Setelah berpisah dengan Talia. Kris dan Cecilia memeriksa jalur kanan. Kris berjalan didepan Cecilia sementara Cecilia berjalan dibelakang Kris.
"Huft.. Apa jalur ini benar.?? "Tanya Cecilia. Nafasnya terengah. Ia hampir kehabisan nafasnya mengingat gadis itu mengidap penyakit asma.
Kris menghentikan langkahnya membuat Cecilia yang berjalan dibelakang nya tak sengaja menabrak punggung remaja itu.
"Kenapa kau berhenti.?" Tanya Cecilia. Kris membalikkan punggungnya. Menghadap Cecilia.
"Aku belum tau pasti. Berhenti mengeluh kita harus memeriska jalur ini dengan benar. "Ucapnya.
Tatapan Kris yang tajam membuat Cecilia menundukkan kepalanya. "Baik. "Ucapnya.Kris berbalik. Mereka melanjutkan perjalanan mereka. Kris memeriksa dengan teliti bahwa ini jalur yang benar pasalnya ia lihat sepanjang mereka melewatinya tak ada tanda-tanda bahaya.
Cecilia yang dibelakangnya merasa sesak yang semakin menjadi didadanya. Mukanya bertambah pucat. Dan...
Bruk..!!
Gadis itu jatuh pingsan ditanah. Kris yang didepannya terkejut. Lelaki itu segera berbalik. Ia menemukan Cecilia yang telah jatuh pingsan ditanah.
"Woii, bangun.! Bangun.! "Ucap Kris menepuk-nepuk pipi Cecilia. Gadis itu tak kunjung sadar. Hal itu membuat Kris khawatir. Tak ingin membuang waktu lebih lama lelaki itu segera mengendong Cecilia.
"ni anak makan apa sih, berat banget." Ucapnya sambil mengendong Cecilia. Ia melanjutkan langkahnya. Terus mengikuti jalur kanan ini karna Kris begitu yakin jika jalur ini adalah jalur yang benar.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lelah dan memberatkan. Karna Kris harus mengendong Cecilia :V. Akhirnya mereka tiba di Buper.
Panitia terkejut melihat Kris yang datang dengan mengendong Cecilia dipunggungnya. Lelaki itu segera membawa Cecilia ke UKS
"Bangun, woii!! "Ucap Kris setelah meletakkan Cecilia di ranjang. Cecilia tak kunjung sadar. Panitia memberi minyak kayu putih pada hidung Cecilia namun tak kunjung sadar juga.
"Gila, ni anak mati kali ya? Dari tadi ngak sadar-sadar juga.!! "Ucap Kris frustasi. Panitia mengecek denyut nadi Cecilia. Masih berdetak itu tandanya Cecilia masih hidup.
"Dia masih hidup. "Ucap panitia tersebut. "Aku tau. "Ucap Kris. Panitia itu melototkan matanya. "Tangani sendiri. Aku bisa naik darah menanganinya bersama mu. "Ucap panitia tersebut. Ia keluar meninggalkan Kris bersama Cecilia di UKS.
"Lah malah ditinggal. Dimana sih letak tanggung jawabnya?? "Ucap Kris. Lelaki itu memikirkan cara. Apa yang harus ia lakukan sekarang?.
"Apa aku harus memberi nafas buatan padanya? "Pikir Kris. Tak lama kemudian lelaki itu mengeleng. "Tidak. Bibirnya masih suci. Aku tidak ingin mwnodainya. "Ucap Kris. Ia mondar-mandir memikirkan cara.
Kris menepuk jidatnya sendiri. Inhaler pasti itu bisa. Lelaki itu segera mencari Inhaler di kotak p3k. Ada. Inhaler ada disana.
Kris mendekati Cecilia. Memberi Inhaler dihidung Cecilia. Cecilia mengerjap beberapa kali menyesuaikan cahaya disekitarnya. Ia sadar. hal itu membuat Kris lega.
"Huuh akhirnya kau sadar. Aku pikir kau sudah mati. "Ucapnya. Cecilia memasang wajah kesal. "kenapa dipikiran mu aku selalu lemah. Sekarat atau mati.?? "Tanya Cecilia kesal. Cecilia menatap kesal Kris. Kris menatapnya balik. Bukannya marah hal itu membuat darah Cecilia berdesir.
Cecilia membuang muka. Ia melupakan pertanyaanya. Kris bersedekap dada. "Dasar wanita. Giliran ditatap balik malah buang muka. Aku tau darah mu pasti berdesir. "Ucap Kris. Cecilia tak menghiraukannya. Kris tersenyum berhasil membuat seseorang salah tingkah adalah prestasi baginya.
Kris merasa bosan ditenda. Ia keluar meninggalkan Cecilia sendiri. Cecilia tau itu ia merasa lega sekaligus kecewa karna Kris meninggalkannya sendiri.
Kris berjalan diarea buper. Ternyata peserta Outband sudah banyak yang kembali. Kris baru mengingat sesuatu. Kris segera ke panitia.
