Chapter 5

854 81 0
                                    

Mark bangun dari tidurnya saat jarum jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Dia kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah selesai, Mark bergegas turun ke bawah untuk makan malam. Namun saat memasuki ruang makan, Mark mengernyitkan dahinya saat tidak melihat satupun orang disana, hanya ada beragam makanan yang sudah tersaji di meja makan.

"Tuan muda sudah bangun?" tanya Jung ahjumma.

"Iya ahjumma, Apa daddy dan Bumie hyung belum pulang?" jawab Mark.

"Belum tuan muda, sebaiknya tuan muda makan dulu. Mungkin tuan muda Jaebum dan tuan besar akan terlambat pulang".

"Tapi aku tidak suka, bila harus makan sendirian. Apakah ahjumma mau menemaniku makan?".

"Baiklah tuan muda, ahjumma akan menemanimu".

Mark memulai makan malamnya dengan ditemani oleh Jung ahjumma. Dia tidak suka makan sendirian, karenanya Mark meminta Jung ahjumma untuk menemaninya. Mark makan dengan lahap semua makanan yang diambilkan oleh Jung ahjumma, dia sangat menyayangi maid nya itu. Karena bagi Mark, Jung ahjumma sudah seperti ibunya sendiri.

Skip....

Setelah menyelesaikan makan malamnya, Mark kembali ke ke kamarnya. Dia ingin mengerjakan tugas yang tadi diberikan oleh Lee sonsaeng. Setelah dua jam, Mark sudah menyelesaikan tugasnya. Dia kemudian turun lagi ke bawah, untuk melihat apakah hyungnya sudah pulang apa belum. Karena tidak biasanya hyungnya itu pulang selarut ini.

Mark sudah sampai di ruang keluarga, namun sosok yang dia tunggu belum pulang juga. Apa tugas Bumie hyungnya itu begitu berat, sampai-sampai jam segini,dia belum pulang juga dari rumah Jinyoung hyung, pikirnya.

"Apa aku telepon saja ya" lirih Mark.

Akhirnya Mark mengambil ponselnya untuk menghubungi hyungnya.

"Yeoboseo" ucap Mark saat panggilannya dijawab oleh sang hyung.

"........."

"Hyung, kapan kau akan pulang?".

"........."

"Jadi hyung akan menginap di rumah Jie hyung malam ini".

"........."

"Baiklah hyung, aku akan pergi tidur sekarang".

"........."

"Ne hyung,  jalja" ucap Mark mengakhiri panggilanya.

Setelah selesai menelepon sang hyung, Mark beranjak dari duduknya.  Dia ingin tidur di kamarnya. Namun sebelum sempat menaiki tangga, Mark memdengar suara pintu yang terbuka. Mungkin itu daddy nya, yang baru pulang dari kantor. Mark menghampiri sang daddy yang sudah di duduk di sofa yang ada di ruang tamu rumahnya.

Daddy nya kelihatan sangat lelah, apa mungkin pekerjaan daddy nya semakin banyak. Mark jadi merasa kasihan sama daddynya, Daddy nya pasti bekerja sangat keras untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan hyungnya. Walaupun daddy nya tidak pernah menganggap dirinya ada, tapi daddy nya masih mau memenuhi semua kebutuhan dirinya. Itulah sebabnya Mark tidak pernah bisa untuk balik benci pada daddy nya, karena rasa sayangnya lebih besar dari rasa bencinya.

"Daddy sudah pulang" tanya Mark.

"......."

"Apa daddy mau aku buatkan kopi?" tanya Mark lagi, saat tidak mendengar daddynya menjawab.

"Bisakah kau diam!...." bentak Kris.

"Mian....hae dad" lirih Mark.

"Pergilah! Aku muak melihat mukamu" kata Kris.

Happy FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang