Chapter 25 (Tiba-tiba)

1.8K 76 0
                                    

Cecilia berjalan mondar-mandir. Ia berpikir keras apa yang harus selanjutnya ia lakukan. Kris yang melihatnya binggung lantaran Cecilia tak memberitahu apa yang didengarnya dari percakapan Ricky dan Natasya.

"Cil, apa yang kau dengar dari percakapan mereka? "Tanya Kris untuk kesekian kalinya. Cecilia menghembuskan nafasnya. "Dari tadi pertanyaan terus. Pernyataan nya kapa?? "Ucap Cecilia ia duduk di ujung ranjang.

"Apa yang ku harus katakan jika aku tidak tahu apa-apa. "Ucap Kris. "Oh iya yah. "Ucap Cecilia. Ia menjelaskan tetang konsep pernikahan yang ia dengar dari pembicaraan Ricky dan Natasya.

"Apa? Mereka akan menikah? Yang benar saja.! "Ucap Kris. Cecilia mengangguk. "Ya. Kau benar. Aku rasa ini terlalu tiba-tiba. "Ucap Cecilia. Kris segera meraih ponselnya yang terletak disaku jeansnya.

"Siapa yang akan kau hubungin? "Tanya Cecilia. Kris menghela nafas. "Petugas kebakaran. "Ucap Kris asal. Cecilia mengernyitkan dahi. "Petugas kebakaran? Apa hotel ini kebakaran? "Tanya Cecilia.

"Tentu saja Talia. "Ucap Kris. "Ouh Talia. Silahkan hubungi dia. "Ucap Cecilia. Kris melirik Cecilia yang sekarang memperhatikan nya sepertinya gadis itu menunggu Cecilia menjawab panggilan nya.

"Ada apa? "Ucap Talia menjawab panggilan dari keponakan nya.

"Ke hotel Xx sekarang.! "

"Kenapa aku harus ke sana? Untuk apa? "

"Ke sini saja."

"Tidak. Kau pasti mengerjai ku. "

Kris menutup speaker ponselnya. Ia meminta Cecilia untuk membujuk Talia agar ke hotel Xx dan untung saja Cecilia sedang baik hati dan segera mengambil alih ponsel Kris.

"Lia. "

"Cecilia? Kau bersama keponakan ku? Dan sekarang kau dimana? "

"Kami di hotel Xx"

"Kalian berdua ke hotel? Berdua saja? Ya tuhan apa kau ti---"

"Jangan berpikir aneh-aneh Lia. Cepat ke hotel Xx."

"Untuk apa aku ke sana? "

"Kesini cepat. "

"Tidak. Kau pasti mengerjai ku. "

"Bang Ricky akan menikah bersama gadis itu. "

"..."

"Halo? Lia? "

"..."

Tut. Tut. Sambungan via telfon diputus Talia. Cecilia mengernyitkan dahi lantas mengembalikan ponsel Kris.

"Lia mematikan via telfon. "Ucap Cecilia. "Tentu saja ia mematikannya. "Ucap Kris. Cecilia tambah binggung. Ia mencerna apa ada yang salah dengan ucapannya.

***

Talia tak percaya apa yang barusan ia dengar dari Cecilia. Ia reflek menjatuhkan ponselnya ke pasir. Ia syok namun ia sudah menduga bahwa ini akan terjadi. Tapi? Kenapa secepat ini?

"Bang Ge. Dia akan meni--"Ucapan Talia terputus. Geraldi segera mendekap gadis itu. Membendung air mata Talia yang mengalir deras dipipinya.

"Dia akan menikah. Bang Ricky akan men--"

"Aku tahu. Jangan katakan itu lagi. Menangis lah. Tumpahkan lah semua kesedihan mu." Ucap Geraldi.

Talia melepaskan dekapan Geraldi. Ia berdiri menghadap laut. Ia membayangkan betapa bahagia nya jika ia menghilang ke Samudra. Perlahan kakinya berjalan ke arah laut semakin dekat hingga mencapai sikut kakinya.

"Lia. Jangan lakukan itu."Ucap Geraldi dibelakangnya. Talia mengusap kasar air matanya. Ia tak peduli dengan ucapan Geraldi. Ia terus melanjutkan langkahnya hingga hingga air mencapai pundaknya

"Tidak.! "Ucap Geraldi. Laki-laki itu segera berlari untuk menyelamatkan Talia. Begitu ia menangkap Talia gadis itu meronta.

"Lepaskan aku! Aku ingin hilang saja. Lepaskan!! "Ucap Talia. Geraldi mengeleng. Ia segera menyeret tubuh Talia yang sudah kedinginan karna suhu malam hari. Menyeret gadis itu hingga ke bibir pantai.

"Biarkan aku pergi! "Ucap Talia. Ia meronta dengan sepasang tanggannya yang dicekal Geraldi.

Geraldi memegang kedua pundak gadis itu. Ia menarik dagu Talia agar gadis itu menatapnya.

"Dengarkan aku! Ricky dan Natasya tidak akan bersedih jika kau menghilang dan mereka tak peduli dengan keadaan mu. "Ucap Geraldi. Talia membeku mendengar ucapan Geraldi. "Apa Natasya adalah gadis tadi.?"Tanya Talia. Geraldi mengangguk.Tubuhnya melemah. Apa yang dikatakan Geraldi benar. Ada atau tidak ada itu tak membawa dampak apapun bagi Ricky maupun Natasya.

"Kau punya Impian Lia. Kau punya kehidupan. Jangan akhiri hidup mu hanya karna Ricky. Kau gadis kuat! "Ucap Geraldi. Ia mendekap Talia memberi kekuatan pada gadis itu.

Talia hanyut dalam dekapan Geraldi beberapa saat. "Bang Ge, antarkan aku ke hotel Xx. "Ucap Talia. Geraldi mengangguk. "Tapi sebelumnya kita ke butik terdekat. Lihat karna ulah mu kita jadi basah kuyup. "Canda Geraldi. Talia tersenyum. Karna ulah bodohnya mereka jadi basah kuyup begini.

"Baiklah. "Ucap Talia. Geraldi tersenyum kemudian menarik Talia untuk ke parkiran bersamanya.

***

Ricky sama sekali tidak menyangka Natasya telah mempersiapkan pernikahannya di hotel yang tak jauh dari pantai. Ia juga tidak sadar jika mobil Natasya mengikutinya dari tadi.

"Kau mencoba kabur bukan? Tidak semudah itu! Kau yang sudah berjanji pada ayah ku sebelum ia meninggal karna mu.! "Ucap Natasya. "Tapi ayah mu adalah mafia.! "Ucap Ricky. Natasya tak peduli. "Siapa yang menyuruh mu berjanji menikahi ku. "Ucap Natasya. Ricky membuang muka tentu saja ia terpaksa jika tidak mafia sekuat dan seprofesional ayah Natasya tak terbunuh hingga sekarang.

"Bersiap lah. Aku akan ke ruang rias dulu. Sampai jumpa sayang. "Ucap Natasya yang justru membuat Ricky mual. Natasya pergi ke ruang rias dan Ricky ditarik untuk ke ruang rias mempelai laki-laki. Pernikahan tiba-tiba!!

To Be Continue-
-
-
Terima kasih sudah membaca ❤


Young Romance [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang