Suara pintu yang dibuka keras mengejutkan Mark yang sedang menunggu jawaban dari samchonnya. Sedangkan Sehun sudah bisa menebak siapa yang datang.
"MARK...." teriak Jaebum setelah membuka kasar pintu ruang rawat Mark.
"Hyung...." ucap Mark. Dia terkejut saat melihat hyungnya yang mendobrak pintu ruang rawatnya.
"Saeng bagaimana keadaanmu sekarang? Mana yang sakit? Katakan pada hyung apa yang kau rasakan?" tanya Jaebum bertubi tubi.
"Tenanglah Jae, Mark sudah baik-baik saja sekarang" ucap Sehun menenangkan Jaebum yang terlihat begitu panik melihat keadaan dongsaengnya.
"Bagaimana aku bisa tenang samchon, melihat Mark selemah ini" jawab Jaebum. Dia begitu khawatir melihat keadaan Mark sekarang, walaupun samchonnya bilang kalau mark sudah tidak apa-apa, tapi tetap saja Jaebum tidak bisa menghilangkan rasa khawatir di hatinya.
"Samchon benar hyung, aku sudah baik-baik saja sekarang, jadi hyung jangan khawatir lagi" ucap Mark pelan.
Setelah mendengar ucapan Mark, Jaebum segera mengalihkan pandangannya pada dongsaengnya itu. Mark terlihat sangat rapuh sekarang, ditambah lagi dengan masker oksigen yang menutupi hidung dan sebagian wajah dongsaengnya membuat hati Jaebum semakin miris.
Kenapa harus selalu dongsaengnya yang merasakan semua kesakitan ini, kenapa bukan dirinya saja. Dongsaeng itu sudah banyak menderita selama ini.
Jaebum mengenggam tangan dongsaengnya, tangan itu terasa dingin dalam genggamanya. Dia membawa tangan dongsaengnya ke pipinya.
"Kenapa bisa seperti ini saeng? Bukannya kau sudah berjanji pada hyung, kalau kau akan baik-baik saja selama hyung pergi? Lalu apa sekarang, belum satu hari hyung tinggal, kau sudah masuk rumah sakit" ucap Jaebum sambil mengelus pelan wajah adiknya.
"Mianhae hyung, aku tidak bermaksud untuk membuatmu cemas lagi. Aku juga tidak tahu kenapa tubuhku ini sangat lemah" jawab Mark.
"Jangan minta maaf saeng, hyung tidak marah padamu, yang penting sekarang kau sudah baik-baik saja itu sudah cukup buat hyung. Lalu apa yang dikatakan oleh Suho samchon tentang keadaanmu?".
"Aku tidak tahu hyung, samchon belum memeriksaku lagi. Mungkin sebentar lagi dia akan datang" jawab Mark. Tidak lama setelah Mark mengatakan nya, Suho masuk ke ruang rawat Mark dengan seorang perawat di belakangnya.
Cklekkkkk...
"Kau sudah bangun Mark" ucap Suho yang baru masuk.
"Ne samchon, aku sudah bangun taritadi" jawab Mark.
"Kenapa tidak memanggil samchon kalau kau sudah bangun daritadi" tanya Suho sambil memeriksa keadaan Mark, setelah itu dia menyuruh perawat untuk mengganti masker oksigen Mark dengan nasal canula.
"Bagaimana keadaan Mark samchon?" tanya Jaebum yang daritadi memperhatikan Suho yang sedang memeriksa dongsaengnya.
"Bumie ah kau sudah pulang? Bukannya kau sedang ada tugas di Busan" tanya Suho yang baru menyadari kehadiran ponakan sulungnya itu.
"Aku pulang tadi pagi samchon, aku tidak bisa fokus dengan tugasku bila aku belum melihat Mark. Sekarang samchon jawab pertanyaan ku, bagaimana keadaan Mark sekarang" jawab Jaebum sedikit sebal, karena samchonya itu bukannya memjawab pertanyaannya malah balik tanya pada dirinya.
"Kau tenang saja Jae, kondisi Mark sudah jauh lenih baik sekarang. Keadaan Mark sudah tidak separah tadi malam, tapi samchon masih harus melakukan pemeriksaan memyeluruh pada Mark. Samchon takut kalau ada sesuatu yang salah pada tubuh Mark" jelas Suho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Family
Teen FictionSeorang anak yang menginginkan pengakuan dan kasih sayang daddy nya. Walaupun dia harus menukar seluruh waktu yang dia miliki untuk sebuah pelukan dari daddy nya dia rela.