"Plak! "Talia memukul kepala Kris dengan sendok sayur. Kris yang kebinggungan hanya mengusap kepala nya.
"Hey, apa aku salah? "Tanya Kris. Talia memukul kepala Kris lagi. "Hey, bodoh! Ngaku nya saja sekolah di luar negri tapi otak mu tak lebih seperti monyet." Ucap Talia. Kris melototinnya. Talia tak kalah. Talia balas melptotkan keponakannya itu. Adu tatapan terjadi antara Talia dan Kris.
"Sayang, kita ke sana aja yuk. "Ucap Ricky. Ia menarik lengan Talia. Talia memutuskan kontak mata kemudian mengikuti dimana Ricky membawanya.
"Eh temannya,Lia. Memangnya ucapan ku salah? "Tanya Kris. Cecilia memutar bola matanya. Tentu saja ucapan Kris salah.
"Menurut mu? "Ucap Cecilia. Ia menatap lurus Kris. Kris mengeleng. "Aku tidak salah." Ucapnya. Cecilia memghembuskan nafasnya. Bukan. Bukan karna dia binggung.
Tapi. Kris begitu dekat dengannya. Berhadapan dengannya. Dan menatap kedua matanya.
"Berhenti menatap ku. Berhenti! "Ucap Cecilia. Ia menutup kelopak matanya. Kris menyeringai. "Kenapa, apa yang salah dengan menatap mu? "Tanya Kris. Ia semakin mendekati kursinya pada Cecilia.
"Menjauhlah. "Ucap Cecilia. Ia hendak mendorong tubuh Kris dengan kedua tanggannya tapi dengan cepat Kris menahannya.
Geraldi merasa muak menyaksikan mereka. Ia menyudahi kegiatan makannya. Kemudian pergi dari tenda. Pergi ke suatu tempat.
"Padahal Cecilia hanya seperti nona kecil kenapa aku merasa tidak enak jika melihatnya diperlakukan seperti itu oleh orang lain? "Batin Geraldi sambil mengayunkan kakinya. Sepertinya ia harus merenung sendirian.
Kris mempersempit jarak hingga begitu dekat dengan Cecilia. Namun dengan sigap Cecilia segera menginjak kaki Kris.
"Sakit! Minta maaf gak?!!" Perintah Kris. Cecilia menjulurkan lidahnya kemudian segera mengambil langkah seribu. Kris tak terima. Ia mengejar Cecilia yang berjalan ditepian pantai. Ia pastikan akan membalas ulah gadis itu.
***
Geraldi berjalan sendiri. Langit sudah mulai petang. Cahaya orange itu sudah hampir hilang. Geraldi duduk sendiri di pantai yang cukup jauh dari tenda. Ia memperhatikan betapa bahagianya Cecilia kejar-kejaran dengan Kris dan Ricky bersama Talia yang sedang bersenda gurau disana.
"Bagaimana kabarmu? "Tanya seseorang. Geraldi terkejut. Ia mendongakkan pandangannya. "Natasya? "Tanyanya. Natasya bersedekap dada. Ia mengambil tempat disamping Geraldi. Duduk disebelah lelaki itu tanpa permisi.
"Wah wah. Sepertinya dia sudah memiliki kebahagian baru. Wow hebat. "Ucap Natasya sambil bertepuk tanggan. "Apa mau mu Natasya? "Tanya Geraldi to the point. Natasya menunjukan smiriknya. "Tentu saja meminta pertanggungjawaban nya. "Ucap Natasya santai. Geraldi membantahnya.
"Dia tidak bersalah. Pergi lah.!! "Usir Geraldi. "Wow, kau mengusirku? "Ucap Natasya santai. "Pergi! Ricky tidak melakukan itu! "Ucap Geraldi. Natasya tak percaya. Ia bangkit dan pergi darinya. Geraldi pikir ia akan meninggalkan pantai ini ternyata Natasya menghampiri Ricky dan Talia. Geraldi terkejut dan segera menyusul Natasya
"Dasar! "Ucap Natasya dihadapan Ricky dan Talia. Ricky terkejut dengan kehadiran Natasya yang begitu tiba-tiba.
"Natasya, kenapa kau disini? "Tanya Ricky. "Meminta pertanggungjawaban mu.! "Ucap Natasya. Ricky membeku. Ia tak bisa berkata apa-apa.
"Nikahi aku! "Ucap Natasya lagi. Ricky mengeleng. Tidak mungkin ia menikahi seseorang yang ia tak cintai. Ia hanyai mencintai Talia. Sudah itu saja!.
Talia kebinggungan. Ia tak mengerti dengan pembicaraan mereka. Ia meraih tanggan Ricky. "Apa yang terjadi? Kenapa wanita itu meminta mu untuk menikahinya?? "Tanya Talia. Ricky diam tak menjawab.
Talia semakin penasaran. "Katakan! Katakan pada ku! Apa yang terjadi?!." Tanya Talia dengan menguncang-uncang tubuh Ricky.
***
Cecilia mendengar keributan. Cecilia menghentikan langkahnya. Ia berbalik. Melihat Talia, Geraldi,Ricky dan seorang wanita sedang terjadi sesuatu.
Hap.!
Kris berhasil mendapatkan Cecilia. "Sekarang kau harus minta maaf.! "Ucap Kris. Cecilia diam kemudian membalikkan punggung Kris. Memperhatikan apa yang ia perhatikan.
"Siapa wanita itu? "Tanya Kris. "Aku juga tidak tau. Sebaiknya kita menghampiri mereka.!" Ucap Cecilia. Dengan begitu Cecilia dan Kris menghampiri mereka
***
"Maafkan aku, Lia. Aku harus menikahi nya.! "Ucap Ricky pasrah. Talia membeku. Ini pasti tidak benar. Ia pasti salah dengar. Padahal baru kemarin Ricky menjadikannya sebagai tunangan dan sekarang Ricky akan menikahi orang lain. Kenapa semesta begitu kejam??
"Ada apa? "Tanya Cecilia yang baru datang. Tak ada yang menyahut semua diam tak bersuara. Mata Cecilia tertuju pada seorang wanita yang ia tak tau namanya sedang tersenyum puas.
"Apa kau yang menyebabkan Kekacuan ini? "Tanya Cecilia. "Tanyakan pada Ricky. Ia yang membuat kekacuan ini!! "Ucap Natasya santai. Cecilia mengalihkan pandangannya pada Ricky. Ia hendak bertanya namun dicegah Kris.
"Sebaiknya kau tidak ikut campur urusan mereka, Cil. "Ucap Kris. "Tentu saja aku harus ikut campur. Ini urusan teman ku. Teman dekat ku. "Tekan Cecilia menghadap Kris.
"Ikut aku! "Ucap Kris menarik tanggan Cecilia. Menarik gadis itu menjauh dari mereka. "Lepaskan, Kris.! "Ucap Cecilia sambil meronta tapi apa daya Cekalan Kris begitu kuat untuk ukuran seorang wanita.
Natasya melepaskan cekalan Talia pada tanggan Ricky. "Good babe, kau memang ksatria sejati. "Ucap Natasya sambil menarik Ricky. Ricky yang pasrah hanya bisa mengikuti Natasya.
Talia menitikan air matanya. Ia merasakan jutaan jarum menghantam dadanya. Begitu sakit! Apa ini yang dinamakan konsekuensi mencintai seseorang?? Jika begitu Talia menyesal telah mencintai seseorang.Geraldi hendak menyentuh bahu Talia namun Talia menepisnya. "Biarkan aku sendiri.! "Ucap Talia. Ia membalikan tubuhnya. Berjalan perlahan meninggalkan Geraldi.
-To Be Continue-
-
-
Terima kasih sudah membaca ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Romance [PROSES REVISI]
أدب المراهقين"Yakin ingin kabur?" bisiknya yang spontan membuat bulu kuduk gadis di hadapannya merinding.wajah mereka yang hanya terpaut lima cm saja membuat gadis tersebut dapat merasakan deru hangat nafas lelaki di hadapannya. "Iya.kenapa? "ucap gadis itu sera...