Chapter 6 (Setan Kecil)

3.1K 134 5
                                    

Cecilia dan Talia tersandar disofa. Kecapekan. Mereka baru saja selesai mencuci semua pakaian beserta sepatu pancus yang mereka pinjam.

"Capek. Sumpah. Aku ngak akan jadi panitia Carnaval lagi. Bisa pendek umur kalo gini terus. "Keluh Talia. Cecilia yang duduk disamping Talia mendorong pelan kepala Talia dari samping.

"Mangkanya.!! "Ucap Cecilia. "Eh Njirrr sakit tau. "Ucap Talia kesal. Cecilia mengabaikan nya gadis remaja itu bangkit dari sofa ia butuh cemilan karna kecapekan bekerja.

Cecilia hendak membuka pintu kulkas namun ia urungkan saat mendengar ponsel Talia berbunyi. Penasaran. Cecilia pun segera meraih ponsel Talia yang tergeletak begitu saja diatas meja makan.

"Ada Wa masuk. "gumam Cecilia. Ia menimbang2 untuk membuka wa itu atau tidak. Rasa penasaran menguasai pikirannya. Tanpa pikir panjang Cecilia pun segera membuka isi Wa itu.

From: Ricky
Talia Cahyani, kembalikan bajunya Lusa.

"Haaaa. Kau tercyduk.!!! "Ucap Talia yang tiba2 muncul disamping Cecilia. Kaget. Cecilia hampir saja menjatuhkan ponsel Talia.

"Sini. Balikin ponsel ku. "Ucap Talia. Cecilia menyerahkan ponsel Talia dan segera diterima oleh gadis itu.

"Kau sepertinya sangat bahagia. "Ucap Cecilia sambil berjalan menuju Dispenser. "Bahagia? Ya sedikit. Dia cuek tapi ganteng. "Ucap Talia ia membalas wa Ricky.

"Jangan bilang kau menyukainya? "Ucap Cecilia sebelum meminum mineralnya. Talia mengangukkan kepalanya. Cecilia tersedak minumannya sendiri. Ia tak menyangka Talia dapat jatuh cinta dengan senior Geraldi yang telah menyuruhnya mencuci motornya sendiri.

"Hei. Kenapa kau tersedak? "Tanya Talia binggung. Cecilia meraih tisu dan mengelap area mulutnya. "Bang Ricky gila itu yang telah menyuruh ku mencuci motor ku sendiri. Dan kau tau itu. "Ucap Cecilia. Talia terbahak. Tentu saja Talia tidak tau. Dalam cerita nya saja Cecilia tidak menyebutkan nama Ricky tapi ia ada menyebutkan senior gila yang menghukum Geraldi.

"Mana aku tau. Kan kau tidak menyebut nama Bang Ricky saat kau bercerita waktu itu." Ucap Talia terbahak. Cecilia bersedekap dada. Ia menatap lurus Talia.

"Katakan. Apa yang membuat mu menyukainya? "Ucap Cecilia serius. Talia memandang keatas. Memikirkan alasan yang tepat. "mendekatlah. Aku akan membisikannya." Ucap Talia. Cecilia mendekatkan tubuhnya.

"Cinta ngak butuh Alasan tapi butuh Balasan. "Bisik Talia. Setelah berbisik gadis itu segera beranjak meninggalkan Cecilia. Huh dasar.! Love is Blind!!!

***

"Lia, aku pulang ya. "Pamit Cecilia. "Cil, udah malem. Besok aja gimana? "Ucap Talia. Cecilia melirik jam dinding. Jam menunjukan pukul 23:00 wib. Sudah larut sebenarnya.

"Ngak papa. Besok kita sekolah. Seragam Cecilia kan dirumah. "Ucap Cecilia. Talia menimbang2. "Ya udah. Aku antar. "Tawar Talia. Cecilia mengeleng. "Jangan lebay. Cecilia bisa pulang sendiri. "Ucap Cecilia. Talia pun mengalah ia membiarkan Cecilia untuk pulang.

***

Cecilia mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan rata2. Jalanan sudah mulai sepi. Kendaraan yang melintas dijalanan pun dapat dihitung dengan jari.

"Kok haus banget ya. "Ucap Cecilia. Ia segera melajukan sepeda motornya ke mini market yang buka 24 jam.

