Hari berlalu dengan sangat cepat, tidak terasa sudah tiga hari sejak Jaebum membuka matanya, namun Mark tidak kunjung bangun dari tidur panjangnya, semua terpukul setelah mendengar Kim uisa mengatakan kalau Mark koma.
Jaebum sudah pulih sekarang, bahkan dia sudah diperbolehkan pulang, namun Jaebum tidak mau pergi dari sisi dongsaengnya. Jaebum ingin Mark melihatnya saat pertama kali dia membuka matanya.
Saat ini Jaebum hanya sendiri di ruang rawat dongsaengnya, dia mengenggam tangan dongsaengnya. Tidak terasa tangan yang dulu sering dia gandeng ketika mereka bermain kini sudah dapat melindunginya. Jaebum sangat bangga mempunyai dongsaeng sebaik Mark.
Dia berharap agar Mark segera membuka matanya. Agar mereka bisa berkumpul kembali, ditambah sekarang sang daddy sudah mau menerima Mark dan sangat menyayangi dongsaengnya itu.
Bahkan daddy nya tidak pernah meninggalkan dongsaengnya kecuali jika sang daddy ada keperluan penting yang tidak bisa ditinggalkan, seperti sekarang ini, sang daddy terpaksa meninggalkan Mark karena ada masalah dikantor.
"Bangunlah saeng, hyung merindukan mu. Apa kau tidak ingin melihat hyung lagi? Bukalah matamu saeng, hyung, daddy dan lainnya menunggumu" ucap Jaebum, namun lagi-lagi hanya suara pendeteksi detak jantung yang menjawab semua ucapan Jaebum.
"..........."
"Apa mimpimu sangat indah saeng, hingga kau tidak mau bangun? Kembalilah saeng, hyung sangat merindukanmu, hyung merindukan dongsaeng imut hyung".
"Kau tau saeng, daddy sudah berubah sekarang. Daddy sudah menyadari kesalahanya, dia sangat mengkhawatirkanmu saeng. Cepat lah sadar saeng agar kita bisa berkumpul kembali". Jaebum masih terus mengajak Mark berbicara, walaupun sang dongsaeng tidak menjawab perkataannya, tapi Jaebum yakin kalau Mark mendengarnya.
Skip......
Mark membuka matanya, dia memandang disekelilingnya. Dia bingung, berada dimanakah dirinya. Mark tidak pernah melihat tempat seindah ini sebelumnya. Dia terus berjalan, walau dia sedikit takut karena tidak ada seorang pun yang ada disana. Mark masih terus berjalan, sampai sebuah suara wanita menghentikan langkahnya.
"Markeu...." Mark membalikkan badanya, tepat di depannya dia melihat seorang perempuan yang sangat cantik sedang menatapnya dengan senyuman yang sangat manis.
"Nuguseo?" tanya Mark, dia merasa tidak pernah mengenal sosok yang ada di depannya, namun Mark merasa tidak asing dengan senyuman itu.
"Ini mommy sayang".
"Mommy....?".
"Benar sayang, ini mommy. Mommy nya Markeu sama Jaebumie" jawab wanita itu. Mark yang mendengar jawaban wanita itu, tidak dapat menyembunyikan rasa bahagiannya. Mark langsung memeluk mommy nya, dia memeluk sang mommy dengan sangat erat. Akhirnya dia bisa bertemu dengan mommynya.
"Mommy, Markeu sangat bahagia bisa melihat mommy".
"Mommy juga sangat bahagia bisa bertemu dengan putra mommy yang sangat manis ini" jawab Jessica.
"Mommy aku ini tampan bukan manis" ucap Mark kesal, sang mommy hanya tersenyum melihat tingkah menggemaskan putranya. Putra bungsunya yang dia lahirkan dengan susah payah, sekarang sudah tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan manis secara bersamaan.
"Mommy, kenapa aku bisa berada disini? Apa aku sudah meninggal?" tanya Mark dengan wajah polosnya.
"Tidak sayang, kau belum meninggal".
"Lalu kenapa aku bisa bertemu dengan mommy? Bukannya mommy sudah meninggal?".
"Apa Markeu tidak senang bertemu dengan mommy?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Family
Teen FictionSeorang anak yang menginginkan pengakuan dan kasih sayang daddy nya. Walaupun dia harus menukar seluruh waktu yang dia miliki untuk sebuah pelukan dari daddy nya dia rela.