Sulit bagi Talia untuk menghubungi Ricky padahal hari ini ia harus segera megambil baju tersebut. Sungkan? Ya tentu saja.
Talia menelungkupkan kepalanya dimeja. Suasana kelas yang berisik membuatnya sedikit terngangu.
"Lia, udah hubungin dia belum? "Tanya Cecilia. Talia mengeleng namun masih dalam keadaan telungkup. Cecilia menghembuskan nafas kasar. Mau sampai kapan??
"pinjam ponselmu. "Ucap Cecilia. "Di tas. "Ucap Talia pelan dengan mata yang sudah terpejam. Cecilia segera membuka isi tas Talia dan menemukan smartphone disana.
Cecilia melirik Talia yang tertidur dengan kepala telungkup dimeja. Sebuah buku mentupi wajahnya yang cantik. Tak begitu cantik juga sih menurut Cecilia 😂
"Bajak deh. Sekalian hukuman karna ketawain aku waktu itu. "Ucap Cecilia. Ia membuka App Wa dan mencari kontak Ricky.
"pasti ini.? "Gumam Cecilia.ia mengklik kontak tersebut dan segera mengirim pesan singkat pada Ricky.
Cecilia tersenyum karna berhasil membajak smartphone Talia dengan leluasa. Ia berbalas pesan singkat dengan Ricky atas nama Talia.
Setelah puas membajak Wa Talia Ia pun segera meletakkan smartphone Talia diatas meja. Dan tepat sekali Talia terbangun namun matanya masih sedikit berat.
"Kenapa kau semyum2 sendiri.?"Tanya Talia binggung. Ia menaikan satu alisnya menatap binggung Cecilia.
"Tidak. Aku kan selalu tersenyum. "Ucap Cecilia tersenyum lebar. Talia bergidik dan segera meminum air mineralnya.
"Kantin yuk. Laper nih. Dari tadi juga ngak ada guru yang datang dikelas. "Ucap Cecilia. Talia menatap jam dinding. Jam masih menunjukan pukul 12:00 wib masih 30 menit lagi baru bel Istirahat berbunyi.
Memang sih dari tadi kelas mereka tidak ada guru tapi kekantin saat jam pelajaran kan tidak boleh. Bukan kah begitu?
"Entar kalau kita dimarah sama Bu Rina gimana? "Ucap Talia. Cecilia mengeleng. "Santai aja. Bu Rina ngak garang2 amat."Ucap Cecilia sambil mengibaskan salah satu tanggannya
"Yuk. Cepatan deh. "Ajak Cecilia. "Duluan aja. Aku masih agak ngantuk. "Ucap Talia menelungkupkan kepalanya lagi dimeja. Cecilia berkacak pinggang. "Ih malas banget sih. Ya udah Cecilia pergi sendiri aja." Ucap Cecilia kesal. Ia lantas beranjak dari kursinya dan menuju pintu. Namun baru saja ia tiba dimulut pintu Bu Rina sudah berdiri didepannya.
"Eh ibu. Kirain ngak masuk tadi. "Ucap Cecilia sambil mengaruk kepalanya. Bu Rina memperhatikan gerak gerik Cecilia yang terlihat aneh. Bisa jadi gadis remaja ini ingin kabur kemudian bersantai dikantin
"Kamu mau ke kantin, ya? "Selidik Bu Rina. Cecilia mengelengkan kepala."Engak kok bu. "Ucap Cecilia. Bu Rina memperhatikan Cecilia beberapa detik.
"Ya sudah. Kenapa kamu tidak kembali di tempat duduk mu.?"Ucap Bu Rina. Tanpa basa-basi Cecilia segera melangkah cepat menuju kursinya.
"Hhaaaa katanya santai aja Bu Rina ngak garang2 amat kok. "Ucap Talia sambil menirukan gaya bicara Cecilia.Cecilia bersedekap dada sambil menunjukan wajah kesal yang tentunya membuat Talia semakin ingin tertawa.
***
Talia dan Cecilia mengayunkan kaki mereka menuju kantin. Bel istirahat telah berbunyi 2 menit yang lalu.
"Laper banget. Kasian cacing2 perut ku. "Ucap Cecilia sambil memegang perutnya. Talia terbahak mendengar Cecilia yang justru mengkhawatirkan cacing2 perutnya
"Hhaaaa ternyata Cecilia Carteline membudidayakan Cacing didalam perutnya. "Ucap Talia terbahak. Ia bertepuk tanggan seolah2 Cecilia melakukan hal yang luar biasa.
"Woii. Aku ngak ada budidaya Cacing. "Ucap Cecilia ia hendak memukul tanggan Talia. Namun gadis remaja itu segera mengambil langkah seribu meninggalkan Cecilia.
Talia berlari cepat meninggalkan Cecilia tanpa menyadari jika ia menabrak seseorang. Gadis itu sedikit kehilangan keseimbangan namun ia masih bisa mengatasinya.
"Maaf. Ngak sengaja. "Ucap Talia. Talia mendongak. Ia terkejut melihat sosok Ricky lah yang berada didepannya namun pria itu sedang tidak mengunakan pakaian loreng2nya
"Kenapa? "Tanya Ricky tanpa basa-basi. Talia binggung. Ia menoleh kebelakang disana Cecilia sedang bersedekap dada memperhatikan mereka.
Karna Talia sudah lebih dari 1 menit menoleh kebelakang Ricky segera membalikkan bahu gadis itu. Sehingga Ricky dapat menatap gadis itu.
"Kenapa? Kenapa Talia Cahyani menghubungi Ricky Pradipta? "Tanya Ricky. Talia sedikit binggung namun ia segera meraih smartphone yang ia simpan disaku seragamnya.
Talia mengklik kontak Ricky. Ia sudah menduga hal ini akan terjadi.Cecilia si Pembudidaya Cacing perut itu membajak Wa nya dan parahnya ia menghubungi Ricky agar lelaki itu bertemu dengannya sekarang.
Talia menoleh kebelakang. Cecilia sudah tak ada disana. Gadis itu mungkin sudah menuju kantin agar Cacing2 perutnya tidak kelaparan.
"Iya bang. Bentar. Talia ambil Tas sama Izin dulu. "Ucap Talia. Ricky menganggukan kepalanya. Dengan cepat Talia segera menuju kelasnya dan Izin pada guru piket.
Setelah mengambil tas dikelas. Talia segera menuju ruang pak Heri untuk meminta Izin pada Guru itu.
"Pak, saya Izin pulang duluan. Saya ingin menyiapkan peralatan untuk Carnaval lusa. "Ijin Talia pada pak Heri. Guru Piket. Pak Heri mengijinkan karna memang Talia harus menyiapkan peralatan Carnavalnya.
"Ya sudah. Bapak maklumi. Karna kamu memang panitia Carnaval. "Ucap pak Heri. Talia mengucapkan terima kasih kemudian beranjak dari ruangan pak Heri. Baru saja keluar ia terkejut melihat Ricky sudah didepan pintu. Sepertinya Lelaki itu sengaja menunggunya.
"Ayo. "Ucap Ricky. Ia berjalan didepan Talia sedangkan Talia mengikuti lelaki itu dari belakang.
***
Cecilia menikmati Bakso ayamnya. Benar sekali. Cecilia sangat kelaparan sekarang.
"Sil, dimana sahabat mu? Maksud ku Talia. "Tanya Anne. Cecilia tau betul jika gadis yang bernama Anne ini begitu membenci Ia dan Talia.
"Sedang pergi. "Ucap Cecilia singkat.Anne beranjak dari Cecilia namun dengan sengaja ia menumpahkan Jusnya hingga membasahi seragam Cecilia.
Cecilia yang sedang makan seketika melempar mangkuknya hingga mangkuknya pecah berkeping-keping.
Dengan murka gadis itu segera menarik kerah seragam Anne. Ia melototin Anne. Teman2 Anne hendak membantunya namun Cecilia segera memberi tatapan tajam pada mereka hingga teman2 Anne mengurungkan niat mereka."Anne.!! Aku tidak tau apa kesalahan ku pada mu. Tapi kau sangat tidak menyukaiku. "Ucap Cecilia didepan wajah Anne. Anne melototinnya ia hendak melepas cengkraman Cecilia dikerah seragamnya.
"Lepasin, Sil. Atau aku akan menghubungi ayah ku agar mengeluarkan mu dari sekolah ini. "Ancam Anne. Cecilia mengendurkan cengkraman nya kemudian mendorong Anne hingga tersungkur dilantai.
Cecilia menatap tajam siswa/i lain yang memperhatikan nya kemudian gadis remaja itu segera melangkah cepat meninggalkan Kantin. Tak peduli dengan kekacauan dikantin.
-To Be Continue-
-
-
Terima kasih sudah membaca 😍😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Romance [PROSES REVISI]
Ficção Adolescente"Yakin ingin kabur?" bisiknya yang spontan membuat bulu kuduk gadis di hadapannya merinding.wajah mereka yang hanya terpaut lima cm saja membuat gadis tersebut dapat merasakan deru hangat nafas lelaki di hadapannya. "Iya.kenapa? "ucap gadis itu sera...