Mark akhirnya diperbolehkan pulang, setelah menjalani perawatan selama tiga hari di rumah sakit. Selama dirawat, Jaebum dan teman-temanya selalu menemani dirinya. Walau hyung dan teman-temanya selalu datang, tapi Mark masih mengharapkan kedatangan daddynya. Karena selama dirawat, sang daddy tidak pernah mengunjungi dirinya.
"Istirahatlah saeng!"kata Jaebum saat mereka sudah sampai di kamar Mark.
"Aku bosan hyung, bila harus istirahat terus" rajuk Mark.
"Tapi kau masih lemah saeng, hyung tidak ingin kau drop lagi".
"Baiklah hyung, aku akan istirahat sekarang. Tapi bolehkah besok aku pergi ke sekolah?".
"Tidak saeng, hyung tidak akan mengizinkan mu. Setidaknya istirahatlah dulu beberapa hari lagi".
"Aku sudah baik-baik saja hyung, izinkan aku...ne?" rayu Mark.
"Hah....baiklah, hyung akan mengizinkan mu untuk bersekolah besok. Tapi kau harus janji sama hyung, kalau kau merasa tidak enak badan, kau harus segera menghubungi hyung".
"Siap hyung....gomawo hyungie" ucap Mark sambil memeluk hyungnya.
"Cheonma saeng. Sekarang kau istirahatlah, hyung akan keluar sebentar. Nanti saat makan malam, hyung akan membangunkan mu!".
"Ne hyung...." ucap Mark, kemudian membaringkan tubuhnya.
Setelah memastikan Mark tidur dengan nyenyak, Jaebum keluar dari kamar sang dongsaeng, setelah mencium kening dan merapikn selimut Mark.
Skip....
Saat hari menjelang malam, sang kepala keluarga Tuan pulang dari kantornya. Kris kemudian pergi ke dapur untuk mengambil minum, walaupun banyak maid yang bekerja di rumahnya, namun Kris sebisa mungkin melakukan pekerjaan yang sekiranya masih bisa dia lakukan sendiri.
Saat menuju ke dapur, Kris melihat putra sulungnya sedang mengerjakan sesuatu di ruang keluarga.
"Kau sedang apa, son?" tanya Kris.
"Daddy sudah pulang? Ini aku mengerjakan tugas dari Prof. Park dad." jawab Mark.
"Tumben sekali kau belum menyelesaikan tugasmu" heran Kris. Karena setahu nya putra sulungnya itu tidak pernah menunda untuk mengerjakan tugasnya.
"Iya dad. Aku kemarin masih sibuk menemani Mark yang sedang dirawat".
"Bukanya sudah daddy bilang, kau tidah usah mengurusi anak sial itu. Anak itu bisanya hanya menyusahkan orang saja".
"Kenapa daddy bilang seperti itu? Mark dongsaeng ku dad, sudah sewajarnya aku merawat dirinya".
"Daddy tidak suka, karena sibuk mengurusi anak tidak berguna itu, kau sampai melalaikan tugasmu".
"Daddy tenang saja, aku masih bisa menyelesaikan tugas ini" tenang Jaebum.
"Terserah mu saja, daddy mau ke atas dulu" ujar Kris, lalu pergi ke kamarnya yang ada di lantai dua.
Jaebum yang melihat kepergian daddynya hanya menggelengkan kepalanya. Entah sampai kapan daddy nya akan bersikap seperti itu pada dongsaengnya. Dia berharap semoga Tuhan mau membukakan pintu hati daddy nya, agar mau menerima dan menyayangi Mark, sebelum penyesalan itu datang pada daddy nya.
Skip....
Waktu makan malam pun tiba, Jaebum yang sudah menyelesaikan tugasnya, beranjak dari duduknya untuk membangunkan Mark.
Cklek....
Jaebum membuka pintu kamar adiknya. Dia melihat adiknya masih tidur dengan nyenyak, ada rasa tidak tega untuk membangunkan Mark, tapi dia harus melakukannya. Mark harus makan malam, dia juga harus meminum obatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Family
Teen FictionSeorang anak yang menginginkan pengakuan dan kasih sayang daddy nya. Walaupun dia harus menukar seluruh waktu yang dia miliki untuk sebuah pelukan dari daddy nya dia rela.