Cecilia mengayunkan kakinya menuju kelas. Ia rasa ia memang harus memaafkan Talia. Lagi pula sepertinya Ricky tak mempermasalahkan pesan itu.
"Aku rasa aku terlalu jahat jika harus marah padanya. "Ucap Cecilia sambil menyusuri koridor. Ia datang pagi2 sekali. Hanya ada beberapa siswa/i yang datang dan pembersih beserta penjaga sekolah saja.
Cecilia pikir ia adalah orang pertama yang membuka pintu kelas karna kelas seperti tak ada orang. Ternyata Talia sudah ada didalam. Gadis itu sedang mengkotak-katikan ponselnya.
Cecilia berdehem. Talia hendak menyapanya. Namun ia ragu. Bahkan ia masih duduk dibelakang demi menghindari konflik dengan Cecilia.karna sebetulnya ini salahnya. Ini karna kecerobannya yang meletakkan ponsel sembarangan sampai Anne dapat membajak ponselnya.
"Talia, kenapa kau duduk disana? "Ucap Cecilia. Talia mendongak. Apa gadis itu tidak marah lagi?? Ia rasa Tidak. Talia pun segera menghampiri Cecilia dan duduk disamping Cecilia.
"Kau tidak marah lagi? "Tanya Talia memastikan. Cecilia mengangguk. Talia tersenyum akhirnya masalahnya sudah selesai. Untuk Anne dan teman2nya itu mungkin tak bisa menghancurkan pertemanannya dengan Cecilia.
***
Jam menunjukan pukul 12:15 wib. Lima belas menit lagi adalah waktu istirahat. Cecilia masih begitu sibuk dengan tugasnya. pak Erwin tidak akan mengijinkan siswa/i istirahat jika salah satu dari mereka masih ada yang belum selesai.
Talia sudah bersikap tenang. Sudah lebih dari sepuluh menit yang lalu ia mengumpulkan tugasnya. Talia melirik Cecilia. Gadis itu masih sibuk menghitung angka2. Tidak. Cecilia bukan lah siswi yang tidak bisa dalam hal menghitung.
Hanya saja...
Gadis itu suka menunda2 tugas. Seperti tadi. Saat Talia dan lainnya mengerjakan tugas. Cecilia malah sibuk membaca cerita wattpad dilaci meja. Posisi yang strategis.Jauh dari jangkauan guru membuat Cecilia leluasa untuk memainkan gedgetnya.
"Mangkanya Cecilia Carteline kalo ada tugas tuh langsung dikerjain. Bukan baca cerita wattpad. "Sindir Talia. Cecilia tak mempedulikan nya. Gadis itu fokus 100% pada tugasnya.
"Waktunya tinggal 5 menit lagi. "Ucap pak Erwin. Cecilia semakin cepat mengerjakan tugasnya. Siswa/i dikelas sudah mulai berisik. Mereka banyak yang tidak sabar untuk segera kekantin.
Teeeeettt...
"Cecilia, udah ngak? Ini udah bel Istirahat tauu. "Ucap Risa dan siswa/i lain. Cecilia menoleh pada mereka. Memberikan tatapan tajam nan mematikan pada Risa dan siswa/i lain yang mengatakannya.
"Udah Cil, kerjain lagi. Cepat."Ucap Talia mengembalikan posisi kepala Talia untuk fokus kembali. Cecilia segera kembali mengerjakan tugasnya. Sedikit lagi. Hanya tinggal 1 soal dari 10 soal yang diberikan. Ooh baik lah. Cecilia tidak suka dengan suasana kelas yang semakin berisik.
"Udah aja deh. Mereka udah kelaparan. "Ucap Cecilia. Ia segera bangkit dari kursinya dan mengumpulkan tugasnya.
"Nih. Makasih. Tugasnya.!! "Ucap Cecilia meletakkan kasar tugasnya dimeja guru. Pak Erwin tak ambil pusing. Sudah biasa Cecilia seperti itu.
"Baiklah. Semuanya boleh Istirahat." Ucap pak Erwin beranjak dari kelas. Siswa/i dikelas pun segera berhamburan keluar kelas. Tak kecuali Cecilia dan Talia. Tetapi tujuan mereka bukan lah kantin. Melainkan tempat lain."Cil, kau mengajak ku bolos? "Ucap Talia binggung. "Aku tak mengajak mu bolos. Aku hanya meminta mu untuk menemani ku bolos. Sudah itu saja. "Ucap Cecilia. Talia tak setuju. Sebagai Good Girl disekolah ia tak ingin Bolos seperti ini.
