Mark membuka matanya saat hari sudah menjelang siang. Dia kemudian bangkit menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah menghabiskan waktu selama lima belas menit, Mark keluar dari kamar mandi dengan wajah yang lebih segar daripada tadi pagi.
Setelah itu Mark turun ke bawah untuk makan siang, Mark merasa sangat lapar, mungkin karena tadi pagi dia tidak memakan sarapanya.
"Tuan muda sudah bangun" tanya Jung ahjumma saat melihat Mark memasuki dapur.
"Nde ahjumma. Apa ahjumma sudah selesai memasak?" jawab Mark.
"Sebentar lagi tuan muda, sebaiknya tuan muda duduk dulu! Ini tidak akan lama".
"Ne ahjumma"
Sambil menunggu masakan Jung ahjumma matang, Mark duduk sambil memakan buah yang ada di meja makan. Lumayan untuk mengganjal perut, pikir Mark.
Setelah menunggu selama sepuluh menit, akhirnya Mark bisa menikmati masakan Jung ahjumma. Dia begitu lahap memakan makananya. Jung ahjumma yang melihat itu tersenyum bahagia. Mark sudah seperti putranya sendiri, begitu pun dengan Jaebum.
Mark sudah menyelesaikan makan siangnya, dia kemudian pergi ke taman belakang yang ada dimansion mewahnya. Mark sangat menyukai taman yang ada di mansion nya itu. Banyak bunga yang tumbuh dan berbunga. Kata hyungnya, semua bunga yang ada di taman itu dulunya mommy mereka yang menanam.
Betapa bahagianya Mark kalau saja mommy nya masih hidup, mungkin saja daddy mau menerima dirinya dan mereka bisa hidup bersama dengan penuh kebahagiaan. Namun semua itu hanya dalam khayalan Mark.
Nyatanya mommy nya sudah bahagia sekarang. Mark hanya bisa berdoa, semoga Tuhan selalu menjaga mommynya, dia juga terus berusaha supaya daddy nya mau menerima dirinya. Meskipun Mark harus menukar seluruh waktu yang dia punya untuk pelukan daddy nya, walau itu sekali seumur hidup Mark.
Lamunan Mark buyar saat mendengar suara mobil daddy nya memasuki halaman mansion Tuan. Tumben daddy sudah pulang, pikir Mark. Karena tidak biasanya daddy nya itu pulang jam segini.
Mark beranjak dari duduknya untuk menyambut kepulangan daddynya. Dia tersenyum bahagia melihat siapa orang yang ada disamping daddy nya.
"SAMCHON...."teriak Mark.
Merasa ada yang memanggilnya, Sehun menoleh, melihat siapa yang memanggilnya.
"Markeu..."kata Sehun lalu memeluk keponakan nya itu. Betapa rindunya Sehun dengn keponakan kecilnya itu. Dia tidak menyangka keponakan yang dulu selalu dia gendong, sekarang sudah tumbuh menjadi remaja yang tampan dan manis secara bersamaan.
"Samchon merindukanmu Mark"ucap Sehun di sela pelukan mereka.
"Aku juga sangat merindukan samchon" balas Mark.
Mereka masih saja berpelukan, melupakan seseorang yang dari tadi sudah berdiri dengan tatapan yang tidak bersahabat. Kris namja itu, dia tidak suka melihat pemandangan yang ada di depannya.
"Lepaskan pelukan kalian itu" ketus Kris.
Sehun dan Mark yng mendengar perkataan Kris, segera melepaskan peelukan mereka. Mark kemudian menundukan kepalanya saat sang daddy menatapnya dengan pandangan yang penuh kebencian di kedua mata daddy nya.
"Kau ini apa-apaan sih hyung, merusak suasana saja" kesal Sehun saat acara pelepasan rindunya dengan Mark diganggu oleh hyungnya.
"Kau yang apa-apaan, berpelukan seperti anak kecil saja".
"Biar saja seperti anak kecil, memangnya ada hubungannya dengan mu hyung?".
"Jelas saja ada hubungannya. Hyung tidak suka melihat kau berdekatan dengan anak sial itu".
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Family
Teen FictionSeorang anak yang menginginkan pengakuan dan kasih sayang daddy nya. Walaupun dia harus menukar seluruh waktu yang dia miliki untuk sebuah pelukan dari daddy nya dia rela.