"MARK........" teriak Bambam dan Yugyeom.
Mereka segera meraih tubuh lemah Mark, Bambam memangku kepala Mark sambil menepuk pelan pipi dongsaengnya, namun Mark tidak merespon sama sekali.
"Apa yang harus kita lakukan Gyeom?".
"Kita harus segera membawanya ke rumah sakit, aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi kepada dongsaeng kita" jawab Yugyeom, lalu mengambil alih tubuh lemah Mark dari pangkuan Bambam. Yugyeom segera menggendong Mark dipunggungnya, Lalu berlari ke arah parkiran sekolah dimana mobilnya berada.
Bambam yang tengah panik juga berlari mengikuti langkah Yugyeom. Mereka harus segera membawa Mark. Sebenarnya banyak pertanyaan yang ada di otak Bambam. Kenapa selalu dongsaengnya yang mengalami ini semua? Kenapa bukan orang lain?.
Setelah sampai di depan mobil, Yugyeom segera memasukkan Mark di jok belakang dengan paha Bambam yang jadi bantalnya. Setelah itu dia menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit.
Skip......
Saat ini Jaebum serta kedua temannya, akan pergi ke rumah Jinyoung untuk mengerjakan tugas yang baru saja diberikan oleh sang dosen.
Baru saja keluar dari kelas, Jaebum menghentikan langkahnya saat mendengar ponselnya berbunyi.
Dia melihat nama Bambam yang tertera dilayar ponselnya, perasaannya jadi tidak enak saat melihat nama salah satu sahabat Mark yang menelepon dirinya.
Tidak ingin menunggu terlalu lama, Jaebum segera mengangkatnya." Yeoboseo" ucapnya.
"............"
"Ada apa Bam? Bicaralah pelan-pelan! Jangan membuat hyung takut".
".........."
"MWO.........Kenapa Mark bisa sampai jatuh pingsan? Bukannya dia baik-baik saja tadi?".
"............"
"Baiklah, hyung akan segera kesana" Jaebum mematikan panggilan dari Bambam. Dia berlari menuju parkiran mobil. Namun langakah Jaebum berhenti saat mendengar teriakan dari kedua sahabatnya. Dia sampai lupa tidak bilang dengan kedua sahabatnya itu, kalau Mark kembali masuk ke rumah sakit.
"Ada apa Jae? Kenapa kau berlari seperti itu?" tanya Jackson karena melihat tingkah Jaebum yang tidak seperti biasanya.
"Mianhae Jie aku tidak bisa pergi bersama kalian. Aku harus ke rumah sakit sekarang" jawab Jaebum yang membuat kedua temannya kaget.
"Siapa yang sakit Jae?" tanya Jinyoung.
"Bambam tadi menghubungi ku, dia bilang Mark pingsang lagi saat mereka akan pulang" jelas Jaebum.
"Bagaimana bisa Jae, bukannya kau bilang kalau Mark sudah sembuh?".
"Aku juga tidak tau Jie, Bambam tidak menjelaskan apa-apa padaku. Makannya sekarang aku akan pergi kesana, mianhae aku tidak bisa mengerjakan tugas kita bersama".
"Sudahlah Jae, kau tidak usah pikirkan tugas itu lagi biar kami yang mengurusnya. Sebaiknya kau pergi sekarang!" ucap Jinyoung.
"Baiklah aku pergi sekarang, gomawo kalian sudah mengerti keadaanku".
"Tidak masalah Jae" kata Jaebum yang diangguki oleh Jinyoung. Melihat jawaban dari temannya Jaebum bisa tersenyum lega, betapa dia sangat bersyukur mempunyai teman seperti mereka berdua.
Setelah itu, Jaebum segera melanjutkan langkahnya menuju parkiran.
Jaebum segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, dia sangat mengkhawatirkan keadaan dongsaengnya. Melihat jalan yang sedang sepi, Jaebum menambah kecepatan mobilnya. Dia ingin segera menemui dongsaengnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Family
Teen FictionSeorang anak yang menginginkan pengakuan dan kasih sayang daddy nya. Walaupun dia harus menukar seluruh waktu yang dia miliki untuk sebuah pelukan dari daddy nya dia rela.