"Kak, masih ada Talia dihutan. "Ucap Kris. Nandini, Ari, Rafa dan Dimas kaget. Kenapa Kris baru mengatakannya sementara hari sudah senja.
"Tadi aku dan Cecilia berpisah dengannya karna Talia mengambil jalur kiri dan kami mengambil jalur kanan." Jelas Kris. Ke-4 panitia itu mengerti. Mereka tau tempat itu. Tak berlama-lama lagi mereka segera meninggalkan buper dengan Dimas yang membawa tandu ditanggannya barangkali Talia pingsan dihutan.
Kris lega. Sungguh berkelompok dengan wanita bukan lah pilihan yang tepat. Mereka merepotkan.
Kris hendak menghampiri Cecilia lagi namun seseorang menepuk bahunya dari belakang. Kris berbalik. Ternyata Anne, pacar nya.
"Kau membuat ku kaget. "Ucap Kris. Anne memberi senyum terbaiknya. Ia merapikan rambut Kris yang sedikit berantakan mereka berasal dari sekolah yang sama berbeda dengan Talia dan Cecilia.
"Wajah mu kusut. Kau sangat kelelahan. "Ucap Anne. Bukannya senang dengan sifat perhatian Anne. Kris malah memutar bola matanya. Pasalnya Anne selalu perhatian pada semua lelaki saat hendak berangkat untuk menjelajahi hutan saja Kris tak sengaja melihat Anne yang sedang berduaan dengan kak Dimas.
"Aku tau. "Ucapnya Cuek. Anne merasa ada kejangalan disini. Kenapa Kris mendadak cuek padanya??
"Aku pergi. "Ucap Kris namun Anne menahan tangganya. "Apa karna membantu Cecilia kau jadi cuek begini??" Selidik Anne. Ia menatap curiga Kris.
"Lepaskan Anne! Ini tak ada sangkut pautnya dengan Cecilia. "Ucap Kris. Anne tak percaya ia rasa presepsinya benar. Kris menghentak tanggannya hingga pegangan Anne terlepas.
"Aku tidak suka dengan caramu. Aku pikir kau berbeda, Anne. Ternyata kau sama saja. "Ucap Kris. Anne menaikkan satu alisnya. Tak mengerti dengan arah pembicaraan Kris.
"Kita akhiri saja. Aku pergi.! "Ucap Kris. Anne kaget dengan ucapan Kris barusan. Ia tak menyangka Kris akan memutuskan nya. Belum jauh Kris meninggalkan nya ia melihat Cecilia yang sedang mengamati mereka dari kejauhan. Anne merasa ini adalah moment yang pas.
Gadis itu segera menarik Kris dan dengan rasa tak malu sedikit pun gadis itu memeluk Kris. Anne tersenyum menang sementara Cecilia sadar jika ia tak berarti apa-apa dimata Kris. Dengan mata yang telah berkaca-kaca gadis itu berlari meninggalkan mereka.
Kris terkejut dengan Anne yang tiba-tiba saja memeluknya. Lelaki itu segera melepas paksa dekapan Anne.
"Kau tidak sopan, Anne. "Ucap Kris marah. Anne menyunging senyum setidaknya ia berhasil membuat Cecilia menyerah.
***
Saat Cecilia sedang berjalan diarea Buper. Ia terkejut melihat Talia yang datang dengan dibawa panitia. Gadis itu segera mendekati Talia dan memapah gadis itu untuk menuju mobil Hana, Ibunya. barusan panitia menghubungi Hana karna Cecilia pingsan.
Kris memperhatikan Cecilia yang memapah Talia. Kris hendak membantu Cecilia namun ia rasa ini bukanlah saat yang pas. Walaupun memunggunginya Kris tau jika Cecilia memperhatikan Anne yang tiba-tiba saja memeluknya tadi.
Bagitu tiba dimobil. Cecilia hanyut dengan pikirannya sendiri begitu pula Talia. Cecilia benar-benar anak labil ia menyukai Kris karna ia pernah berkirim pesan dengan Kris disosial media. Disodmed Kris seperti memiliki kepribadian yang hangat hingga Cecilia menganguminya namun ketika bertemu dengannya sifat Kris berbanding terbalik. Lelaki itu begitu dingin dan tak mengenalnya sama sekali.
Cecilia sadar diri ia tak berarti apa-apa bagi Kris. Ia harus membuang perasaannya. Hal itu membuat dadanya sakit. Ia berusaha keras membendung air mata. Ia tak ingin menangis disini didepan Hana dan Talia.
-To Be Continue-
-
-
Terima kasih sudah membaca ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Romance [PROSES REVISI]
Roman pour Adolescents"Yakin ingin kabur?" bisiknya yang spontan membuat bulu kuduk gadis di hadapannya merinding.wajah mereka yang hanya terpaut lima cm saja membuat gadis tersebut dapat merasakan deru hangat nafas lelaki di hadapannya. "Iya.kenapa? "ucap gadis itu sera...