"Apa yang kau lakukan setelah membantu ku waktu itu.? "Tanya Talia. Ia masih dengan posisi nyamannya menyender dibahu Ricky.
"Kembali ke tenda. Dan kau.? "Tanya Ricky. Talia hendak bangkit namun Ricky menahannya. "Aku pulang. Teman ku begitu khawatir pada ku. Aku beruntung mempunyai teman sepertinya ya walaupun dia sedikit bawel. "Ucap Talia.
"Teman mu. Maksud mu Cecilia itu.?" Tanya Ricky. "Hemm. Kau benar. "Ucap Talia mengangguk kan kepalanya. "Aku ingin berdiri. "Ucap Talia bangkit. Ia mengayunkan kakinya ke depan. Menempatkan kedua tanggannya dipembatas teras rumah pohon.
"Hhaaa aku bolos. Ini karna Cecilia dan aku yakin pasti... "Talia menjeda ucapannya. Ia membalikkan punggungnya kebelakang memperhatikan Ricky. "Ini karna mu. "Ucap Talia mengulum senyum. Ricky bangkit dari duduknya. Mendekat pada Talia.
"Ternyata kau mengetahuinya. "Ucap Ricky gemas sambil mencubit pipi Talia.
"Aww. Sakit. "Ucap Talia. "Lepasin ngak? "Mohon Talia. Ricky mengeleng."Lepasin. "Ucap Talia lagi. Ricky tetap mengeleng. Talia memutar otak.
"aww, kaki ku. "Rintih Ricky saat Talia dengan sengaja menginjak kaki Ricky."Mangkanya. "Ucap Talia. "Oke, oke. "Ucap Ricky melapas cubitannya dipipi Talia. "Aku ngak akan lepasin kaki Bang Ricky gitu aja. Bang Ricky harus mohon kayak aku juga. Gimana.? "Ucap Talia. Seperti Talia berniat untuk balas dendam :^
"Ooh baik lah. Aku mencintaimu. "Ucap Ricky. Talia beku. Ia menatap sepasang mata milik Ricky. "Apa? Aku tidak mendengarnya? "Ucap Talia. Padahal sudah jelas-jelas Talia mendengarnya. Gadis itu hendak memastikan ucapan Ricky barangkali Ricky salah bicara.
"Aku mencintaimu. "Ulang Ricky lagi. Talia menjauh dari Ricky. Ia menahan getaran didadanya. Tubuhnya membeku. Ia tak menyangka seorang TNI akan mengatakan cintanya pada anak sma seperti Talia. Walaupun sebentar lagi Talia akan lulus tetap saja Talia masih anak sma :^
***
"Aishh, apa yang harus ku kata kan pada bu Dina? "pikir Cecilia. Ia berjalan mondar-mandir didepan ruangan BK. karna perbuatannya yang keluar sekolah tanpa izin ia jadi dipanggil diruangan BK seperti ini.
"Masuk.! "Ucap pak Agus. Guru ketertiban siswa yang menangkap basah Cecilia menaiki pagar sekolah saat jam pelajaran.
"Iya. Iya. Gak bisa nunggu apa? Cecilia lagi mikir nih. "Ucap Cecilia jujur. Pak Agus mencurigai Cecilia. "Memikirkan alasan yang tepat? "Tanya Pak Agus. "Ya iya lah. Masa' mikirin pacar.pacar aja ngak punya, pak. "Ucap Cecilia. Pak Agus menaikkan satu alis. Kenapa Cecilia malah curhat disaat seperti ini?
"Sudah. Sudah. Cepat masuk! "Ucap pak Agus. "Iya iya. Dasar! "Ucap Cecilia ia menarik knop pintu dan memasuki ruangan BK
Disana Bu Dina sudah menunggunya. Cecilia mengucap salam dan segera duduk dihadapan Bu Dina.
"Ibu mendapat laporan dari pak Agus. Kamu keluar sekolah tanpa izin? "Tanya Bu Dina. Cecilia mengangguk.
Bu Dina mrmenghembuskan nafas kasar."Hmm kamu ini perempuan Cecilia. Kenapa kamu begitu pembangkang melebihi anak laki-laki? "Tanya Bu Dina.
"Begini,bu. semejak kelahiran ibu kita kar---"Ucapan Cecilia terputus. Bu Dina segera menyelanya. Cecilia menarik nafas kemudian menghembuskannya perlahan. Bu Dina mulai dengan ceramah panjang kali lebarnya.
