_Planet Baru_

220 7 0
                                    

"55 cancri-e"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"55 cancri-e"

****

Setelah mengetahui bahwa aku telah diterima di UI (Universitas Indonesia), tepatnya fakultas olahraga merupakan suatu anugrah untuk tahun ini. Rejeki yang datang bahkan aku tidak pernah berharap hal tersebut bisa menjadi sebuah kenyataaan.

Bagaimana bisa otak pas-pasan mampu mengantarkanku ke pintu gerbang Ui, kampus idaman para pencari ilmu di negeri Indonesia.

Satu kakiku, menapak lantai koridor dengan begitu gagahnya, balutan baju kotak-kotak serta dalaman baju kaos berwarna abu-abu, dipadukan tas ransel berawarna hitam, sepatu ala kadarnya, dengan model rambut serapi mungkin.

Hari ini merupakan hari pertama, seluruh mahasiswa mulai berdatangan, baik yang baru ataupun senior-senior. Sejujurnya pembagian kelas sudah dilakukan. Dan aku ditempatkan pada kelas Penjaskesrek ( Pendididikan jasmani kesehatan dan rekreasi ) Berada di lantai dua arah barat, bertetapan di dekat tangga serta berada sedikit jauh dari arah kantin kampus.

Setelah cukup lama terdiam dengan suasana kelas yang canggung, tak ada canda dan tawa menghiasi, semuanya sibuk akan urusan masing-masing. Sampe sang dosen tiba-tiba masuk memberikan sebuah pengarahan dan diselipkan pula berbagai materi penggenalan dalam perjumpaan pertama kali ini.

Pak Hasan namanya, sosok dosen berkepala botak, dengan wajah sangar asli menjiplak dari preman pasar, kelas sekejap semakin menjadi bisu.

Hingga suara pak Hasan memecahkan keheningan untuk kali pertama, dengan kalimat pembuka untuk para mahasiswa baru dengan seulas ucapan selamat.

“Selamat atas keberhasilan yang kalian raih, untuk pertama kalinya kita bisa bertemu dikelas ini dan saya harap kita dapat bekerja sama untuk hari esok dan tahun-tahun berikutnya sampe kalian berhasil keluar dari universitas ini dengan selamat sentosa.” kata pak Hasan, sembari berhenti sejenak dan kembali melanjutkan kalimatnya yang sempat terpotong.

“Sejujurnya dunia perkuliahan tak seindah hayalan kalian pada masa-masa remaja di sekolah menengah atas atau Sma, diperkuliahan nantinya banyak bahaya menguji, tugas sekolah semakin berat untuk dikerjakan, bukan kerja kelompok melainkan mandiri secara rasional untuk menyelesaikannya. Apa kalian mampu melakukannya?"

Serempak semua orang yang ada di dalam kelas ini menjawab secara bersamaan, tanda mengerti akan segala hal, resiko, serta ujian hidup yang sudah menunggu dihari esok ataupun lusa. Selanjutnya dilanjutkan acara pengenalan masing-masing setiap individu yang dianjurkan memperkenalkan diri di depan kelas.

Pertama tama selalu ada pengenalan dalam sebuah pertemuaan, begitulah yang kulakukan saat ini. Berdiri di depan kelas, sembari tersenyum seramah mungkin. Dan mulai memperkenalkan nama, tempat tinggal, tanggal tahun lahir, hingga hobi sampe seterusnya.

Libra dan AriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang