Tadinya Cecilia hendak bercerita mengenai permasalahannya dengan Anne namun ia mengurungkan niatnya.
Sepertinya Talia sudah begitu banyak menyimpan masalah dikepalanya itu. Talia sendiri masih sedikit stres karna Carnaval yang akan diadakan lusa. Ia harus menyiapkan semuanya agar peserta Carnaval dsri sekolah mereka sukses.
"Sepertinya kau ingin menceritskan sesuatu? "Tanya Talia. Cecilia mengeleng. "Lia, badan Cecilia lengket boleh ngak Cecilia mandi disini? "Ucap Cecilia karna ia dari rumahnya tadi tidak mandi dan dia pun masih memakai kostum olahraga sekarang.
"Oh baik lah. Silahkan. "Ucap Talia. Cecilia segera bangkit untuk membersihkan diri. Talia pun segera menuju dapur untuk memasak sesuatu. Hari ini ia hanya sendirian dirumah. Kedua orang tuanya akan pulang minggu depan.
"Yash. Udah fresh deh. "Ucap Cecilia. Talia melirik Cecilia. Gadis itu sudah mengenakan piyama miliknya. Piyama berwarna pink soft.
"Cecilia pinjam ya? Soalnya ngak bawa apa2 disini. "Ucap Cecilia cengegasan. Talia menganguk. Cecilia memperhatikan Talia yang sedang memasak sesuatu.
"Cecilia bantu mengoreng telur ya? "Ucap Cecilia. Talia mencegahnya. "Tidak. Nanti kau lupa mematikan api kompor gas lagi. "Ucap Talia menahan tawa. Cecilia menunjukan wajah kesalnya.
"Oh baik lah. Lebih baik Cecilia nonton Drakor aja diruang tengah. "Ucap Cecilia beranjak meninggalkan Talia. Talia mengulum senyum sambil memasak dengan telaten.
Cecilia fokus dengan Drakornya sampai tak menyadari jika Talia sudah memanggilnya beberapa kali.
"Woiiii fokus bener. Ini udah siap. "Ucap Talia menghampiri Cecilia. Cecilia tetap fokus dengan Drakornya tanpa memperdulikan Talia. Talia menjadi penasaran sebenarnya hal apa yang membuat Cecilia begitu fokus kali ini.
Talia memperhatikan Drakor yang ditonton fokus oleh Cecilia. Benar sekali ini adegan yang begitu manis. Talia mengambil tempat duduk disamping Cecilia.
***
Talia dan Cecilia tak menyadari jika jam sudah menunjukan pukul 6 pagi dan mereka tertidur disofa. Untung saja hari ini sekolah libur dan hanya beberapa siswa/i yang diwajibkan untuk upacara dikantor Bupati.
Sinar mentari menyinari sebagian wajah mereka. Talia merasa terngangu dengan hal itu berbeda dengan Cecilia yang baik2 saja
"Woi, Cil. Bangun.!!" Ucap Talia mengoyang2kan tubuh Cecilia. Talia menengok ke arah Tv untung saja semalam Ia sempat mematikan Tv jika tidak mungkin ia akan di cap pemboros listrik oleh Wendi, Ibunya.
"Ngapain sih Lia.? "Ucap Cecilia masih dalam mata terpejam. Talia semakin mengoyang2kan tubuh Cecilia hingga tanpa sengaja tubuh gadis itu terjatuh dari sofa.
"Aw, sakit mbak.!! "Ucap Cecilia sambil mengusap2 bokongnya. Talia terbahak. "Mangkanya kalau disuruh bangun ya langsung bangun bukannya malah makin tidur. "Ucap Talia terbahak. Cecilia kesal ia pun segera bangkit namun sedikit tertatih bukannya membantu Talia malah terbahak memperhatikan Cecilia yang seperti ini.
***
Walaupun ini adalah hari libur. Talia dan Cecilia tetap saja kesekolah itu karena Carnaval yang akan diadakan besok. Mereka geladih bersih untuk peserta Carnaval besok.
"Dimana pakaian ku? "Tanya Anne. Dengan kesal Cecilia segera memberikan pakaian tersebut pada Anne.
