_Bandara_

167 7 0
                                    

Di balik senja?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di balik senja?

*****

"Kita sudah sampe."

Kataku ketika, sudah berada di parkiran Bandara Internasional Soekarno-Hatta atau biasa di singkat seota.

Langit yang cerah di balik gedung yang megah tempat para manusia berpindah Pelanet dari benua ke benua lain.

Aries, hanya membalas seadanya dengan seukir senyum lalu turun dari motor dan masuk ke dalam gedung yang terbilang menyimpan banyak sedih.

"Terus, kita ngapain lagi?" Tanyaku, dengan berjalan beriringan.

"Pesan tiket habis itu pulang." Katanya.

"Untuk orang lain kan?" Tanyaku.

"Ten.. Tentu." Katanya.

Ada sedikit keraguan yang terlihat di raut wajahnya namun aku tak ingin menduga-duga yang sama sekali tidak kuharapkan.

Aku, mengedarkan pandangan melihat sekeliling yang nampak sangat ramai dengan para alien.

Entah mereka ke Merkurius atau Jupiter?

"Kutunggu, di situ." Kataku.

"Iya." Jawabnya sambil tersenyum.

"Jangan, bicara sama orang asing."

"Iya."

"Jangan tersenyum sama orang asing."

"Iya."

"Jangan, kontak mata dengan orang asing."

"Iya. Libra."

"Jan...,"

"Iya iya." Katanya dengan cepat memotong ucapanku.

Aku, pun berjalan ke arah bangku yang kosong walau nampak penuh hingga tersisa satu di antaranya.

Aku, duduk dengan tenang di tengah orang orang asing yang entah berasal darimana ada yang berambut pirang di samping kiriku lalu ada kakek kakek di samping kananku.

"Lagi, nunggu apa nak?" Aku menoleh kesamping, memastikan jika kakek ini berbicara denganku.

Seulas senyuman kusampaikan padanya lalu menjawab dengan santai" Teman kek yang kutunggu akan jadi pacar."

Kakek itu mengangguk dengan santai dengan tersenyum di balik giginya yang sudah kosong. "Kamu, mau dengar ceritaku anak muda?"

Aku mengangguk, lagi pula Aries masih lama mesan tiket sekedar mendengarkan cerita sang kakek yang entah berjudul apa dan dengan genre apa.

"Ceritanya berjudul apa kek?" Tanyaku.

"Langit hitam." Katanya dengan senyuman.

"Langit Biru nggak ada?" Candaku namun di balas lagi.

Libra dan AriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang