Fajar telah tiba. Rencanya Cecilia akan Berpura-pura telat bangun pagi supaya ia batal untuk pergi camping bersama Geraldi. Yah pasti ia akan bersama dengan Geraldi nantinya.
Tiba-tiba saja seseorang menyibak tirai hingga sinar mentari menyinari sebagian wajah Cecilia yang masih terlelap.
"Hey, bangun. Katanya mau Camping. Cepatan teman kamu udah nunggu tuh dibawah. "Ucap Hana sambil menepuk-nepuk pipi Putrinya. Cecilia menguap. Ia menarik selimut nya rasanya tidur semalam tidak lah cukup.
Hana bersedekap dada. Menatap lurus Cecilia. "Bangun! Atau semua fasilitas yang telah papa beri mama cabut sekarang juga. "Ancam Hana. Cecila tersentak. Ia bergidik dengan ancaman handalan Hana.
"Iya. Iya. Cecilia bangun nih. "Ucap Cecilia. Hana tersenyum melihat putrinya yang berjalan terseret ke toilet yang terhubung dengan kamarnya. Setelah itu Hana segera keluar kamar untuk menemui tamu diruang makan.
"Gimana ma, Cecilia nya udah bangun? "Tanya Arfa, Ayah Cecilia. Hana mengangguk. Dan segera duduk disamping suaminya.
"Tunggu bentar ya Cecilianya masih siap-siap. " Ucap Hana. Geraldi mengangguk. Menunggu wanita yang sedang bersiap-siap memang lama bahkan sangat lama.
Setelah beberapa lama kemudian Cecilia turun dengan setelan jeans dan kaos. Gadis itu mengendong tas kecil dan mengunakan jaket.
"Cecilia makan dulu. "Ucap Cecilia saat melihat Geraldi hendak siap-siap beranjak. Cecilia duduk santai disampung Geraldi dan memakan sarapannya.
"Pas Camping jagain Cecilia ya. Aku rasa kau mampu melindunginya kau lebih dewasa dari Cecilia dan aku tau kau adalah tentara. "Ucap Arfa. Geraldi mencuramkan alisnya. Bagaimana Arfa tau itu??
"Aku pernah melihat mu beberapa kali dengan pakaian loreng-loreng mu itu. "Ucap Arfa. Geraldi ber oh ria. Beberapa menit kemudian Cecilia selesai dengan urusan sarapannya.
"Cecilia berangkat, ma pa. "Pamit Cecilia. Arfa dan Hana menganguk. Dengan begitu Cecilia segera beranjak bersama Geraldi.
Sesampainya didepan pintu. Cecilia segera mengenakan helm yang diberikan Geraldi.
"Jika kau membawa sepeda motor ini dengan kecepatan diatas rata-rata aku akan melompat. "Ancam Cecilia. "Jika kau mau melompat ya melompat saja. Toh yang mati kau bukan aku." Ucap Geraldi santai. Cecilia mencebikkan bibirnya. Kesal dengan ucapan Geraldi barusan.
Cecilia pun menaiki sepeda motor dan Geraldi segera melajukan sepeda motornya. Kris yang sudah stand by dengan mobil nya yang tak jauh dari rumah Cecilia segera mengikuti sepeda motor yang digunakan Geraldi dan Cecilia.
Awalnya Kris berencana untuk mengikuti sepeda motor Talia dan Ricky saja namun ia membatalkan rencanya karna Talia sudah hafal betul dengan mobilnya maka dari itu Kris kerumah Cecilia dan mengikuti sampai sepeda motor yang digunakan Cecilia dan Geraldi keluar gerbang.
***
Tidak terasa kini mereka sudah tiba dikota wisata. Mereka singah disuatu rumah makan disana Ricky dan Talia sudah menunggunya.
Cecilia melepas helmnya dan meletakkannya diatas meja. Ia mengeluh dengan rambutnya yang kusut karna tertiup angin. Gadis itu meraih sisir yang terletak ditasnya.
Dengan kesal gadis itu menyisir rambutnya. Namun nihil rambutnya begitu kusut hingga sulit untuk disisir. Cecilia kesal ia memukul-mukul Geraldi yang duduk disampingnya dengan sisir.
"Rasain nih. Dasar Kutu. Rasain nih! "Ucap Cecilia kesal sambil memukul-mukul Geraldi. "Hentikan. Orang-orang melihat mu. "Ucap Geraldi. Cecilia tak peduli ia terus saja memukul Geraldi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Romance [PROSES REVISI]
Teen Fiction"Yakin ingin kabur?" bisiknya yang spontan membuat bulu kuduk gadis di hadapannya merinding.wajah mereka yang hanya terpaut lima cm saja membuat gadis tersebut dapat merasakan deru hangat nafas lelaki di hadapannya. "Iya.kenapa? "ucap gadis itu sera...