Saat ini Mark ada di lobby salah satu pusat perbelanjaan yang ada di kota Seoul. Dia menunggu kedua hyungnya yang sedang mengambil mobil mereka di baseman. Sebenarnya Mark ingin ikut tadi, tapi kedua hyungnya menyuruhnya menunggu saja di Lobby. Mereka tidak ingin membuat Mark kelelahan, katanya.
"Hyungdeul kamana sih, kenapa mereka lama sekali?" gumam Mark kesal. Dia sudah menunggu selama lima belas menit namun hyungdeulnya belum datang juga.
Saat menunggu hyungdeulnya, Mark melihat seorang ahjussi yang sesang kesusahan, dia kelihatan kerepotan saat membawa barang bawaanya. Mark bermaksud membantu ahjussi itu, namun saat di tengah jalan mata Mark membulat saat sebuah mobil dengan kecepatan tinggi mengarah ke ahjussi itu, namun sang ahjussi tak menyadari nya.
"AHJUSSI..... AWAS" teriak Mark sambil berlari ke arah sang ahjussi.
BRAK..... BRUGH...
Terdengar suara benturan yang yang cukup keras. Semua orang mulai mengerubungi tempat kejadian. Sang ahjussi yang di tolong Mark segera bangun, dia masih shock dengan kejadian yang hampir menimpanya. Setelah sadar dari rasa shock nya, ahjussi itu segera menghampiri tubuh Mark yang masih tergeletak di pinggir jalan.
"Haeksaeng bangun!.... Aku mohon bangunlah!" ucap sang ahjussi sambil menepuk pelan pipi Mark. Dia sangat khawatir dengan penolongnya itu.
"Eungh...."terdengar lenguhan dari Mark yang membuat ajhussi itu tersenyum senang, karena penolongnya itu sudah membuka matanya.
"Bukalah matamu nak!..."
"Ah...ju...ssi" ucap Mark terbata.
"Iya nak.... Apa kau baik-baik saja?" tanya sang ahjussi.
"Aku tidak apa-apa. Apa ahjussi baik-baik saja?".
"Ahjussi tidak apa-apa nak, tapi kau terluka" kata sang ahjussi saat melihat kening Mark mengeluarkan darah.
"Ini luka kecil, ahjussi tidak usah khawatir" jawab Mark sambil tersenyum. Sang ahjussi yang di tolong oleh Mark juga tersenyum. Betapa berterima kasihnya dia pada Mark. Karena kalau Mark tidak menolong nya, mungkin dia sudah meninggalkan dunia ini.
"Siapa namamu, nak? Ahjussi berhutang nyawa padamu".
"Nama ku Mark ahjussi, kalau nama ahjussi siapa?".
"Lee donghae, itu nama ahjussi. Kenapa kau mau menolong ahjussi Mark, bukanya kita tidak saling kenal" kata Donghae heran, karena setahunya banyak orang zaman sekarang sudah tidak mempunyai rasa kepedulian pada orang di sekitarnya.
"Kenapa harus kenal dulu baru boleh menolong? Aku menolong ahjussi karena ahjussi dalam bahaya, walaupun ahjussi itu orang lain, aku tetap akan menolongnya. Karena kata Bumie hyung kita harus selalu menolong orang yang sedang membutuhkan" jawab Mark yang membuat senyuman di wajah Donghae semakin lebar. Dia tidak salah menilai Mark.
"Ayo ahjussi antar ke rumah sakit!" ajak Donghae.
"Tidak usah ahjussi, aku tidak apa-apa "tolak Mark halus.
"Tapi kau terluka Mark, keningmu berdarah. Ahjussi hanya ingin memastikan kalau kau memang baik-baik saja" bujuk Donghae.
"Itu tidak perlu ahjussi, aku bisa mengobatinya di rumah. Ini sudah malam, aku harus segera pulang, nanti hyung ku marah" tolak Mark.
"Baiklah kalau gitu, ahjussi akan mengantarmu pulang".
"Tidak perlu ahjussi, aku akan pulang dengan sahabat ku saja".
"Baiklah kalau begitu, ahjussi pergi dulu. Sekali lagi terima kasih Mark, kalau kau tidak menyelamatkan ahjussi, entah apa yang akan terjadi pada ahjussi".
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Family
Teen FictionSeorang anak yang menginginkan pengakuan dan kasih sayang daddy nya. Walaupun dia harus menukar seluruh waktu yang dia miliki untuk sebuah pelukan dari daddy nya dia rela.