Cecilia memarkirkan sepeda motornya. Mini market terlihat begitu sepi seperti tidak ada pelangan. Cecilia mendorong pintu kaca dan segera masuk ke mini market.

Cecilia mengayunkan kakinya menuju lemari Es dan segera meraih sebotol larutan penyegar. Sepertinya ia terkena panas dalam.

Tiba2 saja seseorang menepuk bahunya. Cecilia bergidik. Siapa dia? Bukankan mini market ini tidak ada lagi pelangan selain Cecilia.

"Nona kecil, kenapa kau ke mini market malam2 begini? "Ucap seseorang. Cecilia menghembuskan nafas lega. Ia mengenali suara itu.

"Bang Ge. Kirain setan tadi. "Ucap Cecilia berbalik menghadap Geraldi. "Ini tempat umum. Siapa saja dapat ke sini. "Ucap Geraldi acuh tak acuh.

"Iya bang. Bener. Siapa aja bisa ke sini termasuk setan. "Ucap Cecilia terbahak. Sepertinya menertawakan Geraldi dapat menghibur Cecilia dimalam hari berhubung tadi Talia membuatnya kesal.

Geraldi mendekati Cecilia. Cecilia bergidik. Apa yang akan dilakukannya?. "Jika aku setan. Maka kau adalah setan kecil yang sedang berkeliaran bersama Setan Dewasa. "Ucap Geraldi. Cecila bergidik. Ia segera mengambil langkah seribu untuk meninggalkan Geraldi. Belum lama setelah Cecilia pergi. Geraldi baru teringat akan kartu pelajar Cecilia yang masih ada didompetnya.

"Mungkin aku akan bertemu dengannya lagi. "Ucap Geraldi. Ia hendak beranjak namun ponselnya tiba2 saja bergetar. Geraldi segera menjawabnya. Ternyata ia harus segera bertugas ke pelosok. Sebuah Incident terjadi.

"Kartu pelajar Nona kecil ini akan ku bawa sambil bertugas. "Ucap Geraldi. Kemudian segera beranjak cepat untuk kembali ke Barak.

***

Cecilia mendorong pintu rumah secara perlahan. Jangan sampai Hana tau jika ia pulang larut. Lampu rumah sudah dimatikan. Cecilia rasa semua orang rumah sudah bertiduran.

Cecilia melangkah pelan menaiki anak tangga. Namun tiba2 saja seseorang menyalakan lampu ruang tengah. Cecilia menunduk takut. Pasti itu adalah Hana.

"Kak Cecil.??"Ucap Efrata dari ujung tangga. Efrata gadis kecil berusia 5 tahun. Cecilia segera menaiki cepat anak tangga dan menghampiri Efrata.

"Ssstt..."Ucap Cecilia mendekap mulut Efrata. "Kakak baru pulang dari rumah Kak Talia. Jangan bilang siapa2." Ucap Cecilia. Efrata mengangukan kepalanya. Mengerti. Cecilia pun segera menarik tanggan kecil gadis itu untuk segera kembali tidur.

"Kenapa ngak boleh bilang siapa2.?"Tanya Efrata. Cecilia memikirkan alasan yang tepat. Akhirnya sebuah ide melintas dikepala cantik Cecilia.

"Karna sesuatu ngak butuh Alasan tapi balasan." Ucap Cecilia ngawur. Efrata menaikan satu alisnya. Otak polosnya belum bisa mencerna arah pembiacaraan kakaknya.

"Ya udah dek. Kakak ke kamar. Dek Efrata tidur ya. "Ucap Cecilia saat ia sudah sampai didepan pintu kamarnya. Efrata menganguk dan segera menarik handle pintu kamar disamping kamar Cecilia.

"Alasan? Balasan? itu membuatku binggung. "Gumam Cecilia. Ia menyalakan lampu kamarnya. Kamarnya sudah tertata rapi kembali padahal saat ia pergi dari rumah kamarnya ini seperti gudang saja.

"Pasti mama yang beresin. Thanks Mom. "Ucap Cecilia sambil menghempas tubuh dikasur. Ia sudah begitu ngantuk karna malam memang sudah begitu larut.

-To Be Continue-
-
-
Terima Kasih Sudah Membaca 😍😘

Young Romance [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang