk gadis di hadapannya merinding.wajah mereka yang hanya terpaut lima cm saja membuat gadis tersebut dapat merasakan deru hangat nafas lelaki di hadapannya. "Iya.kenapa? "ucap gadis itu sera...