"Dua lagi. Kau tak lihat mereka juga mau ikut.? "Ucap Anne lagi. Oh benar2 membuat emosi Cecilia naik karna waktu itu mereka bertiga sama sekali tidak mendaftar sebagai peserta Carnaval yang mengenakan pakaian TNI
"Lia, apa kita harus beri pada mereka.? "Tanya Cecilia. Talia nampak berpikir sejenak hingga akhirnya ia mengalah karna pak Heri berpesan jika Anne dan teman2nya ingin ikut maka itu harus boleh.
"Baiklah. Tidak apa2." Ucap Talia pasrah. Cecilia menghembus nafas kasar. Dengan kesal gadis itu memberian pakaian loreng2 itu pada teman2 Anne. Karna mereka bertiga terpaksa tiga peserta yang sudah lebih dulu mendaftar terpaksa harus keluar. Talia dan Cecilia merasa tidak nyaman dengan tiga peserta lain yang terpaksa keluar.
"Risa, kau bisa mengenakan pakaian ku. Aku tidak jadi ikut. "Ucap Talia. Cecilia mengikuti Talia ia juga menyerahkan pakaiannya pada peserta lain yang terpaksa keluar. "Nih, pakai punya Cecilia aja. "Ucap Cecilia. Namun kedua peserta tersebut tetap ingin keluar mereka bertanya pada satu peserta lagi namun ia juga tetap ingin keluar. Sepertinya mereka memang sudah pasrah untuk keluar.
***
Hari H pun tiba. Kini mereka sudah kumpul dikantor Camat untuk mengikuti Carnaval. Talia dan Cecilia tetap ikut mereka sibuk membuat lambang bendera diwajah mereka begitu juga dengan peserta yang lain sementara Anne dan teman2nya hanya sibuk berselfi ria. Talia dan Cecilia hanya memberikan tatapan tidak suka pada mereka.
Untung saja kegiatan Carnaval hari ini tetap berjalan lancar meskipun Anne dan teman2nya tidak mau bergabung dengan peserta dari sekolah mereka. Tidak masalah. Akan lebih jika begitu.
Kini, beban pikiran dikepala Talia sudah mereda karna kegiatan Carnaval sudah beres kini tinggal mengembalikan pakaian tersebut ke kompi kembali.
"Besok aja deh balikin Semuanya. "Ucap Cecilia. Semua baju loreng2 dan sepatu pancus sudah mereka masukan dibebarapa kantong. Semua peserta yang sudah mengenakan pakaian TNI tadi langsung ganti baju disekolah dan mengembalikannya pada Talia dan Cecilia.
"Oke. Lagi pula pakaian ini pada belum dicuci. "Ucap Talia. Cecilia menganguk mereka pun segera menuju parkiran dan memasukan semua bawaan mereka ke jok mobil. Setelah itu mereka pun segera pullang ke rumah Talia.
Meskipun Cecilia sudah hampir dua hari menginap dirumah Talia Orang tua Cecilia tidak pernah khawatir itu karna Talia dan Cecilia sudah sangat lama berteman dari mereka Sekolah Dasar.
"Aw, capek. Cecilia capek. "Ucap Cecilia menghempas bokongnya disofa. Mereka baru saja tiba dirumah Talia. Berbeda dengan Cecilia Talia segera menuju Dapur untuk memasukan semua pakaian TNI yang kotor ke mesin cuci.
"Aish. Kau mau mencuci semua itu? "Ucap Cecilia menyender ditembok memperhatikan Talia yang sedang memasukan pakaian kotor itu.
"Tentu saja. Dan kau akan membantu ku. "Ucap Talia enteng. Untung saja gadis itu adalah temannya jika tidak mungkin Cecilia sudah mengambil palu kemudian meratakan ginjal Talia.
-To Be Continue-
-
-
Terima kasih sudah membaca 😍😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Romance [PROSES REVISI]
Fiksi Remaja"Yakin ingin kabur?" bisiknya yang spontan membuat bulu kuduk gadis di hadapannya merinding.wajah mereka yang hanya terpaut lima cm saja membuat gadis tersebut dapat merasakan deru hangat nafas lelaki di hadapannya. "Iya.kenapa? "ucap gadis itu sera...