***
"Hmm aku mau pulang. "Ucap Talia. Setelah Ricky mengutarakan perasaannya mereka malah canggung seperti ini. "Aku turun duluan. "Ucap Talia. Ia hendak menuruni rumah pohon namun Ricky menahan lengannya.
"Bagaimana? Apa kau mau menjadi kekasih ku? "Tanya Rucky. Talia gugup. Ya Tuhan ia benar2 tidak tahu harus jawab apa. Ia memang memiliki perasaan yang sama dengan Ricky tapi ia masih binggung apakah itu hanya perasaan kagum atau cinta? Ia masih labil. Belum mengerti dengan cinta.
"Aku.. Aku.. "Ucapan Talia terputus-putus. Ricky menunggu tak sabaran. Ia menanti penuh harap jawaban "ya" dari bibir Talia.
"Maaf, aku tidak bisa. "Ucap Talia. Ia menundukkan kepalanya. Ricky kecewa dengan jawaban Talia. Ia pikir Talia mencintainya juga, tetapi tidak. Mungkin dia saja yang terlalu parcaya diri.
"Maaf. Aku duluan. "Ucap Talia ia segera menuruni rumah pohon. Begitu sampai dibawah ia berbalik memperhatikan Ricky. Ricky tak membalas tatapan Talia. Lelaki itu membuang muka dan membalikkan punggungnya seolah tak peduli.
"Bang Ricky? "panggil Talia. Ricky tak menghiraukannya. Talia rasa Ricky kecewa dengan jawabannya. Padahal isi hati Talia bertolak belakang dengan jawabannya. Talia putus asa. Ia pun segera memasuki mobil dan melajukan mobilnya.
Talia tahu kawasan ini. Ini adalah hutan lindung yang terletak tak jauh dari tepi jalan. Di tempat ini juga Talia dan Ricky bertemu untuk pertama kalinya.
Dua meter kedepan adalah jalan raya. Sepertinya rumah pohom itu sengaja dibuat tak jauh dari tepi jalan agar kendaraan dapat masuk. Talia mencapai jalan raya. Ia menghentikan mobilnya sebentar.
"Apa aku harus balik? "Ucap Talia. Ia menimbang2 akhirnya ia memutuskan untuk kembali namun tiba2 saja mobil lain masuk kekawasan itu.
Talia tahu pengemudi itu. Geraldi. Jendela kaca mobil tak ia tutup seperti sengaja memberitahu Talia. Talia menghembuskan nafas kemudian menancap gas dan meninggalkan kawasan itu. Sepertinya Ricky sudah menghubungi Geraldi untuk menjemputnya.
"Woii, Turun.! "Ucap Geraldi begitu keluar dari mobil. Ricky mendengarnya. Namun ia tak beranjak.
"Hey, kau yang menyuruh ku untuk ke sini tapi setelah aku tiba kau malah mengacuhkan ku? Huh. Dasar! "Ucap Geraldi kesal. Ricky membalikkan punggungnya memperhatikan Geraldi.
"Apa kau masih ingat dengan peraturan Senior-Junior? "Tanya Ricky. Jelas Geraldi tau. Ya sudah itu tidak penting, lebih baik Geraldi masuk saja dimobil kemudian memainkan game onlinenya sambil mendengarkan musik dari Ariana Grande.
Beberapa jam kemudian Ricky menuruni rumah pohon. Ia segera memasuki mobil.
"Kita ke Barak. "Ucap Ricky. Geraldi meletakkan smartphonenya didasbor mobil.
"Langsung ke Barak? Kau tidak ingin ke Cafe dulu? Ku lihat kau sedang kecewa. Jelas aku melihat Talia disana. "Ucap Geraldi sambil menyalakan mobilnya.
"Kita ditugaskan 10 menit lagi untuk segera ke suatu tempat. Sesuatu terjadi kita harus cepat.! "Ucap Ricky. Tanpa basa-basi lagi ia segera menancap gas meninggalkan kawasan itu.
Dalam perjalanan mereka hanyut dalam pikiran masing-masing. Ricky yang memikirkan ucapan Talia dan Geraldi yang fokus menyetir :^
-To Be Continue-
-
-Terima kasih sudah membaca ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Romance [PROSES REVISI]
Teen Fiction"Yakin ingin kabur?" bisiknya yang spontan membuat bulu kuduk gadis di hadapannya merinding.wajah mereka yang hanya terpaut lima cm saja membuat gadis tersebut dapat merasakan deru hangat nafas lelaki di hadapannya. "Iya.kenapa? "ucap gadis itu sera...