"Ehh. Ngak. Kantin aja yuk. "Ucap Talia. Ia menarik Cecilia yang hendak menarik knop pintu mobilnya. "Eits. Ngak boleh. Anggap saja ini sebagai permintaan maaf mu. Gimana? "Tanya Cecilia. Talia pasrah. Ia pun segera masuk kemobil Cecilia.
Dalam hal ini Cecilia sudah melakukan pergerakan yang Dinamis. Ia hanya menunggu konfirmasi dari seseorang.
Talia melirik keluar jendela. Mereka sedang melewati Cafe Xx yang berada tak jauh dari tepi jalan raya. Tepat ditepi jalan raya itu dan parkiran Cafe Xx. Ricky menariknya. Mungkin moment itu tak kan terulang lagi.
Cecilia menginjak rem mobilnya perlahan. Cecilia menghentikan mobilnya tepat didepan Restoran sebuah Restoran.
"Lia,tunggu bentar ya. Cecilia mau ketemu temen dulu. Bentar. "Ucap Cecilia. Talia mengangguk. Cecilia pun segera keluar dari mobil dan masuk ke Restoran itu.
Cecilia memperhatikan sekeliling Restoran. Dimana Dia? Wah jika dia tidak ada. Cecilia pasti kan tak akan membantunya.
Cecilia memicingkan matanya. Disana rupanya. Ricky dan Geraldi sedang duduk ditenggah2 Restoran. Cecilia segera menghampiri nya.
"Woi, tuh talia udah didepan. "Ucap Cecilia angkuh. Ricky segera meletakkan ponselnya disaku jeansnya. "Benarkah? "Tanya Ricky. "Benar kah? "Ulang Cecilia khas dengan gaya bicara Ricky.
"Kalo aja Bang Ge ngak bayarin makan Cecilia kemarin. Cecilia pasti in ngak akan bantu. "Ucap Cecilia sambil bersedekap dada. Ricky mengabaikan kata "Senior gila" Ia segera bangkit dari kursinya.
"Makasih. Gadis aneh. "Ucap Ricky mengacak2 rambut Cecilia yang terurai. Cecilia menyingkirkan tanggan Ricky. Ricky tersenyum dan segera meninggalkan Cecilia.
Sekarang Cecilia akan berbuat apa? Makan. Ya boleh juga. Lebih baik makan saja lagi pula sudah tiba direstoran juga.
Cecilia hendak duduk dikursi yang telah diduduki Ricky tadi. Baru saja Cecilia hendak mendudukinya Geraldi tiba2 saja menarik kursi itu.
"Dasar Bang Ge Anjing!!! "Ucap Cecilia yang jatuh memalukan direstoran. Orang2 yang berada direstoran menatap aneh Cecilia. Sementara Geraldi hanya menampakkan wajah tak berdosanya. Sekali2 Iseng ngak papa kan?
"Bantuin. Ngak mau tau.!!"Ucap Cecilia merengek seperti anak kecil. Ia tak peduli dengan tatapan aneh pengunjung restoran lainnya. Geraldi yang malas mendengar rengekan Cecilia segera mengulurkan tanggannya. Cecilia bukan lah gadis yang pemaaf. Ia segera menarik kuat tanggan Geraldi yang terulur padanya hingga lelaki itu ikut jatuh memalukan dilantai restoran.
"Cecilia bukan gadis baik2 loh... "Ucap Cecilia segera bangkit dari lantai. Geraldi memperhatikan gadis itu yang berjalan angkuh keluar Restoran. Saat memakai seragam putih abu2 pun gadis itu tak segan melakukan hal konyol.
Limited Edition....... Maybe
-To Be Continue-
-
-
Terima Kasih Telah Membaca ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Romance [PROSES REVISI]
Fiksi Remaja"Yakin ingin kabur?" bisiknya yang spontan membuat bulu kuduk gadis di hadapannya merinding.wajah mereka yang hanya terpaut lima cm saja membuat gadis tersebut dapat merasakan deru hangat nafas lelaki di hadapannya. "Iya.kenapa? "ucap gadis itu sera...