"Kita harus mencegah pernikahan itu! "Ucap Cecilia. Ia bergaya bak pahlawan yang akan membela kebenaran.
"Bagaimana caranya? "Tanya Kris. Cecilia tersenyum miring. "Aku punya ide. "Ucap Cecilia. Ia meraih ponselnya kemudian menghubungi seseorang. Kris menatapnya dengan tatapan curiga. Ia yakin pasti ide Cecilia adalah ide yang aneh-aneh.
Kurang lebih setengah jam kemudian seseorang mengetuk pintu kamar mereka. Cecilia berjalan cepat ke arah pintu untuk segera menemuinya.
"Terima kasih." Ucap Cecilia saat pesanannya sudah ada ditanggannya. Ia menyodorkan beberapa uang pada petugas dan petugas itu segera pergi.
Cecilia tersenyum menenteng Orderannya. Ia menutup pintu dengan kakinya kemudian berjalan cepat ke arah Kris.
Cecilia mengeluarkan Orderannya diranjang. Kris penasaran dengan orderan Cecilia. Ia lantas membuka salah satu kantong orderannya.
"Apa ini wig,,? "Tanya Kris. Ia heran dengan orderan aneh Cecilia. Cecilia menyeringai. "kita menyamar.! "Ucapnya kemudian.
***
Talia keluar dari ruang ganti. Ia berjalan perlahan menuju Geraldi yang sedang memainkan ponselnya. "Apa pakaian ini cocok? "Tanya Talia. Geraldi mendongak. Ia terkagum melihat Talia yang begitu cantik dengan stelan hijab nya.
"So beauty. "Puji Geraldi. "Jangan memuji ku. Ayo kita tidak boleh terlambat. "Ucap Talia. Geraldi menganguk. Mereka pergi keluar butik bersama.
***
"berjalan lah layaknya wanita, kris.! "Ucap Cecilia yang berjalan disamping Kris. "baik lah.baik lah." Ucap Kris terpaksa. Kris begitu malu dengan kostum nya sekarang rambut wig sebahu dan kacamata hitam untung saja dia tidak memakai dress.
"Bagitu dong. "Ucap Cecilia. Ia memperbaiki wig keribo nya dan kacamata hitam. Mereka menyamar ala detektif yang mencari kebenaran.
Begitu tiba di aula hotel Xx. Tempat akan berlangsung nya pernikahan Natasya dan Ricky. Cecilia dan Ricky segera menyelinap masuk layaknya tamu undangan.
"Lihat! Itu pamar ipar gagal ku.! "Tunjuk Kris pada Ricky yang sedang berbicara dengan beberapa tamu undangan. "Yap! Apa kita harus menculiknya? "Tanya Cecilia. Kris melirik Cecilia kemudian ia menarik Cecilia agar mendekat padanya.
"Kau pergi lah ke ruang rias mempelai wanita. Aku akan menahan dia disini. "bisik Kris tepat ditelingga Cecilia. Cecilia mengangguk reflek. Berada begitu dekat dengan kris bukan lah ide yang tepat. Tidak baik untuk jantung!
"Baik lah. Aku duluan. "Ucap Cecilia. Baru saja beberapa langkah berjalan Kris menahan pergelangan tanggan kanan Cecilia. "Ruang rias wanita nya disebelah sana. Bukan disini! "Ucap Kris. "Ooh. Aku lupa. "Ucap Cecilia. Ia segera menghentak tanggan Kris dan segera ke ruang rias wanita.
"pada saat seperti ini pun dia bisa memerah. " Batin Kris. Ia segera mengambil langkah mendekati Ricky.
Cecilia berjalan cepat menuju ruang rias mempelai wanita. Begitu tiba didepan ruang rias. Cecilia menarik senyum karna Natasya sedang sendirian dikamar.
"Haii pelakor!! "Ucap Cecilia sambil melepas wig keribonya. Natasya yang sedang berpatut dicermin segera menoleh kebelakang.
"Siapa kau?? "Tanya Natasya. Cecilia membuang muka. "Evil! "Ucapnya. Cecilia segera mengambil kunci pintu dan mengunci pintu itu dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Romance [PROSES REVISI]
Teen Fiction"Yakin ingin kabur?" bisiknya yang spontan membuat bulu kuduk gadis di hadapannya merinding.wajah mereka yang hanya terpaut lima cm saja membuat gadis tersebut dapat merasakan deru hangat nafas lelaki di hadapannya. "Iya.kenapa? "ucap gadis itu sera...