_Tawuran_

503 22 0
                                    

"Kekerasan & solidaritas"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kekerasan & solidaritas"

****

Pukul 3 sore.

Aku masuk dalam sebuah gedung yang tak terpakai dimana di dalam gedung tua ini sudah ada lebih 150 orang. Tak ada secercah cahaya pun kecuali satu lampu yang berada di tengah tengah gedung. 

Dalam, 150 orang itu. Kebanyakan dari para murid Smu Kencana dan sebagian lagi adalah para murid Smu Garuda yang di bawah komandoku.

"Udah, pada kumpul?" Tanyaku, pada rio.
"Kita, kalah, jumlah libra." Ucap rio.
"Terus, masalahnya apa?" Tanyaku kemudian.
"Kita, nggak, mungkin menang"ucap Rio.
"Kita, lawan. Aja dulu!"
"Lo, serius?"
"Kapan, gue, bercanda soal
beginian." Kataku sok keren.

Dihadapan kami, sudah ada lebih Seratus murid anak Smu kencana. Mereka semua berpakaian dengan berantakan dan ambruk aduk, ada yang membawa gir motor, pemukul bisbol, balok kayu, dan lain-lain yang dapat digunakan untuk melukai seseorang.

Aku, bukan siswa nakal tapi sikapku tak jauh dari kata bandel, nakal dan bandel itu beda walau perbedaan hanya sedikit. Di dalam gedung ini kami bukan mau bersilaturahmi. Namun, adu jotos. 

"LIBRA!" Teriaknya, sang ketua geng. Smu Kencana.

Aku hanya terdiam.

"Kapan, kita bisa mulai?" Tanyanya sambil memasang ekspresi yang sangar.

"Tahun, depan." Jawabku, asal.

"Jangan, bercanda, lo bansat!"

"Banyak, omong, lo" kataku dengan emosi yang kini sudah mengebu-gebu untuk dikeluarkan, kami kalah jumlah dari Smu kencana, tapi bukan berarti kami sudah kalah dari mereka, tak ada sejarah aku berlutut di hadapan lawan.

kali ini aku sudah bersiap dengan menghirup udara sebanyak mungkin lalu menghembuskanya dengan lepas tak lupa tersenyum karna ini sebuah kesenangan buatku.

"HAJAR!" Teriak, ku, dengan kencan sambil berlari ke arah lawan.

"SERANG!" Teriak, ketua genk anak kencana sambil berlari ke arah kami, kali ini akan kupastikan mereka pulang dengan wajah yang sudah tak terbentuk.

"BUGHHHHHH." satu lututku mengarah pas ke arah wajah orang ini, jangan tanya siapa? karna akupun tak tahu. Membabi buta itulah yang kulakukan saat ini.

"BUGHHHHH." satu pukulan lagi mengarah telak ke arah wajah orang lainya, dia tumbang.

Kali ini aku menghindari satu pukulan dari arah lawan."Ciiih..., sampah."

Libra dan AriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang